Pemerintah Diingatkan Tidak Tergesa-gesa Beli Saham Vale, Faktor Penentu Divestasi Bukan Waktu tapi Harga

Pembelian saham Vale ini tidak ada sangkut pautnya dengan pemilu. Jadi Pemerintah tidak harus mengejar target masalah ini selesai sebelum pemilu.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Feb 2024, 16:19 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2024, 16:19 WIB
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (Foto: tangkapan layar/laman Vale Indonesia)
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (Foto: tangkapan layar/laman Vale Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, meminta pemerintah tidak tergesa-gesa membeli saham PT Vale Indonesia bila harga yang ditawarkan masih tinggi. Serta tidak perlu menargetkan pembelian saham ini harus tuntas sebelum pemilu.

Sebab, selain tidak ada aturan yang menargetkan waktu pasti pembelian saham Vale Indonesia harus dilakukan, memaksa membeli saham sebelum pemilu justru mengundang kecurigaan. "Nanti bisa dikait-kaitkan dengan dana kampanye. Ini kan jadi kontra produktif," ujar Mulyanto dalam keterangannya, seperti dikutip Selasa (13/2/2024).

Dia menegaskan, pembelian saham Vale ini tidak ada sangkut pautnya dengan pemilu. Jadi Pemerintah tidak harus mengejar target masalah ini selesai sebelum pemilu. 

Ia menilai kedudukan Pemerintah dalam transaksi ini sangat diuntungkan. Karena bila proses jual beli ini belum disepakati hingga batas akhir izin operasi PT. Vale berlaku maka dengan sendirinya kawasan penambangan tersebut kembali kepada negara. Dan itu malah memudahkan Pemerintah untuk menjadi pemegang saham mayoritas di kawasan penambangan yang sebelumnya dikelola PT. Vale.

"Karena itu Pemerintah jangan terlalu nafsu dengan tawaran dari PT. Vale. Karena semakin murah saham yang ditawarkan semakin menguntungkan kita," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka suara lagi soal penawaran harga divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Saat ini, Kementerian BUMN tengah bernegosiasi dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif soal kesepakatan harga saham Vale itu. 

"Vale hari ini kita negosiasi dengan Menteri ESDM dan Menko Marves. Harusnya dalam seminggu ini kita akan sepakati harga aja," ujar Tiko, sapaan akrabnya saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

 

Harga

PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID kembali menegaskan komitmen untuk menjadi pemegang saham pengendali PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Foto: MIND ID
PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID kembali menegaskan komitmen untuk menjadi pemegang saham pengendali PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Foto: MIND ID

Sebelumnya, Tiko juga sempat menyebut penawaran harga divestasi saham Vale Indonesia sebesar 14 persen kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID akan keluar pada akhir Januari 2024 ini. Namun, ia belum bisa menyebut berapa besaran penawaran harga terendah yang diajukan.

"Harganya belum. Saya baru mau masukin Januari akhir nanti," ujar Tiko, sapaan akrabnya di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada awal Januari 2024 lalu. 

Pemerintah memang ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID. Segala cara dicoba agar kesepakatan harga di bawah pasar bisa terwujud. 

"Kita lagi valuasi. Nanti kita coba arahkan supaya ada discount sesuai dengan kondisi. Tapi sekarang kita lagi due dilligence," ujar Tiko saat berkunjung ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta beberapa waktu lalu. 

Tiko menyatakan, saat ini tengah dilakukan proses review valuasi. Proses selanjutnya akan memasuki tahap penawaran harga di akhir Januari 2024. Kendati demikian, ia belum mau membocorkan berapa patokan harga saham Vale Indonesia yang kelak akan diminta.  "Kita lagi review detail mengenai valuasinya, baik valuasi reserve maupun valuasi proyek. Mungkin Januari (2024) akhir kita mulai bidding harga belinya," kata Tiko.

"Pokoknya kita minta discount. Tapi lagi diskusi," tegas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya