Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif telah diterapkan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) melalui sejumlah penerapan program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung.
Sejalan dengan hal itu, Pupuk Kaltim juga memiliki komitmen untuk mengabdi kepada kesejahteraan masyarakat dan melahirkan berbagai inovasi yang tetap membawa Pupuk Kaltim menjadi pelopor transformasi hijau industri pupuk dan petrokimia di Indonesia.
Baca Juga
"Pupuk Kaltim sendiri sudah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32 persen pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission pada tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah," kata Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo dikutip Sabtu (30/12/2023).
Advertisement
Melalui roadmap dekarbonisasi yang telah dirancang, program-program inovasi ESG yang digagas oleh Pupuk Kaltim telah berhasil memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun lingkungan. Berbagai inisiatif ESG ini pun terbagi menjadi dua etape.
Etape pertama berfokus dalam menerapkan konsep sirkuler ekonomi dan offset carbon melalui berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon (Community Forest), penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, revamping pabrik, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan.
Dilanjutkan dengan etape kedua, yaitu melakukan low carbon sourcing dan carbon capture storage yang dikemas dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan, salah satunya clean ammonia.
Transisi menuju energi bersih dan terbarukan ini memang menjadi salah satu agenda utama dalam pengembangan bisnis Pupuk Kaltim kedepannya. Kunci masa depan energi terletak pada inovasi dan teknologi untuk bisa menghadirkan energi yang lebih rendah emisi.
Menuju Industri Less Carbon
Karena untuk menuju industri yang less carbon, tentu diperlukan bahan bakar transisi yang lebih ramah lingkungan, salah satunya amonia, yang saat ini dipergunakan Pupuk Kaltim sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk urea.
Amonia ini pula yang diprediksi menjadi alternatif bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan. Dan salah satu opsi yang tengah dijajaki Pupuk Kaltim adalah pengembangan teknologi clean ammonia.
Pertengahan tahun 2023, Pupuk Kaltim bersama Copenhagen Atomics, Topsoe, Alfa Laval, dan Aalborg CSP telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengkaji rancangan pembangunan fasilitas produksi clean ammonia berkapasitas sebesar 1 juta ton per tahun.
Ini adalah langkah awal yang baik untuk cita-cita Pupuk Kaltim menjadi perusahaan yang menjalankan bisnis berkelanjutan dan bermanfaat bagi lingkungan hidup.
“Jadi bukan hanya sekadar soal bagaimana agar perusahaan bisa tumbuh, tapi di saat yang bersamaan juga bagaimana Pupuk Kaltim bisa bertanggung jawab menjalankan usaha dengan mengedepankan upaya dan inovasi yang ramah lingkungan,” tutup Soesilo
Advertisement
Raih PROPER
Atas upaya tersebut, Pupuk Kaltim pun kembali berhasil mempertahankan raihan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) peringkat Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK).
Ini adalah tahun ketujuh berturut-turut Pupuk Kaltim berhasil mempertahankan posisinya sebagai perusahaan yang menunjukkan konsistensi dan inovasinya akan keberlanjutan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
"Ini merupakan salah satu bukti nyata dari Pupuk Kaltim yang konsisten menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai perusahaan yang bisa membawa berkah dan manfaat tak hanya bagi perusahaan tapi juga bagi masyarakat dan lingkungan hidup. Kedepan, masih banyak rencana baik yang akan kami inisiasi dan jalankan. Semuanya juga sejalan dengan tema ulang tahun Pupuk Kaltim yang ke-46 pada 7 Desember lalu, Going Greener for a Better Future, yang akan membawa semangat baru bagi Pupuk Kaltim untuk menjadi perusahaan berkelanjutan.