Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Rachmat Pambudy menilai, program pembagian susu gratis yang digalang presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan maksimal. Lantaran populasi sapi perah di Indonesia yang terbatas di kisaran 500 ribu ekor.
"Ya, itu sangat kurang. Kalau susu terus terang berat. Pak Prabowo sendiri sudah mengatakan bahwa untuk mencapai pemenuhan menggunakan susu itu tidak mudah, meskipun itu diupayakan," ujar Rachmat di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini usul agar program makan bergizi plus susu gratis dikhususkan terlebih dulu untuk daerah yang punya produksi sapi perah mencukupi.
Advertisement
"Nanti lambat laun kita juga harus melakukan perbaikan genetik, kita juga harus memperbanyak indukan sapi dan mungkin mau tidak mau kita harus impor sapi perah," imbuh dia.
Berkaca pada produksi dalam negeri yang belum terpenuhi, Rachmat menyebut pemerintah melalui Kementerian Pertanian saat ini juga telah menyiapkan rencana impor sapi perah.
"Pak Mentan Amran Sulaiman sudah menyiapkan konsep program bersama Dirjen Peternakan. Mereka sudah bekerja keras untuk memenuhi produksi susu supaya kita mencapai apa yang diharapkan oleh presiden baru," kata Rachmat.
Nantinya, ia menyarankan pemerintah untuk mengembangkan populasi sapi perah di dalam negeri dengan bantuan teknologi. Khususnya diutamakan pada teknologi pembibitan sapi perah yang cocok hidup di iklim tropis.
"Kemudian manajemen pengelolaan sapi yang terbaik, sampai nanti bisa menghasilkan susu tidak hanya 10-20 liter per hari, tp 30 liter per hari. Kalau itu terjadi, maka lambat laun kita akan swasembada susu sendiri," tutur dia.
Ini Bocoran Program Susu Gratis Prabowo-Gibran
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, mengatakan pihaknya siap untuk mengurus perjanjian kerjasama dengan Australia terkait program susu gratis yang rencananya bakal dijalankan oleh Pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Namun, hingga kini belum ada informasi terbaru mengenai keberlanjutan program susu gratis. Edi memastikan, pihaknya akan menginformasikan kembali kepada publik jika sudah ada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Australia terkait program tersebut.
"Sebenarnya ini bukan di saya yang menangani, tapi kalau nanti berkaitan dengan kerjasamanya tentu akan masuk, jika dengan Australia sudah ada perjanjian CEPA nya, nanti kalau ada update akan kami informasikan," kata Edi saat ditemui usai konferensi pers Update Kerjasama Ekonomi Internasional, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto, mengubah nama program 'Makan Siang Gratis' menjadi 'Makan Bergizi Gratis'. Ia pun mempertimbangkan membuat kementerian atau lembaga khusus untuk menangani program ini. Sebab ia ingin agar program unggulannya ini efisien tanpa kebocoran.
Sementara, terkait pembagian susu gratis untuk anak-anak di seluruh Indonesia juga akan dijalankan sesuai tipologi masing-masing daerah.
Prabowo mencontohkan pada salah satu daerah di Maluku Barat Daya, yakni Pulau Moa kerap memproduksi air susu dari kerbau. Sehingga, tidak cukup sulit untuk mendapat produksi susu yang dapat dijangkau anak-anak di wilayah Moa.
Sedangkan, di daerah lain sulit mendapatkan sumber susu, bisa difokuskan dengan pemerataan pembagian bahan pangan bergizi seperti ikan dan telur.
Advertisement
Bulog Tunggu Arahan Prabowo-Gibran soal Program Makan Siang Gratis
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengakui belum ada komunikasi terkait program makan siang gratis yang diusung oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mengingat tinggal menghitung bulan menjelang pelantikan pada Oktober 2024 mendatang.
Menurut Bayu, mekanisme program ini tentunya pemerintah baru yang akan memberikan panduan bagaimana nanti pelaksanaannya.
"Belum ada komunikasi menunggu saja arahan dari pemerintah tentunya pemerintahan yang baru memberikan guidance bagaimana itu dilaksanakan," kata Bayu kepada media, di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).
Stok Beras untuk Makan Siang Gratis
Bayu menyatakan sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan arahan penugasan untuk menyiapkan stok beras program makan siang gratis.
"Sampai dengan saat ini belum ada arahan untuk menyiapkan stok atau apa pun kepada kami," tutur Dirut Perum Bulog itu.
Perlu diketahui, Prabowo Subianto mengungkap cara merealisasikan janji kampanye utamanya yakni makan siang gratis dan susu gratis.
Efisiensi APBN
Menurut dia, cara utama adalah dengan melakukan efisiensi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dengan memangkas anggran lain yang tak tepat guna.
"Jadi ini soal efisiensi (APBN), tata pemerintahan yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," kata Prabowo saat menghadiri undangan Qatar Economic Forum di Doha, Kamis (16/5).
Prabowo melanjutkan, saat melakukan efisiensi harus juga diperhatikan soal defisit yang tidak lebih dari 3 persen. Dia optimis, dengan hitungan yang matang maka janji kampanyenya tersebut bisa diwujudkan.
“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” jelas dia.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Advertisement