Netralitas PNS Jadi Kunci Sukses Pemilu 2024

Menpan RB Abdullah Azwar Anas tidak berhenti mengingatkan soal netralitas PNS dan aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Jan 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2024, 11:45 WIB
Ilustrasi guru, PNS, pegawai
Ilustrasi guru, PNS, pegawai. (Image by syarifahbrit on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas tidak berhenti mengingatkan soal netralitas PNS dan aparatur sipil negara (ASN) dalam Pemilu 2024.

Mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tersebut mengimbau seluruh PNS tetap menjaga netralitas, menguatkan soliditas, dan profesionalitas selama perhelatan lima tahunan ini berlangsung.

Anas meminta ASN sebagai penggerak mesin birokrasi harus tetap bekerja secara profesional, netral atau tidak berpihak, bebas dari pengaruh politik, dan menghasilkan kebijakan yang berdampak pada masyarakat.

"Netralitas PNS menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pesta demokrasi terbesar di dunia. Mari kita kawal bersama agar ASN imparsial dan bebas dari pengaruh agar pelayanan publik tidak terhambat," ujar Anas dalam Rapat Kerja Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tahun 2024 di Jakarta, Rabu(17/1/2024).

Pesan Jokowi

Selain itu, ia menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengingatkan agar simplifikasi proses bisnis di instansi pemerintah terus dilakukan agar birokrasi bisa bergerak lincah dan cepat. Penyederhanaan proses bisnis ini turut diakselerasi oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"Agresivitas simplifikasi proses bisnis di BP2MI ini patut diapresiasi karena sudah memangkas berbagai layanan yang sebelumnya cukup panjang. Saya apresiasi karena BP2MI terus melakukan perbaikan untuk penguatan sinergitas tata kelola penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Kunci

ASN di Jakarta Tetap Masuk dengan Kapasitas 75 Persen
Pegawai negeri sipil (PNS) melakukan aktivitas di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Balai Kota, Jakarta, Senin (9/5/2022). Pemprov DKI masih menerapkan kapasitas maksimal 75 persen terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di kantor usai Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut dia, pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan salah satu kunci penting. Didukung SDM yang kompetitif, dan pelayanan publik yang berkualitas menjadi muaranya. Ibarat kendaraan, birokrasi adalah mesinnya. Mesin yang mampu menggerakkan kendaraan.

"Maka sebagai mesin birokrasi harus senantiasa dipastikan dalam kondisi prima. Sehingga bisa menggerakkan kendaraan menuju tujuan yang dicita-citakan," pinta Anas.

Anas mengungkapkan, saat ini paradigma lama sudah berubah menjadi paradigma baru yang sesuai kebutuhan masyarakat, menerima kritik, dan partisipatif. "BP2MI sudah mengubah paradigma dari yang semula 'pemerintah mengatur masyarakat' menjadi 'pemerintah bekerja bersama masyarakat',” imbuhnya.

Lanjutnya disampaikan, saat ini pemerintah sedang mempercepat upaya transformasi layanan digital secara menyeluruh. Transformasi digital pemerintah diamanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 82/2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.

 


9 Layanan Prioritas

Hari Pertama Masuk, PNS DKI Jakarta Langsung Aktif Bekerja
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). PNS kembali berdinas di masing-masing instansinya pada hari pertama kerja usai libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam Perpres termaktub percepatan 9 layanan prioritas, yaitu layanan pendidikan terintegrasi, layanan kesehatan terintegrasi, layanan bantuan sosial terintegrasi, layanan administrasi kependudukan yang terintegrasi dengan layanan identitas kependudukan digital, layanan transaksi keuangan negara, layanan administrasi pemerintahan di bidang aparatur negara, layanan portal pelayanan publik, layanan Satu Data Indonesia, serta layanan kepolisian.

Anas pun turut mendorong penguatan digitalisasi dan keterpaduan layanan di lingkup BP2MI termasuk dalam upaya menangani masalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di lapangan agar lebih responsif.

"Saya harap ke depan BP2MI nanti akan turut mengintegrasikan layanan yang dilakukan. Ini awalnya akan sulit tapi kita akan punya GovTech untuk menginteroperabilitaskan layanan ke dalam satu Portal Layanan Nasional," pungkas mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya