Kawasan Industri Terpadu Batang Dapat PMN Rp 3,34 Triliun dalam Bentuk Rusun hingga IPAL

PMN yang diberikan Danareksa digunakan untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Jul 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 15:45 WIB
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki luas4.300 hektare. Kawasan ini sudah memiliki sejumlah utilitas seperti pengelolaan air IPA, IPAL, TPST, dan reservoir. (Gagas/Liputan6.com)
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki luas4.300 hektare. Kawasan ini sudah memiliki sejumlah utilitas seperti pengelolaan air IPA, IPAL, TPST, dan reservoir. (Gagas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN Spesialis Transformasi dan Investasi PT Danareksa (Persero) telah menerima suntikan modal dari pemerintah melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) nontunai sebesar Rp 3,34 triliun. PMN ini digunakan untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.

Corporate Secretary Danareksa Agus Widjaja mengungkapkan, saat ini KITB adalah anak perusahaan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) yang terletak di Semarang. Sementara itu KIW merupakan anak usaha dari Danareksa, sehingga KITB kini masih menjadi cucu Danareksa.

"Saat ini KITB masih di bawah KIW, namun kemarin kita mendapatkan PMN itu dari Barang Milik Negara (BMN) milik Kementerian PUPR ke Danareksa, itu salah satunya rusun, ada IPAL, TPST, dan sebagainya itu kurang lebih sekitar Rp 3,3 triliun,” kata Agus saat Media Tour, Kamis (25/7/2024).

Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary Kawasan Industri Terpadu Batang Burhan Mutaki mengatakan, dengan PMN yang sudah disetujui tersebut, perusahaan menargetkan KITB bisa jadi anak perusahaan Danareksa pada Oktober 2024 mendatang.

“Oktober mungkin ya kita naik kelas dengan adanya PMN sudah diserahkan kepada Danareksa, kita akan menjadi anaknya Danareksa," ungkapnya.

Total luas KITB mencapai 4.300 hektar. Pembangunan kawasan industri ini terbagi menjadi 4 fase. Saat ini sudah banyak utilitas terbangun di KITB, seperti Instalasi Pengelolaan Air (IPA), Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Reservoir Air Baku Batang, dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kawasan Industri Terpadu Batang yang Bakal Diresmikan Jokowi Hari Ini

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki luas4.300 hektare. Kawasan ini sudah memiliki sejumlah utilitas seperti pengelolaan air IPA, IPAL, TPST, dan reservoir. (Gagas/Liputan6.com)
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki luas4.300 hektare. Kawasan ini sudah memiliki sejumlah utilitas seperti pengelolaan air IPA, IPAL, TPST, dan reservoir. (Gagas/Liputan6.com)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), pada Jumat, 26 Juli 2024. kawasan ini berada di pinggir jalan Trans Jawa.

Corporate Secretary Danareksa Agus Widjaja mengungkapkan, selain meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Jokowi juga direncanakan akan melepas ekspor sepatu merek Hokka dan Converse ke Amerika Serikat (AS).

“Salah satu agendanya selain peresmian KITB, ada pelepasan sepatu Hoka dan Converse ke Amerika, kita lihat bagaimana perusahaan itu besar di Vietnam, bisa pindah ke KITB," kata Agus di KITB, Kamis (25/7/2024).

Agus menjelaskan, total luas KITB mencapai 4.300 hektar. Pembangunan kawasan industri ini terbagi menjadi 4 fase. Agus menjelaskan saat ini sudah banyak utilitas terbangun di KITB, seperti Instalasi Pengelolaan Air (IPA), Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Reservoir Air Baku Batang, dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

 


Tenant

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki luas4.300 hektare. Kawasan ini sudah memiliki sejumlah utilitas seperti pengelolaan air IPA, IPAL, TPST, dan reservoir. (Gagas/Liputan6.com)
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) memiliki luas4.300 hektare. Kawasan ini sudah memiliki sejumlah utilitas seperti pengelolaan air IPA, IPAL, TPST, dan reservoir. (Gagas/Liputan6.com)

Adapun untuk pembangunan fase pertama sebesar 450 hektar, sedangkan fase kedua sebesar 650 hektar. Agus mengungkapkan pada fase pertama ini, sudah ada 18 Penanam Modal yang didominasi Penanam Modal Asing (PMA) yang masuk ke kawasan industri ini.

Adapun beberapa tenant tersebut antara lain PT KCC Glass Indonesia dari Korea Selatan. Kemudian pabrik perakitan sepatu asal Taiwan yaitu PT Yih Quan Footwear Indonesia, PT Rumah Keramik Indonesia (RKI), dan PT Wavin Indonesia perusahaan asal Belanda yang memproduksi pipa PVC.

“PMA yang masuk ke KITB sudah menyerap sekitar 19.000 tenaga kerja, kalau sudah terbangun semua kurang lebih bisa 200.000 pekerja. Ini akan menggerakkan ekonomi Jawa Tengah secara khusus, dan ekonomi Indonesia pada umumnya," jelas Agus.

KITB merupakan kawasan industri di bawah pengelolaan holding BUMN PT Danareksa (Persero). Awi menjelaskan bahwa saat ini, KITB masih merupakan anak usaha dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) yang tak terlepas dari penyertaan modal negara (PMN). 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya