Harga Emas Dunia Terbang ke Level Tertinggi, Tembus Segini Sekarang

Harga emas naik 0,5% menjadi USD 2.077,01 per ons, atau level tertinggi sejak 4 Desember 2023 dan berada di jalur untuk naik hampir 14% pada 2023. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,1% ke level USD 2.093,10.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Des 2023, 08:47 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Harga emas naik 0,5% menjadi USD 2.077,01 per ons, atau level tertinggi sejak 4 Desember 2023 dan berada di jalur untuk naik hampir 14% pada 2023. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,1% ke level USD 2.093,10. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas mencapai level tertingginya dalam tiga minggu pada hari Rabu. Harga emas dunia melambung karena para pedagang membeli emas batangan tanpa imbal hasil untuk mengantisipasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) tahun depan. Sementara penurunan dolar dan imbal hasil obligasi juga mendukung harga.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/12/2023) harga emas naik 0,5% menjadi USD 2.077,01 per ons, atau level tertinggi sejak 4 Desember 2023 dan berada di jalur untuk naik hampir 14% pada 2023. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,1% ke level USD 2.093,10.

Kurs dolar AS mencapai titik terendah dalam lima bulan, dan mencatat penurunan tahunan pertama sejak tahun 2020. Hal ini membuat harga emas batangan lebih menarik bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan juga menyentuh level terendah sejak 24 Juli.

Patokan harga emas London naik ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2.069,40 per troy ounce, melampaui rekor sebelumnya yang dicatat pada Agustus 2020, kata London Bullion Market Association.

“Memasuki tahun baru, bank sentral di seluruh dunia sepertinya akan menurunkan suku bunga dan dengan itu, harga emas tidak akan punya apa-apa selain keuntungan,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Federal Reserve (The Fed) akan memulai tahun baru dengan bukti baru bahwa tekanan harga AS sudah mulai menurun, dengan data minggu lalu menandai pertama kalinya sejak Maret 2021 bahwa indeks harga PCE tahunan berada di bawah 3%.

Inflasi

Data inflasi yang lebih dingin memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret, dengan para pedagang kini memperkirakan peluangnya sekitar 90%, menurut alat CME FedWatch .

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, harga perak naik 0,1% menjadi USD 24,225 per ounce, dan harga platinum naik 1,7% ke level tertinggi dalam enam bulan di USD 994,91.

Berbeda dengan harga emas, harga paladium turun 2,1% menjadi USD 1,149.30 dan bersiap untuk tahun terburuk sejak 2008 jika kerugian terus berlanjut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Emas Dunia Naik Tipis Usai Libur Natal 2023

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Sebelumnya, harga emas naik tipis pada hari Selasa, dibantu oleh melemahnya dolar AS dan imbal hasil Treasury yang lebih rendah di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tahun depan. Hal ini yang mempengaruhi pergerakan harga emas dunia.

Dikutip dari CNBC, Rabu (27/12/2023), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2,058.17 per ounce setelah mencapai level tertinggi lebih dari dua minggu di USD 2,070.39 di sesi sebelumnya.

Emas berjangka AS sedikit berubah pada USD 2,069.4.Perdagangan sepi sehari setelah Natal dengan beberapa pasar tutup karena hari libur nasional, dan diperkirakan akan tetap sepi selama minggu yang singkat ini.

“Faktor utama yang mendukung emas adalah ekspektasi bank sentral yang dovish dan penurunan suku bunga dalam beberapa tahun ke depan,” kata analis Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa.

Ada kemungkinan emas bisa bertahan di atas USD 2.000 pada tahun 2024, tambah De Casa, merujuk pada berlanjutnya ketegangan geopolitik.

Suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), yang juga secara luas dianggap sebagai investasi yang aman di saat terjadi gejolak ekonomi dan geopolitik.

Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan harga minyak di AS turun pada bulan November untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga setengah tahun, sehingga semakin memperlambat inflasi dan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret mendatang.

 


Prediksi Para Pedagang

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan 90% penurunan suku bunga oleh bank sentral AS pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.

Indeks dolar berada di dekat level terendah dalam lima bulan sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melemah.

Mata uang AS yang lebih lemah membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya