Bos PLN: Butuh Dukungan Investor Atasi Perubahan Iklim

PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 dengan tema “Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia”.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 17:30 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 dengan tema “Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia”.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 dengan tema “Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia”.

Agenda ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengaksekerasi transisi energi bersih di tanah air.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, mengajak para investor yang hadir untuk terus berkomitmen mendukung PLN agar mampu menghadapi tantangan di tengah ketidakpastian global saat ini.

"Maka kami undang bapak ibu semuanya, ini tantangan bagi PLN Yes, ini tantangan bagi kita semuanya, tapi mohon bapak ibu sebagai parternya PT PLN (Persero) mohon ini jangan hanya diberlakukan sebagai tantangan, boleh dong kami bagi beban ini kepada bapak ibu semuanya," kata Darmawan dalam Road to PLN Investment Days 2024, Selasa (4/6/2024).

Menurutnya, dengan memperluas jalinan kolaborasi maka PT PLN Persero bisa menghadapi krisis perubahan iklim, sehingga tantangan transisi energi yang muncul di berbagai bidang mulai dari inovasi teknologi, investasi dan kebijakan bisa segera diatasi.

"Selain mendukung mengangkat bebannya PLN Persero tetapi ini adalah oppotunity bagi bapak ibu untuk berinvestasi, mengekspansi lini bisnisnya ini opporunty bapak ibu untuk memperkuat portofolio bisnis bapak ibu masing-masing. ini adalah kesempatan kita semua untuk tumbuh berkembang bersama," ujarnya.

Adapun Darmawan menyampaikan, bahwa Pemerintah telah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 dengan memperbesar porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).

Dalam hal ini, Indonesia berkomitmen di sektor energi untuk dapat menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan Nationally Determined Contributions/NDC pada tahun 2030 sebesar 29% dari Business as Usual (BaU) dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan dukungan Internasional. Saat ini komitmen untuk mengatasi perubahan iklim disikapi dengan roadmap menuju Net Zero Emission (NZE).

"Kami punya namanya komprehensif investment planning dan policy, dari RUPTL 2021-2030 sudah ada dengan begitu PLN tidak mungkin menanggung ini sendirian, tolong kami di bantu," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gelar Road to PLN Investment Days 2024, PLN Siap Andil Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Saat Pasukan Elit PLN Bekerja Diantara Ketinggian dan Tegangan Tinggi
Pekerja menyelesaikan pekerjaan jaringan SUTET di Tangerang, Banten, Senin (2/1/2021). PT PLN (Persero) memiliki pasukan khusus yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian perangkat isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) kembali menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 dengan tema “Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia”.

Agenda ini bertujuan untuk menelisik peluang dan tantangan program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) guna mengoptimalisasi pengembangan di Indonesia.

Adapun agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengaksekerasi transisi energi bersih di tanah air.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membahas mengenai masa depan manusia yang penuh ketidakpastian, penyebabnya adalah adanya emisi gas rumah kaca.

"Dari mana emisi gas rumah kaca? satu, kalau bapak ibu makan nasi beras di situ ada emisi gas metan, jadi kalau bapak ibu bahasa Jawanya semego makan banyak-banyak emisi gas rumah kaca semakin banyak lho. 1 liter bensin, 1 liter solar ada emisi gas rumah kaca, 1 KWH listrik ada emisi gas rumah kaca nya, 1 kg daging berapa ibu ada emisi gas rumah kaca," kata Darmawan dalam Road to PLN Investment Days 2024, Selasa (4/6/2024).

 


Visi Pemerintah

PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Enim-Gumawang yang didukung dengan dua Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). (Foto: PLN)
PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Enim-Gumawang yang didukung dengan dua Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). (Foto: PLN)

Darmawan menegaskan, PLN berkomitmen penuh mewujudkan visi Pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Hal itu dilihat PLN telah meluncurkan laporan pertama bertajuk Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD).

Dikutip dari laman PLN, laporan TCFD berisi informasi penting terkait tata kelola, strategi hingga manajemen risiko yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap bisnis PLN. Laporan ini juga mencakup roadmap dan strategi PLN untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

"I am here to announce bawa PLN fully commited to reduce the Greenhouse gas emissions. Kita tunjukkan kepada masyarakat Global bukan hanya kita bisa menurunkan emisi gas rumah, but we take own hand with take the leader of global community dalam memerangi perubahan iklim," pungkasnya.

infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga
infografis Otak-Atik Daya Listrik Rumah Tangga
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya