Okupansi Penumpang Pesawat Melonjak, Bukti Industri Penerbangan Membaik

Direktur Utama Citilin Dewa Kadek Rai mengungkap data peningkatak okupansi pesawatnya dalam 2 bulan awal ini. Tercatat, ada peningkatan hingga 17 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

oleh Arief Rahman H diperbarui 07 Mar 2024, 20:50 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 20:50 WIB
Citilink Terapkan Electronic Flight Bag di Kokpit Pesawat
Citilink tercatat sebagai maskapai Indonesia pertama yang menerapkan Electronic Flight Bag di Kokpit Pesawat.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Citilin Dewa Kadek Rai mengungkap data peningkatan okupansi penumpang pesawat dalam 2 bulan awal ini. Tercatat, ada peningkatan hingga 17 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Dewa mengatakan perolehan ini jadi sinyal membaiknya kondisi industri penerbangan nasional. Dia optimistis capaian positif bisa dicatatkan pada 2024, tahun ini.

"Bahwa optimisme kita di tahun 2024 ini baik, dari sisi Citilink sendiri, kita mengalami peningkatan tingkat isian pesawat kita kurang lebih antara 16-17 persen dibandingkan tahun lalu," ucap Dewa dalam Diskusi Forwahub: Potensi Penumpang Udara 2024, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Dia menyebut, capaian di Januari-Februari 2024 ini jadi penanda baik kedepannya. Dia berharap peningkatan okupansi juga terjadi pada Maret 2024 ini.

Lebih lagi, ada momen ramadan dan Idulfitri. Hal ini sejalan dengan pola peningkatan perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti mudik lebaran.

"Jadi itu menandakan bahwa recovery dari trafik maupun airlines secara umumnya sudah mulai keliatan, sejak Januari, Februari dan kita harapkan di bulan Maret yang notabene setiap tahun, ini peluang peak season. tahun ini," harapnya.

Gua mendukung proses peningkatan kinerja itu, Dewa tak menutup kemungkinan adanya penambahan pesawat yang beroperasi. Namun, dia menekankan tak akan menambah armada baru. Melainkan memperbaiki armada yang grounding sejak pandemi Covid-19.

"Citilink kita berusaha keras untuk merestorasi pesawat kita yang kurang lebih 2,5 tahun nongkrong di darat, sehingga kita sebenarnya tidak ada penambahan baru terhadap pesawat, tapi kemudian usaha-usaha yang dilakukan adalah menghidupkan pesawat itu," bebernya.

 

Industri Penerbangan Makin Pulih

Ilustrasi Pesawat Citilink (Foto. Dok: Instagram/Citilink)
Ilustrasi Pesawat Citilink (Foto. Dok: Instagram/Citilink)

Kementerian Perhubungan mencatat adanya perbaikan industri penerbangan nasional. Bahkan, dikatakan sudah mulai pulih dari turunnya okupansi sejak pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Putu Eka Cahyadi menyampaikan tingkat recovery rate sektor penerbangan sudah mencapai 83 persen. Angka ini bisa diartikan sebagai pemulihan.

"Revovery yang bisa kita capai sampai dengan saat ini udah hampir, kalau seingat saya domestik sudah sampai 83 persen capaiannya recovery," kata Putu dalam Diskusi Forwahub: Potensi Penumpang Udara 2024, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

 

2024 Jadi Momentum

Pesawat Citilink Indonesia. (Dok Citilink)
Pesawat Citilink Indonesia. (Dok Citilink)

Diketahui, industri penerbangan mulai terseok-seok sejak adanya pandemi. Apalagi, dengan adanya sejumlah pembatasan dan pengetatan bagi calon penumpang.

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023. Putu membidik, pada tahun ini, akan menjadi momentum kembali untuk peningkatan okupansi penerbangan di dalam negeri.

"Kalau dari prognosa kita, tahun ini merupakan tahun momentum juga untuk kita bisa segera pulih," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya