Mantan Pemain Arsenal Ini Resmi jadi Pelatih Klub Sepak Bola Milik Miliader Indonesia

Cesc Fabregas, mantan bintang Arsenal, Barcelona, dan Chelsea, kini resmi memimpin Como 1907 sebagai pelatih kepala dengan kontrak empat tahun. Setelah membantu Como promosi ke Serie A, Fabregas siap memulai era baru dalam karier kepelatihannya.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Jul 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 11:00 WIB
Foto: Pernah Jadi Bagian Arsenal, 5 Pemain Berikut Merumput di Liga Italia pada Musim 2022 / 2023
Cesc Fabregas saat diperkenalkan sebagai pemain anyar klub Serie B Liga Italia, Como 1907 di Giuseppe Sinigaglia Stadium, Como (1/8/2022). Cesc Fabregas pernah membela Arsenal selama 8 musim mulai 2003/2004 hingga 2010/2011 dan tampil dalam total 303 laga di semua ajang dengan torehan 57 gol dan 95 assist. Barcelona, Chelsea dan AS Monaco menjadi pelabuhan berikutnya hingga akhirnya pada musim 2022/2023 ia hijrah ke Serie B Liga Italia bersama Como. (comofootball.com)

Liputan6.com, Jakarta Cesc Fabregas, mantan bintang Arsenal, Barcelona, dan Chelsea, kini resmi memimpin klub sepak bola milik miliarder Indonesia, Como 1907 sebagai pelatih kepala dengan kontrak empat tahun. Setelah membantu Como promosi ke Serie A, Fabregas siap memulai era baru dalam karier kepelatihannya.

"Como 1907 dengan senang hati mengonfirmasi bahwa Cesc Fabregas akan menjadi pelatih kepala tim putra dengan kontrak empat tahun," ungkap pernyataan resmi klub, dikutip Minggu (21/7/2024).

Mantan gelandang Arsenal, Barcelona, dan Chelsea ini memutuskan pensiun sebagai pemain di Como pada 2023. Fabregas sempat diangkat menjadi pelatih kepala Como 1907 pada November 2023 setelah Moreno Longo dipecat.

Belum Kantongi Lisensi Kepelatihan

Namun, saat itu Fabregas belum mengantongi lisensi kepelatihan yang memadai untuk melatih klub Serie B. Ia hanya sebulan menjabat sebagai pelatih kepala. Pria asal Spanyol ini kemudian turun menjadi asisten pelatih, sementara Como 1907 menunjuk Osian Roberts sebagai pelatih kepala.

Di bawah arahan Roberts, klub yang dimiliki oleh Hartono Bersaudara tersebut berhasil promosi secara otomatis setelah finis di peringkat dua Serie B musim 2023/24. Kini, Roberts akan mengisi posisi kepala pengembangan Como. Fabregas sendiri mengungkapkan kegembiraannya karena akhirnya bisa memulai karier kepelatihannya dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh manajemen klub.

"Saya senang bisa memulai musim ini sebagai pelatih kepala dan terima kasih kepada grup pemilik karena memercayakan saya dengan posisi ini. Ini akan menjadi musim yang berat dan penting bagi saya, serta staf pelatih sudah siap," ujar Fabregas.

Klub yang dimiliki oleh miliarder Indonesia tersebut belakangan ini telah mendatangkan sejumlah pemain dalam upaya membangun skuad yang kompetitif untuk bersaing di Serie A. Mereka telah mengumumkan transfer mantan bek Liverpool Alberto Moreno, eks kiper Napoli Pepe Reina, dan mantan penyerang AS Roma Andrea Belotti.

Como juga dikabarkan segera merampungkan transfer bek asal Prancis Raphael Varane setelah tidak memperpanjang kontraknya bersama Manchester United.

 

Promosi ke Serie A, Como Bakal Rekrut Pemain Bintang Macam Luka Modric dan Mauro Icardi?

FOTO Como 1907 promosi ke Serie A 2024/2025
Como 1907 promosi ke Serie A 2024/2025. (Bola.com/Dok. Instagram Como 1907)

Sebelumnya, Klub milik pengusaha Indonesia Como 1907 baru saja memastikan diri promosi ke Liga Italia Serie A. Como menyusul Parma sebagai runner-up di Serie B. Dengan dukungan Djarum Group, Como sempat santer diberitakan akan melakukan belanja besar-besaran guna bersaing di Serie A 2024/2025.

Dugaan Como akan melakukan pembelanjaan besar-besaran mencuat dikarenakan kekayaan Hartono bersaudara selaku pemilik Djarum merupakan yang paling banyak dibanding klub-klub besar Italia lain seperti Juventus, AC Milan hingga Inter Milan. Hartono Bersaudara dinobatkan sebagai pemilik klub terkaya di Italia versi Forbes.

Sejak dipegang Djarum Group, prestasi Como memang melesat tajam. Dibeli dengan harga murah karena bangkrut di tahun 2019, Como cuma butuh lima tahun saja untuk melompat dari Serie D ke Serie A.

Namun kemungkinan kedatangan pemain bintang berlabel mahal seperti yang dilakukan Roman Abramovich atau Sheikh Mansour tidak akan terjadi setidaknya dalam waktu dekat.

Mirwan Suwarso selaku perwakilan pemilik Como 1907 dalam wawancara dengan KLY Sports pada Kamis 16 Mei 2024 menegaskan tidak akan melakukan pembelian terlampau mewah untuk satu atau dua pemain saja.

Mirwan juga dengan tegas menepis isu yang berhembus bila Como berencana merekrut gelandang Real Madrid Luka Modric dan penyerang asal Argentina Mauro Icardi. Harga keduanya dianggap kemahalan.

Gaji Modric Kemahalan

Luka Modric Putuskan Bertahan di Real Madrid Semusim
Real Madrid juga mengumumkan Modric akan jadi kapten Los Blancos mulai musim depan, setelah Nacho Fernandez selaku kapten El Real di musim lalu memutuskan untuk cabut. (FOTO: instagram.com/lukamodric10/)

Modric kebetulan bisa didapat gratis di musim panas 2024 karena kontraknya di Madrid akan habis. Namun Mirwan mengaku permintaan gaji Modric kelewat mahal sehingga akan mengganggu keharmonisan tim dimana ada pemain dengan gaji yang jomplang dengan pemain lainnya.

"Kedua kabar itu tidak benar ya. Emang agennya Modric kontak kita. Kemudian kita tanya minta berapa gajinya. Dia minta 10 juta net berarti 20 juta euro. Itu anggaran kita sudah habis buat dia aja. Masa kita pasang Modric sama kiper doank. Itu kan gak mungkin. Jadi tidaklah. Icardi juga gajinya terlalu besar. Belum tentu cocok dengan kultur yang kita miliki," ucap Mirwan.

Como Cari Pemain Sesuai Kebutuhan

Como 1907 - Ilustrasi Logo Como 1907
Como 1907 - Ilustrasi Logo Como 1907 (Bola.com/Rosa Anggraeni)

Untuk mengarungi Serie A 2024/2025, Como 1907 sudah punya perencanaan pemain-pemain yang akan direkrut. Mirwan mengaku pemain yang dibeli harus cocok dengan kebutuhan tim, tak perlu nama besar yang malah bisa menimbulkan masalah di tim. Pemain yang dibeli akan sesuai dengan skema permainan pelatih Cesc Fabregas.

"Prioritas kita adalah selalu mencari pemain dengan karaktertistik yang sesuai dari data ya. Pertama itu dulu. Kedua karakter pemainnya juga dan kepribadiannya cocok sama anggota tim yang ada dan dia bisa menerapkan filosofi yang mau diterapkan si Cesc. Terakhir efisiensi. Kita tidak mau jor-joran bayar gaji gede-gedean karena akan menciptaknan kesenjangan sosial di antara grup pemain kita. Kita harus mikirin gimana caranya jangan sampai keliatan ada satu yg kaya dewa banget. Bahkan Cesc harus turun gaji saat main untuk kita agar tidak terlalu jomplang juga," imbuh Mirwan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya