Ada Pohon Tumbang, KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Kena Rekayasa Rute

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter harus mengubah pola operasi untuk rute Tanah Abang-Rangkasbitung.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Mar 2024, 20:35 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 20:35 WIB
Usulan Perubahan Tarif Kereta Commuter Line Berdasarkan Kemampuan
Penumpang menaiki kereta jalur Serpong di Stasiun KRL Commuter Line Sudirman, Jakarta, Jumat (30/12/2022). VP Corporate Secretary KAI Commuterline Indonesia Anne Purba mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi terkait kenaikan tarif KRL. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter harus mengubah pola operasi untuk rute Tanah Abang-Rangkasbitung, akibat adanya pohon tumbang yang menimpa rel.

Kendala akibat pohon tumbang yang mengenai Listrik Alilar Atas (LAA) KRL antara Stasiun Pondok Ranji-Stasiun Kebayoran pada Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 17.50 WIB.

"Saat ini petugas sudah di lokasi melakukan upaya normalisasi jalur dengan menyingkirkan batang pohon yang menghalangi jalur KA," ujar External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan, Jumat (1/3/2024).

Leza mengutarakan, untuk keselamatan proses normalisasi LAA pada lintas tersebut dipadamkan. Sehingga perjalanan KRL Commuter Line Tanah Abang-Rangkasbitung terkena rekayasa pola operasi:

  1. Seluruh perjalanan Commuter Line Rangkasbitung tujuan Stasiun Tanah Abang perjalannya hanya sampai Stasiun Sudimara untuk kembali ke arah Parungpanjang/Rangkasbitung
  2. Seluruh perjalanan Commuter Line Tujuan Rangkasbitung/Parungpanjang perjalannya hanya sampai Kebayoran untuk kembali ke arah Tanah Abang.
  3. Perjalanan Commuter Line No.1777 relasi Rangkasbitung-Tanah Abang, perjalananya hanya sampai Sudimara untuk kembali ke Rangkasbitung.
  4. Perjalanan Commuter Line No.1779 relasi Parungpanjang-Tanah Abang, perjalananya hanya sampai Sudimara untuk kembali ke Rangkasbitung.
  5. Perjalanan Commuter Line No.1768 relasi Tanah Abang - Rangkasbitung, perjalananya kembali ke Stasiun Tanah Abang.

Jokowi: Jakarta Sudah Ada KRL, LRT, MRT, tapi Masih Macet di Semua Titik

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Hanya saja, kata Suryadi, kondisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada 2023 beserta 19 unit pada 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kemacetan di DKI Jakarta sudah lama terjadi selama bertahun-tahun dan belum bisa teratasi. Padahal, kata dia Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal seperti Kereta Rel Listrik (KRL), Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), hingga Transjakarta.

"Di Jakarta, kalau di Jakarta ini macetnya bertahun-tahun. Kita sudah ada KRL, ada LRT, ada MRT, ada kereta cepat, ada Transjakarta, itu pun masih macet di semua titik," kata Jokowi saat meresmikan Terminal Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (28/2/2024).

Namun, dia mengatakan saat ini kemacetan juga dialami di sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk, Kota Samarinda dan Balikpapan di Kalimantan Timur dan Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan.

 

Dorong Pakai Transportasi Umum

Jokowi menyebut kemacetan tersebut terjadi karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum. Untuk itu, dia mendorong masyarakat menggunakan transportasi massal.

"Saya kira akan sangat baik kalau menggunakan transportasi umum dan tidak menggunakan transportasi pribadi. Ini untuk sekali lagi mengurangi kemacetan di semua kota yang kita miliki," jelasnya.

"Kita harus mendorong lagi transportasi massal transportasi umum agar penggunaan kendaraan pribadi terus berkurang," sambung Jokowi.Dia meminta kota-kota di luar Jakarta menyiapkan transportasi massal, salah satunya dengan pembangunan terminal. Jokowi menyambut baik pembangunan Terminal Samarinda Seberang di Kota Samarinda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya