Jokowi Bilang Harga Minyak Dunia Melandai, Menteri ESDM: Pertalite Belum Bisa Turun

Harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite bisa turun jika harga minyak dunia berada di bawah USD 60 per barel. Ini sama halnya dengan hitung-hitungannya beberapa waktu lalu.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 22 Des 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2023, 19:00 WIB
Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Pertamax Jadi 14.500, Solar Jadi 6.800
Sejumlah kendaraan mengantri di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi, Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut harga minyak dunia tak akan bergejolak di 2024, tahun depan. Namun, hal ini dikatakan belum bisa membuat harga BBM Pertalite turun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, saat ini harga minyak dunia masih berada cukup tinggi. Dia mengatakan, harganya bertengger di USD 79 per barel.

"Sekarang masih USD 79 (per barel), itu nanti equilibrium-nya kan harus sama, harga minyak tertentu dan kursnya juga tertentu, nah itu yang nanti akan jadi bahasan Kemenkeu," ujar Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Dia membuka kemungkinan, harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite bisa turun jika harga minyak dunia berada di bawah USD 60 per barel. Ini sama halnya dengan hitung-hitungannya beberapa waktu lalu.

"Kan dulu kita bilangnya berapa kan, USD 60-an ke bawah kan. Dulu waktu itu kursnya berapa ya," ungkap dia.

Dia menegaskan, dengan harga minyak dunia yang masih tinggi, harga Pertalite belum bisa turun. Arifin lantas meminta perlu adanya percepatan konversi kendaraan berbasis BBM menjadi kendaraan berbasis listrik.

Bukan tanpa alasan, Arifin melihat adanya peluang masyarakat tak lagi bergantung pada BBM ketika menggunakan kendaraan listrik.

"Iya (belum turun), makanya kita harus segera percepat program apa, transisi konversi (kendaraan) ke listrik supaya nggak tergantung sama minyak kebanyakan. Kalau listrik kan nggak usah disubsidi," jelasnya.

 


Jokowi Dapat Bisikan Menkeu Soal Harga Minyak Dunia

Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (23/8/2022). Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut angkat bicara perihal rencana harga BBM naik untuk subsisi jenis Pertalite.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapatkan bocoran dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait harga minyak dunia. Kata Jokowi, bocoran tersebut adalah harga minyak diprediksi tidak akan mengalami gejolak yang tinggi pada tahun depan.

"Bu Menteri Keuangan tadi bisik-bisik ke saya, urusan harga minyak kelihatannya sudah tidak akan bergejolak naik lagi," kata Jokowi dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional Di Tengah Dinamika Global" di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Adapun harga minyak mentah WTI tercatat diperdagangkan pada Kamis (21/12/2023) mengalami pelemahan sebesar 0,55 persen di posisi USD 73,81 per barel.

Sama halnya dengan harga minyak mentah brent yang diperdagangkan lebih rendah atau turun 0,88 persen ke posisi USD 79 per barel.

 


Tetap Waspada

Antrean Kendaraan Jelang Pemberlakuan Kenaikan BBM di SPBU Cinere
Antrean kendaraan warga mengisi BBM Pertalite sebelum pemberlakuan harga resmi jam 14.30 kenaikan BBM pada salah satu SPBU di kawasan Cinere, Depok, Sabtu (3/9/20222). Hari ini pemerintah secara resmi menaikkan BBM Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kendati demikian, menurut Jokowi, hal itu patut untuk disyukuri. Namun, di sisi lain ia juga meminta semua pihak tetap waspada lantaran harga pangan diprediksi masih akan bergejolak ke depannya.

"Volatilitas harga terutama pangan ini harus kita hati-hati," ujarnya.

Sebelumnya, harga minyak dunia naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin (18/12) karena adanya serangan kelompok bersenjata Houthi kepada kapal kapal kargo, termasuk juga kapal tanker minyak di Laut Merah. Serangan Houthi ini meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak mentah di dunia.

Namun, kenaikan harga minyak dunia ini tertahan karena memang sebenarnya pasokan sangat berlimpah dan skeptisisme pelaku pasar terhadap rencana Rusia untuk mengurangi ekspor pada bulan Desember.

 


Hitungan Menteri ESDM

Harga minyak mentah global tengah berada pada titik terendah sejak Juni 2023. Turunnya harga minyak itu bisa berpengaruh pada harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM), termasuk Pertalite.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan ada kemungkinan harga Pertalite bisa turun lagi ke harga sebelumnya di Rp 7.000-an per liter. Diketahui, saat ini Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) itu dibanderol Rp 10.000 per liter.

"Kalau harga minyak di bawah USD 60 (per barel), baru (bisa turun), kaya dulu," ungkap dia di Kementerian ESDM, Jakarta, ditulis Sabtu (9/12/2023).

Diketahui, beberapa waktu terkahir, harga minyak dunia berada di kisaran USD 70 per barel. Dengan harga ini, Arifin tak merinci berapa selisih dengan harga jual Pertalite.

Menurut hitungannya, penurunan harga BBM di Indonesia bisa turun jika harga minyak mentah dunia menyentuh USD 60 per barel atau lebih rendah.

"Iya masih ada selisih, yang jelas kalau di bawah 60, baru (harga BBM turun)," tegasnya.

Infografis Wacana Pertamax Jadi BBM Bersubsidi Gantikan Pertalite, Ini Klarifikasi Menteri ESDM. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Wacana Pertamax Jadi BBM Bersubsidi Gantikan Pertalite, Ini Klarifikasi Menteri ESDM. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya