Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan tinggi yang terus melanda negara-negara Teluk menyebabkan banjir bandang yang mematikan dan menganggu penerbangan di bandara tersibuk kedua di dunia yakni Bandara Internasional Dubai.
Dikutip dari BBC, Kamis (18/4/2024), Bandara Internasional Dubai memperingatkan kondisi yang sangat menantang dan menyarankan beberapa penumpang untuk tidak ke bandara karena banjir yang melanda wilayah tersebut.
Baca Juga
Pada Rabu, 17 April 2024, sekitar 300 penerbangan ke dan dari Bandara Internasional Dubai dibatalkan, menurut data Flight Aware. Selain itu, ratusan lainnya ditunda.
Advertisement
Tahun lalu, Bandara Internasional Dubai telah melayani lebih dari 80 juta penumpang, nomor dua setelah Atlanta di Amerika Serikat. Seiring banjir yang terjadi, pengelola bandara pun memperingatkan pemulihan akan memakan beberapa waktu.
Pengelola bandara pada Rabu kemarin menyarankan untuk tidak mengunjungi Terminal 1 tanpa konfirmasi dari maskapai dan menghindari perjalanan ke bandara.
Maskapai internasional Emirates menangguhkan check-in bagi penumpang yang berangkat dari Dubai hingga Kamis pekan ini.
Pihak berwenang memperingatkan diperkirakan terjadi lebih banyak badai petir, hujan lebat, dan angin kencang dan banyak daerah dataran rendah masih terendam banjir.
Kekacauan yang Terjadi
Kate dan Andrew Golding termasuk di antara sejumlah turis Inggris yang terdampar di bandara internasional. Mereka telah berada di bandara selama 12 jam.
“Saya mencoba untuk mendapatkan penerbangan lain. Istri ku, kate berdiri di antrean lain mencoba melakukan perlindungan atas taruhan kami,” ujar Andrew (62).
Penumpang Berteriak
Pasangan dari Kent itu sedang berlibur untuk merayakan ulang tahun Kate ke-60, telah menjadi perjalanan yang menurut Andrew tidak akan pernah dia lupakan sekarang.
"Saya kira keadaannya lebih buruk dari perkiraan siapa pun, tetapi sistem di bandara telah benar-benar berantakan dan Emirates, yang saya anggap sebagai salah satu maskapai terbaik, tidak memiliki staf, tidak ada informasi, tidak ada koordinasi, tidak ada profesionalisme, tidak ada kepedulian, tidak ada perencanaan bencana di Emirates, ini aneh. Perusahaan besar biasanya punya rencana,” ujar dia.
“Ini benar-benar kacau. Orang-orang tidur di ruang tunggu, di lantai, paket makanan di mana-mana. Benar-benar pengalaman yang tidak enak,” ia menambahkan.
BBC News telah hubungi Emirates untuk memberikan komentar.
Penumpang Berteriak
Di tempat lain di bandara, Anne Wing dari Rotherham, South Yorkshire bersama suami dan tiga anaknya berharap dapat terbang ke London Heathrow.
Mereka tiba di bandara pada pukul 08.00 waktu setempat untuk penerbangan pukul 11.25. Awalnya diberitahu penerbangan itu tertunda satu jam.
Advertisement
Penumpang Kurang Makanan dan Air
"Kami belum berbicara dengan siapa pun dari Emirates sejak pukul 08.00 pagi ini,” ujar dia.
"Penumpang berteriak dan membuat kerusuhan di meja penghubung, tidak ada staf yang terlihat,” kata dia.
"Ini mengerikan, kami terjepit seperti binatang, ini berbahaya dan tidak manusiawi. Benar-benar konyol di sini,” ia menambahkan.
Ia menuturkan, keluarganya belum makan sejak jam makan siang dan yang diberikan hanya sekotak kecil air.
Di sisi lain, BBC juga menghubungi penumpang yang dialihkan ke bandara Dubai lainnya yang dikenal sebagai Dubai World Central yang gambarkan pemandangan serupa dan kurangnya makanan dan air yang layak.
Hujan di Dubai meski telah mereda pada Selasa malam, Bandara Internasional Dubai memperingatkan akan ada gangguan lebih lanjut dan mengatakan kepadatan penumpang.
Adapun badai hebat yang dimulai pada Selasa pagi, 16 April 2024 dan berlanjut hampir sepanjang hari memaksa bandara itu menghentikan operasi selama 25 menit, mengalihkan beberapa pesawat yang masuk dan membatalkan sejumlah penerbangan masuk dan keluar.
Imbauan Sebelum Badai
Kepada Reuters, Insinyur perangkat lunak Kanish Kumar Deb Barman yang terjebak di bandara dalam perjalanan pulang ke India menuturkan, ada ratusan dan ribuan penumpang lain seperti dirinya yang telah menunggu selama 10 jam, 16 jam bahkan ada yang selama 24-30 jam.
Sementara itu, Chief Executive Dubai Airports, Paul Griffiths kepada stasiun radio lokal Dubai Eye menuturkan, kalau dirinya belum pernah melihat kondisi orang seperti ini.
Sebelumnya Otoritas Manajemen Krisis Darurat Nasional UEA mengeluarkan peringatan sebelum badai terjadi meminta masyarakat untuk tinggal di rumah. Pemerintah juga mengimbau pegawainya untuk bekerja dari rumah dan sekolah swasta juga disarankan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Advertisement