Jika Berhasil jadi Anggota OECD, Bagaimana Potensi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia? Ini Jawaban Menko Airlangga

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato angkat bicara jika Indonesia menjadi negara anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

oleh Tira Santia diperbarui 29 Mei 2024, 12:20 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2024, 12:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat konferensi pers, Rabu (29/5/2024). (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat konferensi pers, Rabu (29/5/2024). (Foto: Kemenko Perekonomian)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato mengungkapkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia ditargetkan naik 1% jika berhasil menjadi negara anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Airlangga mengatakan, hal itu didukung dengan bertambahnya investasi yang masuk ke Indonesia setelah mendapat keanggotaan OECD, bisa menambah investasi masuk ke Indonesia. Indonesia saat ini masih dalam proses masuk keanggotaan OECD atau aksesi.

"Selain investasi, kita mentargetkan peningkatan PDB sekitar 1%. (Diharapkan dapat) memberi manfaat bagi dunia usaha, para pekerja, dan UMKM, serta mendorong ketahanan ekonomi nasional dan lapangan kerja," kata Airlangga dalam konferensi pers di St Regis Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Airlangga lebih lanjut menyoroti pencapaian Indonesia yang berhasil memasuki tahap aksesi keanggotaan OECD dalam waktu 7 bulan. 

"Untuk memperoleh aksesi saja, (salah satu contoh) Argentina, mulai dari berkirim surat sampai diterima aksesi bersamaan dengan Indonesia itu 5 tahun.  Indonesia kemarin diterima dalam 7 bulan," bebernya.

Airlangga melihat, aksesi juga penting agar Indonesia bisa lepas dari negara middle income trap atau jebakan kelas menengah. 

"Peta jalan pemerintah saat ini, adalah dalam 10 tahun ke depan kita targetnya di atas USF 10 ribu. Tentu kita bisa kalau target yang lebih tinggi di USF 12 ribu dalam 10 tahun ke depan. Kemudian dalam 20 tahun ke depan kita tingkatkan lagi menjadi USD 24 ribu sampai dengan USD 30 ribu," papar Airlangga.

 

Menko Airlangga Dampingi Prabowo Ketemu Sekjen OECD, Bahas Apa?

Menko Airlangga mendampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto bertemu dengan Sekjen OECD Mathias Cormann, di Kementerian Pertahanan Selasa (28/5/2024)
Menko Airlangga mendampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto bertemu dengan Sekjen OECD Mathias Cormann, di Kementerian Pertahanan Selasa (28/5/2024) (dok: humas)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Pelaksana Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD mendampingi Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto bertemu dengan Sekjen OECD Mathias Cormann, di Kementerian Pertahanan Selasa (28/5/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen OECD menyampaikan penjelasan kepada Menhan Prabowo mengenai langkah-langkah selanjutnya dalam proses keanggotaan Indonesia di OECD. Hal ini sehubungan dengan pasca diterimanya Peta Jalan Aksesi OECD Indonesia pada PTM OECD di Paris 2-3 Mei lalu.

Dilansir dari keterangan Kemenko Perekonomian, peta Jalan Aksesi Indonesia akan menjadi panduan utama bagi Indonesia dalam menjalani proses aksesi OECD.

Sebagai wujud komitmen OECD mendukung proses aksesi Indonesia, Sekjen OECD berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dan membuka workshop Proses Aksesi OECD yang dihadiri oleh Kementerian/Lembaga yang terlibat dalam proses aksesi pada hari Rabu (29/5) mendatang.

Sebelumnya, Menko Airlangga juga mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di Istana Bogor.

 

 

Tekad Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Pelaksana Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD (Tim Nasional OECD). Pemerintah akan membentuk Project Management Office (PMO) untuk mendukung Tim Nasional, serta akan terus mendorong aksesi OECD agar terintegrasi dengan RPJPN dan RPJMN. (Dok. Kemenko Perekonomian)

Lebih lanjut, tekad Indonesia yang ingin menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita yang tinggi pada tahun 2045 terus diupayakan Pemerintah untuk dapat diwujudkan, termasuk dengan menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Keanggotaan Indonesia dalam OECD menjadi sangat penting karena dapat menjadi rambu bagi Indonesia agar senantiasa adaptif terhadap perkembangan global yang terjadi.

Adapun turut hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardianto.

Sekjen OECD Bakal ke Jakarta, Ini Harapan Menko Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, Perancis. (Foto: Istimewa).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Sekjen Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Mathias Cormann akan datang ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Airlangga saat melakukan courtesy call dengan salah seorang pimpinan Nikkei Inc. Mr. Daisuke Arakawa di Main Building Imperial Hotel di Tokyo, Jepang, dalam rangkaian acara Nikkei Forum 29th Future Asia, Jumat (24/5/2024).

Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga Hartarto dan  Daisuke juga berdiskusi mengenai banyak hal lain di antaranya terkait dengan hilirisasi, rencana kedatangan Sekjen OECD ke Jakarta, market share dari pasar otomotif Indonesia, hingga signifikansi keanggotaan OECD bagi Indonesia.

"Selain agar mampu keluar dari middle income trap, bergabung dengan OECD akan membuat Indonesia memiliki reformasi ekonomi tahap kedua melalui kalibrasi dengan praktik terbaik dari negara lainya. Dengan demikian kami harapkan akan semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia," ujar Airlangga.

Diketahui, sebelumnya, Indonesia telah masuk dalam daftar aksesi Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) sebagai negara yang sedang berproses menjadi anggota tetap.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu usai rapat internal terkait masuknya Indonesia menjadi negara aksesi OECD di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 16 Mei 2024.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya