Yunani Tambah Jam Kerja Karyawan Jadi 6 Hari Kerja Sepekan

Perubahan jam kerja tradisional 40 jam seminggu di Yunani dapat diperpanjang menjadi 48 jam per minggu untuk beberapa bisnis. Namun, pekerja jasa makanan dan pariwisata tidak termasuk dalam kebijakan enam hari kerja dalam seminggu.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Jul 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 13:30 WIB
Yunani dalam cengkeraman gelombang panas
Turis menggunakan payung untuk melindungi diri dari sinar matahari saat mengunjungi Acropolis di Athena, Yunani, Minggu (24/7/2022). Negara ini berada dalam cengkeraman gelombang panas yang dimulai pada 23 Juli dan akan berlangsung beberapa hari. Suhu diperkirakan akan mencapai 42 derajat Celcius (107 derajat Fahrenheit) di beberapa daerah. (Louisa GOULIAMAKI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Yunani mengumumkan penerapan enam hari kerja dalam seminggu untuk beberapa bisnis, dalam upaya meningkatkan produktivitas dan lapangan kerja di negara tersebut.

Peraturan enam hari kerja yang mulai berlaku sejak 1 Juli itu berlawanan dengan tren global dimana perusahaan-perusahaan menerapkan minggu kerja yang lebih pendek.

Mengutip CNBC International, Rabu (3/7/2024) berdasarkan undang-undang baru yang disahkan sebagai bagian dari undang-undang ketenagakerjaan tahun lalu, karyawan perusahaan swasta di Yunani yang menyediakan layanan sepanjang waktu dilaporkan akan memiliki pilihan untuk bekerja tambahan dua jam per hari, atau tambahan delapan jam per hari. 

Perubahan ini berarti jam kerja tradisional 40 jam seminggu di Yunani dapat diperpanjang menjadi 48 jam per minggu untuk beberapa bisnis. Namun, pekerja jasa makanan dan pariwisata tidak termasuk dalam kebijakan enam hari kerja dalam seminggu.

Pemerintahan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis mengatakan langkah tersebut "ramah pekerja" dan berorientasi pada pertumbuhan.

Namun, Dosen ilmu politik Eropa dan internasional di Universitas Loughborough, Inggris, Giorgos Katsambekis mengkritik kebijakan enam hari kerja di Yunani.

Dia menilai, pemberlakuan undang-undang ketenagakerjaan di negara itu merupakan kemunduran yang besar bagi angkatan kerja yang sudah bekerja dengan jam kerja terpanjang diEropa.

Diketahui, pekerja di Yunani bekerja lebih lama dibandingkan pekerja di AS, Jepang, dan negara lain di 27 negara anggota Uni Eropa, menurut data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Yunani Punya Jam Kerja Terpanjang di Eropa

Gelombang panas di Yunani menghentikan kunjungan ke Acropolis
Situs kuno di ibu kota Yunani ini ditutup dari tengah hari hingga pukul 5 sore karena suhu yang sangat panas. (AP Photo/Petros Giannakouris)

Karyawan di Yunani diketahui telah bekerja rata-rata 1.886 jam pada tahun 2022, lebih tinggi dari rata-rata AS sebesar 1.811 jam dan rata-rata Uni Eropa sebesar 1.571 jam.

"Masyarakat di Yunani sudah bekerja dengan jam kerja terlama per minggu di Eropa. Sekarang mereka mungkin terpaksa bekerja pada hari keenam, setelah keputusan (pemerintah) Yunani ini,” kata John O’Brennan, profesor Hukum UE dari Universitas Maynooth, Irlandia, dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

"Ini bertentangan dengan kebijakan empat hari seminggu di sebagian besar negara," ujar dia.

Kebijakan Empat Hari Kerja Beri Dampak Lebih Positif?

Fantastis, 10 Perusahaan Ini Beri Gaji Selangit untuk Anak Magang
Ilustrasi bekerja (pixabay.com)

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh lembaga pemikir Autonomy awal tahun ini menemukan bahwa sebagian besar perusahaan yang terlibat dalam uji coba terbesar di dunia yaitu empat hari kerja dalam seminggu telah menjadikan kebijakan tersebut permanen.

Semua manajer proyek dan CEO perusahaan yang terlibat dalam uji coba ini mengatakan bahwa empat hari kerja dalam seminggu mempunyai dampak positif terhadap organisasi mereka, dengan lebih dari setengahnya menggambarkan dampak tersebut sebagai "sangat positif."

Namun laporan tersebut menemukan bahwa para staf di perusahaan-perusahaan yang jaminan hari libur tambahannya lemah, atau diberikan dengan syarat memenuhi target tertentu mempunyai kekhawatiran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya