Makan Siang Gratis Sedot Duit Negara Rp 71 Triliun, Siapa Saja Penerimanya?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jun 2024, 10:49 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2024, 10:49 WIB
Airlangga Hartarto Hadiri Simulasi Makan Siang Gratis di SMP Negeri di Kabupaten Tangerang
Program makan siang gratis sebesar Rp 15 ribu peranak yang merupakan milik Calon Presiden Prabowo Subiyanto, sudah diujicobakan di SMP negeri di Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2/2024). Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pun ikut meninjau simulasi makan siang gratis tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah melakukan pembicaraan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2025. Hasil pembahasan tersebut salah satunya menetapkan pagu anggaran makan siang gratis atau makan bergizi gratis mencapai Rp71 triliun.

 

"Salah satunya program makan bergizi gratis yang sudah dialokasikan di dalam anggaran APBN 2025 sebesar Rp71 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (24/6/2024).

Meski demikian, Airlangga tidak merinci lebih lanjut terkait jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis. Termasuk sasaran wilayah untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis tersebut.

Airlangga menyampaikan, pembahasan antara pemerintah dan presiden terpilih Prabowo Subianto juga melibatkan DPR RI. Pembahasan anggaran ini dinilai penting untuk mempersiapkan kebijakan ekonomi tahun 2025 di ketidakpastian perekonomian global akibat ketegangan geopolotik hingga tren penguatan dolar AS.

"Kalau kita lihat perekonomian dunia Masih diberi jangka panjang dengan downside risk seperti tensi geopolitik, kemudian pelemahan ekonomi Tiongkok penguatan Dolar Amerika serta suku bunga tinggi di negara maju,* bebernya.

Airlangga menyebut presiden terpilih Prabowo Subianto juga telah memahami keputusan pemerintah dalam menetapkan RAPBN 2025. Dalam RAPBN tersebut, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen.

"Rapat tersebut presiden terpilih(Prabowo Subianto) dan pemerintah hari ini pemerintah sekarang telah sepakat dan setuju dengan besaran makro yang sedang di dalam pembahasan dengan DPR, dan masih ada tahapan pembahasan DPR yang sedang berjalan," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo Subianto Canangkan Program Makan Bergizi Gratis, Jepang Siap Bagi Pengalaman ke Indonesia

Prabowo
Prabowo mengunjungi kantin sekolah Beijing No. 2 Middle School di Dongcheng District, China, yang menerapkan program makan siang gratis. (dok. Instagram @prabowo/https://www.instagram.com/p/C5TJV5WRjYQ/)

Sebelumnya, pemerintah Jepang mengaku siap mendukung pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan program makan bergizi gratis, dengan membagikan pengalaman atas program serupa yang sudah diselenggarakan di Jepang.

Program makan bergizi gratis, yang sebelumnya makan siang gratis, dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.

"Jadi untuk menerapkan sistem makan gratis di sekolah ini, tentu banyak hal yang harus diselesaikan. Siapa yang membiayai, biayanya ditanggung oleh siapa, apa isi makannya, dan seterusnya. Tentu terserah masing-masing negara, jadi mungkin berbeda, tapi prinsip dasarnya akan sama. Jadi yang bisa kami lakukan untuk Indonesia adalah menunjukkan pengalaman kami," kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam pernyataan pers kepada sejumlah media di Jakarta, Jumat (21/6/2024).

Dubes Masaki menyebut bahwa pihaknya akan mengundang perwakilan pemerintah Indonesia berkunjung ke Jepang untuk mempelajari isu ini.

"Mungkin mereka bisa melihat dan melihat sistem makan gratis di sekolah di Jepang. Dan mereka juga dapat berdiskusi dengan orang-orang terkait mengenai hal itu," lanjut dia.

 


Sudah Diterapkan Jepang Lebih dari 100 Tahun

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam pernyatan pers, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam pernyatan pers, Jakarta, Jumat (21/6/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Dubes Masaki menjelaskan bahwa program makan siang untuk sekolah sudah diterapkan di Jepang lebih dari 100 tahun.

"Setelah perang, kami sangat menderita karena kurangnya gizi, terutama pada anak-anak. Dan bagi kami saat itu, yang terpenting adalah bagaimana kami bisa menyediakan makanan gratis di sekolah," jelas Dubes Masaki.

Ketika itu, banyak keluarga hanya makan satu kali sehari sehingga pemerintah menilai pentingnya memberikan asupan bergizi di sekolah. Program tersebut kemudian diterapkan hingga saat ini.

"Saat ini kami secara rutin mengadakan pendidikan pangan dan gizi di sekolah kami. Karena anak harus mengetahui betapa pentingnya mengonsumsi makanan dan gizi yang tepat setiap hari," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya