Semburan Liar di Prabumulih Ternyata Berpotensi Sumber Gas Besar

Pertamina EP hingga kini masih berupaya untuk mengatasi semburan liar di sumur minyak Prabumulih Sumatra Selatan. Kabar baiknya, semburan liar itu terindikasi sebagai sumber gas yang sangat besar.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Apr 2013, 11:29 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2013, 11:29 WIB
semburan-gas-liar-130407b.jpg
Pertamina EP hingga kini masih berupaya untuk mengatasi semburan liar di sumur minyak Prabumulih Sumatra Selatan. Kabar baiknya, semburan liar itu terindikasi sebagai sumber gas yang sangat besar.

Untuk memastikan berapa besar gas yang dikandungnya, Pertamina EP akan melakukan pemuktahiran data pada lapangan Talang Jimar (TLJ 25) yang diduga punya prospek gas yang cukup baik.

Dalam rilis Pertamina EP yang diterima Liputan6.com, Minggu (7/4/2013), dijelaskan  sumur TLJ 25 merupakan sumur pengembangan yang diharapkan menghasilkan cadangan minyak hingga 300 barel per hari pada kedalaman 2200 meter.

Namun baru pada kedalaman kurang dari 310 meter ternyata memberikan optimisme awal bahwa pada struktur TLJ 25 mempunyai prospek produksi gas yang relatif bagus dan memiliki potensi kandungan yang cukup besar.

"Hal ini bermanfaat dalam proses kajian dan pemutakhiran data pada lapangan talang jimar dengan prospek gas yang cukup baik. Dengan optimisme pemboran pengembangan sumur-sumur pada struktur Talang Jimar diharapkan potensi reservoir gas tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan produksi migas secara nasional," jelas Pertamina EP.

Kondisi Terkini Semburan Liar

Hingga Sabtu 6 April 2013, Pertamina EP telah melakukan dynamic killing dengan menginjeksikan lumpur berat dengan SG 1,9 dan volume sebanyak 3000 barel.

Namun demikian setelah hampir 2 jam pelaksanaan dynamic killing tekanan gas dari dalam sumur masih menunjukkan tekanan yang cukup tinggi, sehingga kick belum sepenuhnya tertanggulangi.

Upaya lanjutan yang dilakukan Pertamina EP saat ini adalah mengurai tekanan gas yang keluar dari sumut TLJ 25 dengan cara simulasi injeksi 'water jetting'. Yaitu dengan menyemprot air dengan tekanan tinggi untuk mengurangi efek kick dari bawah yang diikuti penginjeksian kembali lumpur berat dengan SG 1,9 dan volume yang lebih besar sekitar 10.000 barel.

Secara simultan Pertamina EP mempersiapkan upaya untuk mengurangi tekanan gas pada titik pusat kick dengan melakukan pemboran miring atau perforasi pada lapisan layer /lithology yang sama dari sumur TLJ 157 yang berada pada jarak yang tidak jauh dari sumur TLJ 25. Yang mana waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut adalah sekitar 14 hari.

Sementara itu, guna melakukan upaya menciptakan situasi yang kondusif selama pengendalian semburan gas, Pertamina EP telah mempersiapkan posko-posko penampungan bagi warga yang merasa terganggu akibat kebisingan selama proses pekerjaan ini berlangsung.

Peristiwa blowout (semburan liar) di sumur TLJ-25 terjadi sejak 31 Maret 2013 sekitar pukul 08.30 WIB, di Kelurahan Sukaraja, Prabumulih Selatan, Sumatera Selatan. Pihak organisasi penanggulangan kendaraan darurat (OPKD) Pertamina EP masih terus melakukan upaya penanganan teknis untuk mengatasi semburan liar tersebut. (Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya