Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meneken kerja sama sektor minyak dan gas bumi (migas) dengan Venezuela. PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan yang akan ikut terlibat.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkap lawatan ke Venezuela merupakan penjajakan kerja sama sektor migas. Melihat pula, peluang sektor migas di negara Selatan itu.
Baca Juga
"Ya kita membuka komunikasi dengan Venezuela, mereka kan punya potensi sedemikian besar untuk migas, kesana dalam tahap penjajakan," kata Dadan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/1/2024).
Diketahui, kesepakatan kerja sama Indonesia-Venezuela tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua negara.
Advertisement
"Indonesia ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dengan Venezuela, yang juga dapat meningkatkan Kerja Sama Selatan-Selatan. Energi memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, kami mencatat bahwa kedua negara dapat berbagi peluang bisnis yang memungkinkan di sektor energi, terutama di bidang minyak dan gas," kata Arifin dalam keterangannya.
Kerja Sama Hulu Migas
Lingkup kerja sama itu diantaranya adalah kerja sama bisnis hulu migas antar kedua negara, penerapan peningkatan perolehan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery), pengembangan dan penerapan teknologi serta praktik terbaik untuk mengurangi dampak lingkungan di bidang energi.
Kemudian, penyimpanan dan penangkapan karbon dan pengurangan gas suar bakar, serta bidang-bidang usaha yang disepakati oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau swasta dari para pihak tanpa merugikan atau menyesuaikan dengan kontrak, perjanjian, dll yang ada.
Â
Pertamina Turun Tangan
Dengan payung perjanjian antar kedua tersebut, PT. Pertamina (Persero), sebagai BUMN milik Indonesia di sektor energi, melalui Pertamina International EP (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok migas baru Venezuela. Hal itu juga untuk menguatkan eksistensi PIEP yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).
Menteri Perminyakan Venezuela Pedo Rafael Tellechea, yang juga menjabat sebagai Presiden Petroleos de Venezuela (PDVSA), menggarisbawahi bahwa perjanjian strategis ini akan meningkatkan prospek negara Amerika Selatan ini di pasar Asia.
Dubes RI untuk Venezuela, Imam Edy Mulyono menekankan Venezuela merupakan mitra penting bagi Indonesia dan ini saat yang tepat bagi Indonesia dan Venezuela untuk perkuat relasi di bidang energi. Hal tersebut dikarenakan Venezuela memiliki potensi sumber daya energi minyak dan gas yang cukup tinggi.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri ESDM dengan didampingi Duta Besar RI untuk Venezuela Imam Edy Mulyono, Direktur Utama PT Pertamina International Exploration & Production (PIEP) Jaffee Arizon Suardin, dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro.
Advertisement