AirAsia Buka Penerbangan Langsung Jakarta-Brunei, Tak Perlu Transit Lagi

Indonesia AirAsia meresmikan rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam atau yang dikenal juga sebagai ‘The Kingdom of Unexpected Treasures’ (Kerajaan dengan Harta Karun Tak Terduga). Rute ini merupakan rute penerbangan langsung pertama yang dioperasikan oleh Indonesia AirAsia ke Brunei Darussalam.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Agu 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 13:00 WIB
Cari Pesawat AirAsia di Indonesia, Singapura Terjunkan Hercules
TNI AU telah mengirim pesawat pengintai Boeing 737 surveillance untuk mencari Pesawat AirAsia yang hilang.

Liputan6.com, Brunei Darussalam Indonesia AirAsia meresmikan rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam atau yang dikenal juga sebagai ‘The Kingdom of Unexpected Treasures’ (Kerajaan dengan Harta Karun Tak Terduga). Rute ini merupakan rute penerbangan langsung pertama yang dioperasikan oleh Indonesia AirAsia ke Brunei Darussalam.

Brunei Darussalam menjadi negara ke-6 yang dilayani oleh Indonesia AirAsia setelah Australia, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bertambahnya rute baru ini, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dari kawasan ASEAN, khususnya dari Brunei Darussalam.

“Dibukanya rute ke Bandar Seri Begawan, kembali memperkuat posisi Indonesia AirAsia di kawasan ASEAN dengan terus memperluas jangkauan ke negara-negara tetangga terdekat dari Indonesia. Ini menegaskan komitmen Indonesia AirAsia dalam melebarkan jaringan dan memfasilitasi perjalanan penumpang antar destinasi dengan lebih mudah, baik untuk kebutuhan liburan maupun perjalanan bisnis,” kata Head of Indonesia Affairs & Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, di Bandar Seri Begawan, ditulis Sabtu (3/8/2024).

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 528 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK), mendarat dengan sempurna di Brunei International Airport (BWN) pada Jumat, 2 Agustus 2024 pukul 21.00 waktu setempat disambut dengan water salute.

Pada kesempatan yang sama, Acting Director of Tourism Development Department of Brunei Darussalam, Ms. Salinah Salleh mencatat jumlah wisatawan asal Indonesia yang bepergian ke Brunei mengalami tren peningkatan tiap tahunnya.

"Pada tahun 2023, Brunei Darussalam menyambut 13.672 wisatawan Indonesia, meningkat dari 1.596 kedatangan pada tahun 2022. Hingga Juni 2024, 10.482 wisatawan Indonesia telah tercatat, dan kami berharap dapat menyambut lebih banyak kedatangan wisatawan tahun ini melampaui total tahun lalu,” kata dia.

Untuk saat ini, AirAsia membuka penerbangan dari Bandar Seri Begawan (BWN) menuju Soekarno Hatta (CGK) yang dijadwalkan terbang 3 kali sepekan dengan kapasitas 180 seat per hari. Untuk jadwal CGK-BWn bernagkat pukul 17.25 sampai 21.00. Rute sebaliknya BWN-CGK berangkat pukul 21.30 dan sampai pada 22.55 waktu setempat.

Tiket penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Bandar Seri Begawan (BWN) sudah dapat dipesan melalui aplikasi airasia MOVE (dahulu airasia Superapp), website airasia.com, online travel agent, dan agen perjalan resmi lainnya. Untuk pemesanan tiket rombongan berjumlah 10 orang atau lebih, calon penumpang dapat menghubungi layanan Group Desk AirAsia melalui email ke groupbooking_id@airasia.com.

Indonesia AirAsia Catat Pendapatan Rp 3,78 Triliun di Semester I 2024

Pesawat Air Asia
Pesawat AirAsia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, maskapai Indonesia AirAsia per 30 Juni 2024 membukukan pendapatan sebesar Rp. 3,78 triliun Semester 1 2024.

Capaian tersebut menandai peningkatan sebesar 24% dibandingkan semester yang sama tahun 2023 sebesar Rp. 3,05 triliun.

"Kenaikkan pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) didorong oleh peningkatan jumlah penumpang sebesar 21% dengan total jumlah penumpang 3,32 juta dengan tingkat keterisian penumpang (load factor) naik sebesar 4 pts atau 87% dibandingkan Semester 1 2023," kata Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (31/7/2024).

Indonesia AirAsia mencatat, sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, yang terdiri dari penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp. 3,2 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan sebesar Rp. 518,8 miliar, serta pendapatan dari ancillary sebesar Rp 33,3 miliar dan kargo Rp 26,5 miliar. 

Sedangkan pendapatan per kilometer kursi yang tersedia (RASK) naik sebesar 8% atau Rp 685 miliar, dengan peningkatan jumlah penerbangan sebesar 15% atau 2.900 penerbangan.

Indonesia AirAsia mengungkapkan, Jakarta menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp. 1,63 triliun.

Sumber pendapatan utama lainnya adalah Denpasar senilai Rp. 1,38 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 488,54 miliar dan Rp 278,84 miliar. 

Adapun peningkatan pendapatan usaha Indonesia AirAsia Semester 1 tahun 2024 tercatat sebesar 24% atau sebesar Rp. 733 miliar, diikuti dengan peningkatan biaya operasional sebesar 19% dari tahun sebelumnya atau Rp. 665 miliar. Biaya yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.  

 

Rute-rute Baru Indonesia AirAsia di 2024

(Dok AirAsia)
(Dok AirAsia)

Veranita menambahkan bahwa AAID/CMPP selalu berupaya melakukan langkah-langkah proaktif untuk menegaskan komitmennya dalam berinovasi secara berkelanjutan dan mencari peluang baru guna meningkatkan kinerja perusahaan.

Hal itu salah satunya dengan membuka rute baru yang tidak hanya mencakup kawasan ASEAN, tetapi juga ke Australia. 

Seperti diketahui, Indonesia AirAsia telah meresmikan dua rute baru selama semester 1 2024 yaitu Denpasar-Lampung dan Jakarta-Kota Kinabalu. Sementara pada bulan Agustus 2024, Indonesia AirAsia akan meresmikan empat rute internasional baru, yaitu Jakarta-Bandar Seri Begawan, Denpasar-Kota Kinabalu, Denpasar-Phuket, dan Denpasar-Cairns. 

Maskapai itu pun akan melakukan pembukaan rute-rute baru lainnya ke beberapa negara di Asia di Semester 2 2024.

Juga di semester 1 2024, AAID/CMPP mengalami kerugian sebesar R. 581,91 miliar, jika dibandingkan dengan Semester 1 2023 ada perbaikan kerugian sebesar 5 pts. Kerugian yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.  

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional
Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya