Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur usai sebelumnya mengunjungi Jawa Tengah. Kunjungan kerja Jokowi ke Jawa Timur untuk meresmikan sejumlah infrastruktur dan fasilitas publik, salah satunya meresmikan proyek ekspansi smelter Freeport Indonesia di Gresik.
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas sekira pukul 07.10 WIB dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Baca Juga
Dikutip dari Antara, pada hari ini Kamis, Jokowi akan melakukan perjalanan ke Kabupaten Gresik untuk meresmikan ekspansi PT. Smelting. Sebelum ke Gresik, setibanya di Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jokowi menuju Kota Batu untuk meresmikan Pasar Induk Among Tani.
Advertisement
Setelahnya, Jokowi menuju Kota Malang untuk meresmikan tiga tempat pembuangan akhir (TPA) secara bersamaan, yakni TPA Supit Urang di Kota Malang, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo, dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang.
Jokowi pun diagendakan mengunjungi SMK di Kota Malang untuk mengecek kegiatan pembelajaran dan infrastruktur sekolah.
Selain itu, Jokowi dijadwalkan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino di Kantor Pos Malang serta bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat di Gudang Bulog Gadang.
Turut menyertai Presiden dalam penerbangan ke Jawa Timur ialah Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Perpanjangan Kontrak Freeport
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir buka suara terkait usulan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI). Menurutnya, perpanjangan kontrak bisa direalisasikan setelah pembangunan smelter rampung.
Diketahui, kontrak Freeport Indonesia untuk menggarap tambang masih ada hingga 2041 mendatang. Perusahaan tambang itu mengajukan perpanjangan kontrak. Namun, syaratnya adalah memperkuat hilirisasi dan menambah porsi saham pemerintah di PTFI.
Erick bilang usulan perpanjangan kontrak sudah dibahas dan disetujui. Kendati begitu, saat ini masih menunggu proses penyelesaian smelter.
"Kalau itu udah dibahas, kan sudah disetujui, tinggal proses penyelesaian smelternya ini benar-benar jadi, baru diperpanjang, karena kan harus seperti itu," tegas Erick Thohir.
Dia menyebut, nantinya ada rencana juga penambahan porsi saham BUMN dalam kepemilikan di PT Freeport Indonesia. Nantinya, porsi saham menjadi 61 persen. "Tetapi tentu saham dari BUMN nanti kalau jatuh tempo kita akan punya tambah 10 persen jadi punya 61 persen," kata dia.
Bertemu Bos Freeport McMoran
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap telah menjalin pertemuan dengan dua petinggi Freeport McMoran. Bahasan utamanya soal hilirisasi dan operasional smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, milik PT Freeport Indonesia (PTFI).
Melalui akun Instagram @erickthohir, diketahui kalau pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Dia menjamu Chairman of the Board and Chief Executive Officer of Freeport McMoran, Rhicard Adkerson dan President and a member of the Board of Directors of Freeport McMoran, Kathleen L. Quirk.
"(Membahas) hilirisasi, karena kan Freeport sudah puluhan tahun, baru pertama ini dibawah pemerintahan Pak Jokowi (Joko Widodo) mereka mulai berinvestasi di smelter untuk turunannya," kata Erick, ditemui di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Advertisement
Smelter Gresik Tahap I Dibuka Besok
Dia mengatakan, rencananya Smelter Gresik Tahap I akan mulai dibuka pada pekan ini. Sementara, untuk Tahap II tetap dikejar untuk rampung pada Mei 2024, tahun depan.
"Untuk tahap I, satu-dua hari ini kita akan tinjau, untuk nanti yang tahap dua InsyaaAllah Mei sudah bisa selesai. Tapi mulai beroperasinya biasa kalau pabrik perlu dua-tiga bulan," bebernya.
Erick memandang beroperasinya Smelter Gresik PTFI akan meningkatkan upaya hilirisasi Indonesia. Alhasil, ada nilai tambah yang bisa dikantongi negara dan segala aspek yang terlibat didalamnya.
"Ini kan luar biasa, artinya apa? Yang selama ini barang mentah dikirim ke banyaj negara sekarang kita lakukan hilirisasi disini. Jadi peningkatan value atau turunannya bisa ada di Indonesia sekarang, tidak dikirim ke negara lain terus. Sampe kapan kita mau begitu?," papar Erick.