Timnas AMIN Pede Pembangunan 40 Kota Baru Wujudkan Pemerataan Ekonomi

Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Ahmad Nur Hidayat, menilai pembangunan 40 kota yang sudah ada akan memiliki dampak positif terhadap pemerataan ekonomi dibandingkan membangun satu kota baru seperti Ibu Kota Nusantara.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Jan 2024, 11:07 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2024, 20:40 WIB
Timnas AMIN
Menariknya, tim pemenangan Anies dibentuk layaknya tim sepak bola. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Ahmad Nur Hidayat, menilai pembangunan 40 kota yang sudah ada akan memiliki dampak positif terhadap pemerataan ekonomi dibandingkan membangun satu kota baru seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Pembangunan (upgrade) 40 kota yang sudah ada ini akan lebih terasa dampak pemerataan ekonomi dibandingkan hanya membangun satu kota baru. Pasalnya, ketimpangan saat ini terasa di mana-mana," kata Ahmad dalam diskusi publik dari forum gerakan perubahan pembangunan kota-kota di Indonesia setara Jakarta, di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Ahmad menilai saat ini konsep pembangunan kota di seluruh Indonesia tidak bersifat merata, masih terdapat kesenjangan antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pihaknya mengusung peningkatan (upgrade) pembangunan 40 kota.

"Komitmen kita adalah bahwa pembangunan kota tidak sekadar fisik, kota ada masalah hubungan keluarga dan budaya, tidak serta merta pembangunan fisik, tetapi upgrade sehingga misalnya kota nantinya memiliki ruang publik untuk warga. Kemudian masing-masing kota memiliki fitur atau ciri khas yang berbeda," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ahli Tata Kota dari Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Suparwoko mengatakan, apabila pembangunan di 40 kota ini dilaksanakan maka diperlukan juga pembangunan kantor Kementerian di setiap kota. Hal itu diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

"Bisa dibayangkan kementerian ada di daerah-daerah yang berbeda tentu akan memberi multiplier effect. Ide saya untuk mendistribusikan kementerian di berbagai daerah ini untuk distribusi pemerataan keadilan dan pembangunan," pungkas Suparwoko.

Anies-Cak Imin Mau Bangun 40 Kota Baru jika Menang Pilpres 2024, dari Mana Dananya?

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bersama Anies Baswedan bertekad membangun 40 kota baru jika menang Pilpres 2024.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bersama Anies Baswedan bertekad membangun 40 kota baru jika menang Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Cak Imin dalam debat cawapres saat menjawab pertanyaan soal perkotaan, pada (22/12/2023).

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bersama Anies Baswedan bertekad membangun 40 kota baru jika menang Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Cak Imin dalam debat cawapres saat menjawab pertanyaan soal perkotaan, pada (22/12/2023).

Lantas dari mana sumber pembiayaan pembangunan 40 kota tersebut?

Tim nasional pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Timnas AMIN membeberkan skema pembiayaan pembangunan 40 kota tersebut akan berasal dari APBN, investor, hingga skema pendanaan lainnya (creative financing).

Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pertimbangan Tim Pemenangan Nasional (Timnas) AMIN Awalil Rizky dalam diskusi publik dari forum gerakan perubahan pembangunan kota-kota di Indonesia setara Jakarta, di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

"Soal biaya yang sudah terbayang, satu yakni APBN sebagaimana IKN. Lalu mengundang investor, kan investasi ke satu kota (IKN) dengan size seperti itu ada kecenderungan raksasa saja yang bermain," kata Awalil.

 

Biaya Pembangunan 40 Kota

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus mengebut pekerjaannya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen 3B KKT Kariangau - SP. Tempadung.(Foto: Wijaya Karya)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus mengebut pekerjaannya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen 3B KKT Kariangau - SP. Tempadung.(Foto: Wijaya Karya)

Timnas AMIN mengklaim pembiayaan untuk pembangunan 40 kota lebih kecil dibandingkan pembangunan IKN yang membutuhkan dana yang jumbo. Bahkan, anggaran IKN bisa direlokasi untuk kebutuhan kota lainnya yang membutuhkan pembangunan.

"Tapi anggarannya jadi tidak sebanyak semula, selalu saja harus ingat ketika memiliki ide itu tidak selalu berarti menambahi jumlah belanja yang sudah ada, ada pilihan lain tersedia yaitu merealokasi," ujarnya.

Adapun jika IKN terlanjur dibangun, maka terdapat aspek hukum yang perlu diselesaikan untuk mencabut status IKN sebagai ibukota negara. Nantinya, IKN akan tetap menjadi kota di Kalimantan Timur. 

"Dari pakar menilai bahwa bagaimana jika IKN terlanjur dibangun? upamanya tentu ada aspek hukum yang harus diselesaikan. Jija IKN tidak menjadi ibu kota negara dia akan tetap menjadi kota. Jadi mungkin nanti jadi 41 dengan tambahan IKN," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Awalil, Timnas AMIN optimis pembangunan 40 kota tersebut bisa rampung dalam waktu 5 tahun, jika Anies Baswedan dan Cak Imin terpilih menjadi Presiden dan Wapres. "Kami yakin 5 tahun cukup, apakah selesai? tidak ada kota yang selesai dalam pembangunan. Kota itu harus membangun diri sendiri terus menerus," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya