Berbekal KUR untuk Kembangkan Usaha, Warung Soeka Kini Jadi Bakery Favorit di Sumenep

Perlahan-lahan, roti buatan Fitra mulai menarik banyak peminat yang akhirnya menjadi peluang baginya membangun usaha bakery sendiri.

oleh Wuri Anggarini pada 12 Agu 2024, 12:54 WIB
Diperbarui 12 Agu 2024, 12:56 WIB
Berbekal KUR untuk Kembangkan Usaha, Warung Soeka Kini Jadi Bakery Favorit di Sumenep
Nur Fitra, pemilik Warung Soeka yang berhasil kembangkan usaha berkat KUR BRI.

Liputan6.com, Jakarta Cermat melihat peluang yang ada dan memanfaatkan passion yang dimiliki bisa jadi kunci utama dalam membangun usaha sendiri. Perjuangan mengembangkan usaha dari nol ini juga yang dialami oleh Nur Fitra, seorang ibu rumah tangga asal Sumenep yang telah merintis usahanya sejak 2014 lalu.

Memiliki passion dalam bidang kuliner, Fitra mulai terpikirkan ide berjualan roti yang awalnya menggunakan sistem pre order atau dibuat berdasarkan pesanannya saja. Perlahan-lahan, roti buatan Fitra mulai menarik banyak peminat yang akhirnya menjadi peluang baginya membangun usaha bakery sendiri.

Kecintaan pada Dunia Kuliner yang Mendorongnya Menggeluti Usaha Sendiri

Fitra bercerita bahwa kecintaannya terhadap dunia kuliner sudah dimulai sejak ia belum menikah. Awalnya, ia sempat memiliki usaha catering di Pulau Sapeken yang merupakan tanah kelahirannya. Begitu menikah dan pindah ke Sumenep, ia kemudian mencoba peluang berjualan roti yang awalnya hanya untuk dijual di kantor sang suami.

“Di tahun 2014, saya coba-coba bikin roti untuk dijual di skala kecil, dibawa ke kantor suami. Ternyata responsnya bagus, peminatnya banyak, jadi saya mulai tertarik untuk terjun lebih dalam lagi ke dunia bakery. Jadi sejak itu saya coba belajar-belajar lagi teknik membuat roti. Kalau bakery ini kan modalnya besar karena alat-alatnya banyak. Awalnya saya pakai oven tangkring, terus ngulennya pake hand mixer, kadang juga manual pakai tenaga otot. Ternyata peminatnya semakin banyak karena banyak yang repeat order juga,” kenang Fitra di masa awal merintis usaha.

Warung Soeka menjadi nama yang dipilih untuk usaha roti tersebut. Nama ini sendiri sebenarnya diambil dari usaha catering yang sempat ia jalani sebelum menikah, dengan harapan produk yang dijual tidak hanya sebatas roti saja, tapi juga aneka makanan lainnya.

“Dulu waktu memulai usaha, kan lagi booming Roti Boy. Nah saya buat itu kebetulan banyak yang suka. Tapi kalau di Warung Soeka kita kasih nama Roti Bin. Produk ini juga yang bikin nama Warung Soeka besar dan dikenal banyak orang, bahkan sampai sekarang masih tetap jadi produk favorit,” ungkap Fitra.

Manfaatkan KUR untuk Menambah Modal Kembangkan Usaha

Berbekal KUR untuk Kembangkan Usaha, Warung Soeka Kini Jadi Bakery Favorit di Sumenep
Outlet Warung Soeka di Sumenep.

Kini, Warung Soeka semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Sumenep. Hal ini terbukti dari jumlah orderan Fitra yang semakin bertambah hingga ratusan pieces setiap harinya. Sempat kewalahan sendiri karena alat-alat yang kurang memadai, Fitra pun berpikir untuk mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

“Awalnya di tahun 2018, saya pernah mendapat orderan sebanyak 250 pcs. Saat itu saya masih pakai hand mixer yang rentang waktu pengerjaannya lebih lama. Saat itu ada customer saya yang kasih saran untuk ambil KUR di BRI untuk modal usaha pembelian alat. Kebetulan saat itu saya belum kepikiran, tapi lama-lama order itu semakin banyak dan saya juga kewalahan. Jadi saya coba beranikan diri untuk mengajukan, Alhamdulillah prosesnya cepat saya juga tidak menyangka,” cerita Fitra.

“Nominal pinjaman yang saya terima pertama kali itu dari Rp10 juta, lalu naik Rp25 juta, Rp50 juta, sekarang mencapai Rp100 juta. Nominalnya semakin bertambah dan prosesnya juga lebih cepat, mungkin karena track record saya yang baik jadi prosesnya lebih cepat untuk ACC,” jelas Fitra.

Pinjaman ini dimanfaatkan Fitra untuk menambah alat-alat produksi. Seiring dengan skala ordernya yang semakin besar, tentunya Warung Soeka membutuhkan alat yang lebih mumpuni agar bisa mengerjakan pesanan dengan lebih cepat. Selain itu, dari bantuan pendanaan ini juga Fitra bisa membuka outlet sendiri di rumah, serta membangun dapur khusus produksi yang memang diperlukan untuk menampung alat-alat yang semakin banyak.

Selain mendapatkan pendanaan, Fitra juga mengungkapkan kalau BRI memberikan fasilitas berupa pelatihan dan seminar untuk mengembangkan bisnis.

“Kita juga beberapa kali pernah ikut pelatihan seperti pelatihan halal, lalu seminar untuk penjualan online kita juga sempat dapat. Nasabah ini juga benar-benar diberi pengarahan untuk mengembangkan usahanya. Menurut saya, ini ilmu yang sangat berharga,” ungkapnya.

Fitra pun berharap agar kerja sama dengan BRI tetap terjalin hingga di masa mendatang, karena BRI banyak memberikan peluang kepada UMKM untuk mengembangkan usaha.

“Harapan saya untuk BRI, tetap pelihara UMKM karena UMKM ini dasar perekonomian negara. Mohon tetap kawal dan bimbing UMKM yang ada di Sumenep ini khususnya agar semakin berkembang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari mengungkapkan mayoritas KUR BRI disalurkan kepada sektor produksi, dengan proporsi mencapai 55%. BRI pun optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp 165 triliun pada bulan September 2024. “Hal tersebut dapat tercapai dengan adanya percepatan graduasi atau upaya untuk membuat nasabah eksisting naik kelas,” imbuh Supari.

“Cerita UMKM Warung Soeka di Sumenep menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM’’,” pungkas Supari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya