Bio Farma Ajukan Modal Negara Rp 2,21 Triliun, Buat Apa?

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya menuturkan, jika alokasi PMN disetujui, pihaknya akan produksi vaksin.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Jul 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2024, 17:00 WIB
Bio Farma Ajukan Modal Negara Rp 2,21 Triliun, Buat Apa?
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7/2024). (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang farmasi PT Bio Farma (Persero) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp 2,21 triliun.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya menuturkan, usulan PMN tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan sarana produksi bangunan alat mesin.

"Terima kasih kami diberikan kesempatan untuk mengusulkan PMN sebesar Rp 2,21 triliun," kata Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7/2024).

Lanjut Shadiq, jika PMN disetujui, pihaknya juga akan mengalokasikan untuk memproduksi beberapa jenis vaksin yang totalnya mencapai 1 miliar dosis.

"Dari PMN ini kami akan membangun sarana produksi berupa alat mesin senilai Rp 2,21 triliun dengan yang akan memproduksi beberapa jenis vaksin dengan output 1 miliar dosis. Terdiri dari 700 juta bahan baku dan 300 juta finish product,” ujarnya.

Selain itu, PMN sebesar Rp2,21 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan Drug Product (DP) Live Vaccine, DP Non-Live Vaccine, Drug Substance (DS) Live Vaccine, dan pembangunan berbagai fasilitas.

"Dua program produk fasilitas yang akan dibangun dari DP atau drug product dari live vaccine dan non live vaccine terdiri dari kebutuhannya, DP live vaccine Rp 876 miliar, dan drug product untuk non live vaccine adalah Rp 650 miliar," jelasnya.

Selanjutnya, untuk produksi yang ketiga drug substance yakni untuk live vaccine memerlukan anggaran sebesar Rp 426 miliar.

“Yang terakhir adalah support facility yang diperlukan berupa warehouse,utility quality control , administrasi (Rp 260 miliar)," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gaet Perusahaan Asal Denmark, Bio Farma Garap Obat Diabetes di Indonesia

Bio Farma-Vaksin
Kepala Bagian Pengemasan PT Bio Farma Yudha Bramanti menjelaskan area pengemasan vaksin, Rabu (12/8/2020). Bio Farma bekerja sama dengan tim peneliti vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung sedang melakukan uji klinis tahap 3 vaksin corona. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sebelumnya, Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma, perusahaan BUMN yang bergerak di bidang farmasi, mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Indonesia.

Dengan menggabungkan keahlian kedua perusahaan, Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma bertujuan mendukung pemerintah Indonesia dalam menyediakan obat-obatan diabetes yang penting. Kolaborasi ini selaras dengan agenda resiliensi layanan kesehatan yang dicanangkan pemerintah.

Meningkatnya prevalensi diabetes di Indonesia mendorong pentingnya kolaborasi tersebut. Saat ini, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045. Kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.

Banyak orang dengan diabetes di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola kondisinya karena terbatasnya pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit ini serta penanganan yang tepat.

Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2020 mengungkapkan bahwa hanya 2 juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan kesehatan nasional (Jaminan Kesehatan Nasional, JKN).

 


Obat Diabetes

Hal ini memprihatinkan, apalagi berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, diperkirakan 80,6% orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol. 

"Diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi. Saat ini, kita lemah dalam skrining, dan kita perlu mereformasi sistem layanan kesehatan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip Selasa (9/7/2024).

"Jika kita dapat mengidentifikasi dan mengobati diabetes sejak dini, maka biaya perawatan akan lebih murah dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup dengan diabetes. Kami telah mereformasi 10.000 layanan primer untuk penanganan diabetes yang lebih baik. Kolaborasi antara Novo Nordisk Indonesia dan Bio Farma ini bertujuan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia," lanjut dia.

 


Mitra Pemerintah

Selama 25 tahun terakhir, Novo Nordisk telah menunjukkan komitmennya sebagai mitra pemerintah Indonesia. Novo Nordisk Indonesia telah bekerja sama dengan pemerintah untuk memperkuat kapasitas dan melatih para tenaga kesehatan profesional, misalnya dalam penerapan program pelatihan diabetes terakreditasi yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), serta program Advanced Diabetes Care dan Centers of Excellence in Diabetes.

Program-program ini berfokus pada peningkatan kapasitas bagi para tenaga Kesehatan profesional, edukasi awam, dan studi evaluasi kesehatan di 176 rumah sakit di seluruh negeri.

Kerja sama ini juga memperkuat MoU antar pemerintah (government-to-government, G2G) antara Indonesia dan Denmark, yang selanjutnya mendukung agenda resiliensi kesehatan pemerintah.

“Di Novo Nordisk, kami berjalan dengan visi untuk mendorong perubahan pada penyakit kronis yang serius. Memperbaiki kualitas kehidupan orang dengan diabetes sangat penting untuk mewujudkan visi ini, dan kami berupaya untuk memberikan akses yang setara terhadap penanganan diabetes,” kata Sreerekha Sreenivasan, Vice President dan General Manager, Novo Nordisk Indonesia. “Kolaborasi dengan Bio Farma dalam ini memperkuat komitmen kami untuk Indonesia,” tambahnya.

 

 

 


Tingkatkan Kapasitas

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya. Dia mengatakan,  kolaborasi dengan Novo Nordisk akan meningkatkan kapabilitas Bio Farma. Kemitraan ini bertujuan untuk secara signifikan meningkatkan akses terhadap pengobatan diabetes yang berkualitas dan terjangkau, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan penyakit diabetes kronis, dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan Indonesia dalam mengatasi tantangan global.

"Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen bersama, khususnya dari pemerintah, untuk mendukung produksi produk dalam negeri yang inovatif," tuturnya.

Novo Nordisk menghadirkan keahliannya dalam perawatan diabetes dan produksi insulin dalam kolaborasi ini, sementara Bio Farma menghadirkan kemampuan manufaktur lokalnya yang sudah mapan. Dengan menggabungkan kekuatan kedua belah pihak, kemitraan ini bertujuan untuk menciptakan landasan yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam pengelolaan diabetes di Indonesia.

Kerja sama ini menegaskan potensi kolaborasi yang saling menguntungkan bagi perusahaan multinasional dan domestik, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Penandatanganan MoU ini menandakan komitmen bersama Novo Nordisk dan Bio Farma untuk memperkuat ekosistem kesehatan di Indonesia. Novo Nordisk dan Bio Farma Bersama-sama menargetkan untuk memberikan dampak positif bagi hampir satu juta orang dengan diabetes dalam dekade mendatang.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya