Peleburan BUMN Karya, Erick Thohir Tak Ingin Ada Lagi Rebutan Proyek

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga bicara maksud terkait proses peleburan 7 BUMN Karya yang ditargetkan selesai September 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Mei 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 19:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir Evaluasi Kinerja Kerja dengan DPR
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (5/12/2022). Rapat kerja membahas evaluasi pelayanan dan pencapain kinerja Kementerian BUMN RI Tahun 2022 serta rencana aksi pembinaan BUMN Tahun 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga bicara maksud terkait proses peleburan 7 BUMN Karya yang ditargetkan selesai September 2024.

Adapun BUMN Karya yang akan merger, antara lain PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, serta PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Dalam hal ini, Arya mengambil contoh merger antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero), yang ia sebut keduanya punya spesialisasi kerjaan yang sama di bidang infrastruktur jalan dan jalan tol.

Harapannya, konsolidasi Waskita Karya dan Hutama Karya membuat mereka tidak lagi saling berebut proyek. Sehingga, keduanya tidak saling adu banteng dalam memperebutkan lelang atau tender di proyek yang sama.

"Paling sederhana, maka mereka enggak akan adu-adu tender lagi. Nanti spesialisasi. Kan HK sama Waskita ini satu spesialisasi, jalan tol, apalah. Nanti yang lain juga punya spesialisasi sendiri," ungkapnya di HK Tower, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

"Jadi antar BUMN itu enggak akan tanding tender-tender lagi, enggak banting-bantingan harga lagi. Selama ini kan setiap proyek antar BUMN aja, swasta enggak ada," ujar Arya.

Tak Mau Terulang Lagi

Menteri BUMN Erick Thohir sempat menjelaskan maksud proses konsolidasi BUMN Karya melalui merger yang tengah dilakukan. Pasalnya, ia tak ingin kasus seperti PT Istaka Karya (Persero) yang terlilit utang kepada vendor terulang.

"Kita mau carikan solusi. Jadi kita tidak mau cuci tangan, tapi kita akan cari solusi yang terbaik. Walaupun ini peristiwa 2006 seperti Jiwasraya, 2007 Istaka Karya, tapi kita coba selesaikan. Termasuk bagaimana kita konsolidasi (BUMN) Karya yang sejak awal saya sudah berulang-ulang kita coba konsolidasi," ujar Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Erick mengatakan, merger BUMN Karya membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun. Rencana ini akan masuk roadmap BUMN 2024-2034.

"Bagaimana nanti Hutama Karya dengan Waskita, PP dengan WIKA, dan ini ada prosesnya semua. Dan saya sudah bilang perlu waktu 3 tahunan," tutur Erick Thohir.

 

 

7 BUMN Karya Dilebur Jadi 3 Perusahaan, Rampung September 2024

Ngobrol Seru BRI Liga 1 Bersama Exco PSSI Arya Sinulingga
Exco PSSI, Arya Sinulingga memberikan keterangan saat acara Ngobrol Seru BRI Liga 1 di KLY Office, Menteng, Jakarta, Kamis (01/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga buka-bukaan soal target penyelesaian proses peleburan 7 BUMN Karya menjadi hanya 3. Rencananya, proses itu akan dirampungkan September 2024.

Ketujuh BUMN Karya yang dilebur antara lain PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).

"September, kita tunggu aja. Itu udah semua, mudah-mudahan, semua BUMN Karya," ujar Arya di HK Tower, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Dalam proses ini, ia mencontohkan konsolidasi antara Waskita Karya dan Hutama Karya. Nantinya Hutama Karya akan menjadi holding atau induk usaha, sementara Waskita berperan sebagai anak usaha. "Holding. Pokoknya HK (jadi induk usaha)," imbuh Arya.

 

Punya Bisnis Sama

Refleksi 93 Tahun PSSI
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga memberikan keterangan saat acara Refleksi 93 Tahun PSSI di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Senin (17/04/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Adapun maksud penggabungan antara Waskita Karya dan Hutama Karya ini, Arya menjelaskan, lantaran kedua BUMN Karya tersebut memiliki spesialisasi yang sama di infrastruktur jalan dan jalan tol.

Sehingga pasca merger, keduanya tidak saling adu banteng lagi dalam memperebutkan lelang atau tender di proyek yang sama.

"Paling sederhana, maka mereka enggak akan adu-adu tender lagi. Nanti spesialisasi. Kan Hutama Karya sama Waskita ini satu spesialisasi, jalan tol, apalah. Nanti yang lain juga punya spesialisasi sendiri," ungkapnya.

"Jadi antar BUMN itu enggak akan tanding tender-tender lagi, enggak banting-bantingan harga lagi. Selama ini kan setiap proyek antar BUMN aja, swasta enggak ada," pungkas Arya Sinulingga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya