Siap-Siap Kartu Prakerja Dibuka Semester I-2024

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja masih menunggu hasil rapat Komite Cipta Kerja dan beberapa lembaga pelatihan terkait pembukaan program Kartu Prakerja tahun ini.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Feb 2024, 13:03 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 11:45 WIB
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam Media Briefing di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menggandeng Unesco Institute for Lifelong Learning dalam membahas model pembelajaran sepanjang masa yang inklusif. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, memastikan program Kartu Prakerja akan segera dibuka pada Semester I tahun 2024.

"(Kartu Prakerja dibuka Semester I-2024) Pasti, coming soon tunggu aja," kata Denni saat ditemui di Kantor Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Untuk detailnya, Denni belum bisa menyebutkan secara pasti kapan dibukanya program Kartu Prakerja tersebut. Tentunya, untuk pengumuman lebih lanjut akan disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Nanti diumukan pak Menko Perekonomian ya," imbuhnya.

Lantaran hingga kini, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja masih menunggu hasil rapat Komite Cipta Kerja dan beberapa lembaga pelatihan terkait pembukaan program Kartu Prakerja tahun ini.

"Karena menunggu rapat komite Cipta Kerja juga dan beberapa lembaga pelatihan. Sekarang juga dalam proses untuk di access supaya lebih banyak pilihan kepada para peserta Kartu Prakerja," ujarnya.

Adapun Denni menegaskan tidak ada perubahan jumlah insentif untuk tahun ini, artinya masih sama dengan tahun 2023. Besaran insentif yang akan didapatkan sekitar Rp 4,2 juta. Rinciannya antara lain biaya pelatihan Rp 3,5 juta.

Adapun insentif yang diberikan setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu dan insentif pengisian survei Rp 50.000 yang disebutkan sebanyak dua kali.

Kilas Balik Kartu Prakerja 2023, Peserta Tembus 1,14 Juta

Ilustrasi Program Kartu Prakerja. Dok prakerja.go.id
Ilustrasi Program Kartu Prakerja. Dok prakerja.go.id

Sebelumnya, program kartu prakerja pada 2023 telah berakhir. Adapun program kartu prakerja 2023 tersebut telah mencapai gelombang 62 yang merupakan gelombang terakhir yang dibuka pada 2023.

Dengan demikian, pembukaan program kartu prakerja akan dibuka kembali pada 2024. Pada instagram resmi @prakerja.go.id membuat kilas balik program kartu prakerja pada 2023 dan menyampaikan apresiasi untuk seluruh peserta prakerja 2023.

"Tahu enggak sob, tahun 2023 jadi tahun yang cukup sibuk untuk Prakerja. Enggak hanya fokus menghadirkan pelatihan terbaik di dalam ekosistem. Prakerja juga tampil di banyak acara internasional maupun nasional.Prakerja juga lebih banyak bertemu Sobat Prakerja di berbagai daerah Indonesia dari Sabang hingga Merauke,” demikian mengutip dari akun instagram @prakerja.go.id

Berikut kilas balik program kartu prakerja 2023:

-1.142.924 orang menjadi peserta efektif prakerja pada 2023

-126 pelatihan aktif dibeli peserta Prakerja pada 2023

-Top lima bidang pelatihan prakerja 2023 dengan pelatihan luring antara lain otomotif, pariwisata, perhotelan dan restoran, pertanian, pemasaran, serta akuntansi, pajak.

Selain itu, pelatihan daring (webinar) antara lain pemasaran, pengembangan diri, desain grafis, ilustrasi, animasi, teknologi informatika, dan penjualan.

-Untuk latar belakang peserta prakerja antara lain 51 persen perempuan, 12 persen berusia 50 tahun ke atas, tiga persen penyandang disabilitas, tiga persen purna pekerja migran Indonesia (PMI).

Kemudian 2 persen tinggal di kabupaten tertinggal, 48 persen tinggal di 212 kabupaten miskin ekstrem. Hal itu berdasarkan survei evaluasi 2020-2023 per 3 Desember  2023.

Selain itu, peserta juga 86 persen belum pernah mengikuti pelatihan, 61 persen berusia 18-35 tahun, 85 persen berpendidikan SMA ke bawah, dan berasal dari 514 kabupaten/kota.

-Prakerja juga dipelajari langsung oleh tiga negara antara lain NSPC Kamboja kunjungi kantor Prakerja pada Maret 2023 dan luncurkan replikasi pada November 2023, EEF Thailand kunjungi kantor Prakerja pada Oktober 2023 untuk hasilkan rekomendasi kebijakan, dan penandatanganan letter of intent dengan  ANLCA Maroko.

Adapun Program Kartu Prakerja adalah program yang diinisiasi pemerintah saat pandemi sebagai solusi bagi masyarakat untuk mengembangkan kompetisi, meningkatkan produktivitas, dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan. 

Kartu Prakerja Bakal Lanjut hingga 2025?

Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id
Ilustrasi kartu prakerja. Prakerja.go.id

Sebelumnya diberitakan, hasil riset tiga lembaga penelitian yaitu DEFINIT,  Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), dan Svara Institute menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja memberikan manfaat positif bagi penerimanya.

Temuan kebermanfaatan ini tidak hanya berlaku pada skema semi bansos 2020-2022, namun juga pada Skema Normal 2023. Pemerintah berencana melanjutkan Prakerja karena dinilai memberikan dampak yang signifikan kepada angkatan kerja Indonesia. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini program Prakerja akan tetap berlanjut di tahun mendatang meski pemerintahan berganti. Terutama karena manfaat dan dampak yang sudah dihasilkan Prakerja. 

"Anggaran ke depan ditentukan oleh pemerintahan sekarang. Jadi dalam siklus anggaran pemerintah sekarang bisa menitipkan program keberlanjutan. Kalau kita ajukan program unggulan termasuk Prakerja dalam APBN 2025, maka program berlanjut," kata Airlangga dalam acara Diseminasi Riset Prakerja 'Continuous Improvement, Evidence-driven Decision Making' dikutip Jumat (24/11/2023).

Dalam diskusi yang dimoderasi oleh Guru Besar FEB UI Bambang Brodjonegoro, Airlangga juga meyakini Prakerja bisa menjadi program yang menjembatani antara pekerja dan lapangan kerja yang tantangan ke depannya mayoritas pekerjaan akan beralih ke sektor digital. Saat ini Prakerja juga menyediakan pelatihan digital seperti Program Talenta Artificial Intelligence (AI) bekerja sama dengan Microsoft. 

Hal ini relevan dengan tantangan pasar kerja yang dipaparkan oleh platform LinkedIn dan portal kerja Pintarnya dalam acara tersebut. “Sepuluh dari lima belas pekerjaan yang paling cepat perkembangannya di Indonesia adalah yang membutuhkan keahlian digital,” kata Head of Public Policy & Economics Graph, Southeast Asia LinkedIn Trisha Suresh.

Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari memaparkan, sejak diluncurkan pada 2020, hingga saat ini manfaat Prakerja telah dirasakan oleh 17,5 juta orang dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

Denni menambahkan sebagai program baru, Prakerja juga selalu mengembangkan diri dengan terbuka kepada lembaga-lembaga riset untuk selalu memberikan penilaian dan masukan atas apa  yang dikerjakan.  “Kami sering disurvei. Itu penting untuk continuous improvement Prakerja,” kata dia.

Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Infografis: Waspada Joki Kartu Prakerja (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya