Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan hasil resmi Pemilu 2024 pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
Hasil Pemilu 2024 dikeluarkan setelah KPU melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional untuk 38 provinsi se-Indonesia.
Hitungan KPU menunjukkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara terbanyak, dari total 164.227.475 yang dikumpulkan di seluruh negeri.
Advertisement
Prabowo-Gibran mengumpulkan total 96.214.691 suara. Selanjutnya untuk paslon nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara, dan paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md memperoleh 27.040.878 suara.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang mengatakan, dunia usaha mengharapkan situasi yang aman, nyaman, dan kondusif bagi pengusaha paska pengumuman hasil Pemilu 2024.
"Bagi dunia usaha, kunci utama adalah stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha," kata Sarman dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (21/3/2024).
Ia melanjutkan, dunia usaha sangat berharap agar paska pengumunan dan penetapan hasil Pemilu 2024, suasana aman, sejuk dan kondusif sehingga tidak mengganggu aktivitas perekonomian dan investasi.
"Terlebih di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 transaksi ekonomi diberbagai sektor sedang bergeliat dan produktif," imbuhnya.
Selain itu, masyarakat juga akan menerima THR pekan depan yang diharapkan dapat meningkatkan komsumsi rumah tangga. "Dalam situasi seperti ini masyarakat membutuhkan kenyamanan dalam berbelanja," katanya.
Pengusaha Harap Transisi Kepemimpinan Berlangsung Kondusif
Sarman menyampaikan, menjadi tugas bersama masyarakat untuk menjaga kenyamanan dan kondisifitas paska pengumuman hasil Pemilu 2024.
"Jika ada sengketa Pemilu agar diselesaikan melalui lembaga penegak hukum yang ada yaitu MK," jelasnya.
"Kami berharap proses transisi kepemimpinan juga berlangsung kondusif sampai Oktober nanti sehingga memberikan confidence bagi dunia usaha dan industri, serta investasi," ungkap Sarman.
Advertisement
Visi Indonesia Emas 2045
Sarman pun menyoroti upaya Kadin Indonesia dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, dimana menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045 dan keluar dari jebakan negara middle-income trap.
"Tentunya hal ini perlu optimalisasi potensi yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk potensi tenaga kerja produktif yang mencapai hingga 187 juta angkatan kerja, pasar yang besar sebagai penduduk dengan 275 juta penduduk, dan memiliki kekayaan SDA yang juga dapat menjadi motor pembangunan," pungkasnya.