Grup Bank Dunia Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun untuk Danai Proyek Ramah Iklim di Ghana dan Indonesia

Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga yang merupakan bagian dari Bank Sunia senilai USD 100 juta (Rp. 1,5 triliun) ini memiliki masa jatuh tempo tujuh tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Feb 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2024, 15:30 WIB
Logo Bank Dunia.
International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang merupakan bagian dari Bank Dunia menerbitkan Obligasi Terkait Pengurangan Limbah Plastik (Plastic Waste Reduction-Linked Bond).

Liputan6.com, Jakarta - International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) menerbitkan Obligasi Terkait Pengurangan Limbah Plastik (Plastic Waste Reduction-Linked Bond).  Penerbitan obligasi ini senilai USD 100 juta atau kurang lebih Rp 1,5 triliun dengan masa jatuh tempo tujuh tahun.

Untuk diketahui, IBRD adalah institusi keuangan internasional yang memberikan pinjaman ke negara berkembang yang merupakan bagian dari Grup Bank Dunia.

Obligasi ini memberi para investor imbal hasil yang berkaitan dengan Kredit Pengumpulan Limbah Plastik, Kredit Daur Ulang Limbah Plastik (secara kolektif disebut sebagai kredit plastik) dan Verified Carbon Unit (kredit karbon) yang diharapkan dapat diperoleh dari dua proyek di Ghana dan Indonesia.

Kedua proyek tersebut bertujuan untuk mendukung pengurangan dan pendaurulangan limbah plastik di wilayah yang rentan terjadinya pencemaran alam dan lautan. Citi berperan sebagai Lead Manager dalam transaksi ini.

Obligasi tersebut sekaligus mendorong modal swasta untuk mendukung pendanaan proyek-proyek yang ramah iklim dan pembangunan, serta dapat diukur melalui kredit plastik dan kredit karbon yang diterbitkan di Verra Registry.

Investor dapat menyediakan pendanaan awal sekitar USD 14 juta (Rp 218,3 miliar) dalam transaksi ini, bagi proyek-proyek tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fasilitas yang sudah ada, memperluas wilayah-wilayah pengumpulan dan daur ulang limbah, serta mengadakan peralatan daur ulang yang aman (food-grade).

Selain daur ulang sampah plastik, proyek-proyek ini juga mendukung perbaikan kualitas udara, mengurangi dampak buruk kesehatan, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat marginal.

Penggunaan kredit plastik inovatif dalam transaksi ini memberi alternatif baru dalam mendanai operasional pengumpulan dan pendaurulangan plastik yang berpotensi mencemari lautan, jelas Bank Dunia.

"Melihat urgensi pembangunan yang kian meningkat, kami berkomitmen untuk mendorong modal swasta yang dapat mendukung upaya-upaya solutif guna menjawab tantangan pembangunan saat ini. Outcome Bond, seperti Obligasi untuk Pengurangan Limbah Plastik, berperan dalam menyelaraskan insentif sehingga investor berpotensi mendapatkan imbal hasil ketika capaian pembangunan telah terlihat. Dengan begitu, investor juga berkontribusi dalam menyediakan situasi yang menguntungkan bagi masyarakat lokal dan ekosistem yang selama ini membutuhkan udara bersih minim polusi. Maka dari itu, kami akan terus menerbitkan Outcome Bond seperti ini," ungkap Managing Director and World Bank Group Chief Financial Officer, Anshula Kant dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (24/2/2024).

 

Dilindungi Dana USD 100 juta

Logo Bank Dunia.
Logo Bank Dunia.

Bank Dunia memastikan, obligasi ini 100 persen dilindungi oleh dana USD 100 juta yang sebelumnya digunakan untuk mendukung kegiatan pembangunan berkelanjutannya secara global.

Namun, dana tersebut tidak termasuk proyek-proyek pengumpulan dan daur ulang plastik di Ghana dan Indonesia.

Maka dari itu, obligasi ini memungkinkan para investor menyisihkan sebagian porsi dari pembayaran kupon biasa, dengan jumlah yang setara, melalui transaksi lindung nilai (hedge) dengan Citi, untuk mendukung pendanaan proyek-proyek yang telah terkurasi oleh Plastic Collective UK, pihak yang mengelola program kredit plastik dan kredit karbon dari proyek- proyek tersebut.

Kupon Tahunan

Para investor akan menerima kupon tahunan yang terdiri dari jumlah tetap ditambah dengan hasil penjualan sebagian kredit plastik dan kredit karbon yang dihasilkan oleh proyek-proyek tersebut.

Dibandingkan dengan obligasi Bank Dunia biasa dengan jangka waktu yang sama, obligasi ini menawarkan imbal hasil yang lebih prospektif bagi investor jika proyek-proyek dan monetisasi kredit plastik dan kredit karbon oleh Plastic Collective UK berjalan sesuai harapan, ungkap Bank Dunia.

Global Head of Sustainable Debt Capital Markets Citi, Philip Brown mengungkapkan bahwa pihaknya sangat bangga dengan kolaborasi antara Bank Dunia, Plastic Collective, dan Citi dalam meluncurkan Obligasi keempat ini.

"Upaya bersama ini berencana akan menggunakan kredit plastik yang terdaftar di VERRA untuk mendukung dua proyek dalam mengurangi polusi plastik - tantangan global yang memiliki dampak yang sangat merusak, terlebih pada pasar- pasar yang sedang berkembang saat ini. Outcome Bond ini memungkinkan investor pendapatan tetap untuk mendukung proyek-projek pembangunan yang sejatinya sulit dalam mendapatkan pendanaan. Upaya kami ini hadir sebagai respons bagi minat investor yang kian berkembang akan transaksi-transaksi yang berdampak positif secara langsung terhadap pembangunan serta dapat diukur. Kami berharap bahwa transaksi semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan lebih dari itu, mendorong perubahan positif secara umum," kata Philip Brown.

Investor Utama Sambut Baik Keterlibatan dalam Obligasi untuk Pengurangan Limbah Plastik Bank Dunia

Proyeksi Ekonomi Indonesia
Bank Dunia (World Bank) memproyeksikan perekonomian Indonesia rata-rata hanya tumbuh 4,9 persen selama 2024-2026. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian Senior Portfolio Manager Velliv Pension, Asbjørn Purup Andersen juga menyampaikan pihaknya sangat senang menjadi investor utama dalam Obligasi untuk Pengurangan Limbah Plastik Bank Dunia.

"Investasi ini akan mendukung negara-negara berkembang dengan infrastruktur lokal dalam merealisasikan proyek-proyek pengumpulan dan daur ulang limbah plastik guna mengurangi pencemaran di wilayah-wilayah darat dan lautan. Di saat yang bersamaan, proyek-proyek ini juga akan membantu mengurangi kemiskinan dengan menyediakan sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi pemulung sampah lokal," pungkasnya.

"Skandia menyambut baik kesempatan untuk berpartisipasi dalam Obligasi untuk Pengurangan Limbah Plastik ini. Program ini menjadi contoh yang sangat baik mengenai bagaimana tabungan pensiun dapat bermanfaat untuk para nasabah sekaligus menjadi bagian dari solusi untuk tantangan global yang sedang terjadi. Jumlah polusi plastik yang begitu besar merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat. Saya sangat senang Skandia dapat berpartisipasi serta berkontribusi menjadi bagian dari solusi," ungkap Alexander Onica, Head of Fixed Income and FX, Skandia.

Adapun Vice President, Portfolio Manager, Fixed Income, Mackenzie Investments, Hadiza Djataou menyampaikan "Mackenzie Investments sangat senang dapat berpartisipasi dalam penerbitan Outcome Bond sebagai salah satu investor utama. Obligasi ini berdampak signifikan bagi lingkungan dan sosial, mengurangi limbah plastik, sekaligus menciptakan peluang ekonomi untuk kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Selain menjadi pionir, kami meyakini bahwa struktur unik yang berorientasi pada hasil akan memberikan imbal hasil yang menarik bagi para investor kami di Kanada, di mana hal ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan melalui upaya positif yang dilakukan."

"Kami bangga menjadi mitra Bank Dunia dalam penerbitan Obligasi untuk Pengurangan Limbah Plastik. Transaksi inovatif ini akan memberikan pendanaan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya pengumpulan dan daur ulang plastik di Indonesia dan Ghana. Kami percaya, obligasi berbasis hasil ini menawarkan kombinasi pengukuran dampak lingkungan dan dampak sosial dengan hasil ekonomi yang atraktif," ungkap Matt Lawton, CFA, Global Impact Credit Portfolio Manager, T. Rowe Price.

"Kami ingin ikut berkontribusi dalam struktur inovatif yang memungkinkan pengalokasian dana ke proyek-proyek ambisius yang memiliki dampak positif. Kami senang menjadi salah satu investor pertama yang mendukung penerbitan Obligasi untuk Pengurangan Limbah Plastik ini," demikian sambutan Tatjana Greil-Castro, Co-Head of Public Markets, Muzinich & Co.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya