Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera melakukan investigasi terkait kasus tergelincirnya pesawat Trigana Air di Bandara Keamanan Serui, Papua pada Senin (9/9/2024).
Namun, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati belum bisa membongkar lebih lanjut faktor penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Trigana Air tersebut. "Masih dalam investigasi," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin, 9 September 2024.
Baca Juga
Menindaklanjuti peristiwa ini, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendapat instruksi untuk langsung turun ke lapangan.
Advertisement
"Sudah ada tim yang diterjunkan melalui Otorita Bandara yang ada di Papua. Sedangkan untuk investigasi akan dikoordinir oleh KNKT," kata Adita.
Menurut laporan yang diterima Kemenhub, kronologi kejadian pesawat Trigana Air mendarat dari Biak pukul 10.19 WIT dan parkir stand pukul 10.21 WIT. Kemudian pada pukul 10.35 WIT pesawat taxi untuk menuju Bandar Udara Sentani Jayapura. Hanya berjarak satu menit kemudian pesawat tergelincir ke arah kiri dengan posisi 1200m dari take off runway in use 28.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Kristi Endah Murni menyatakan, untuk penyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
"Saya telah memerintahkan Kepala Kantor UPBU Kelas III Stevanus Rumbewas Serui untuk terus memantau dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam proses evakuasi dan penanganan dari dampak insiden ini," ucap Kristi.
Di sisi lain, Direktur Safety, Security, and Quality (SSQ) Trigana Air Capt Lalu Yuniza mengatakan, sejauh ini belum ada laporan mengenai penyebab peristiwa tergelincirnya pesawat tersebut atau aborted take off runway excursion.
"Kami masih menunggu informasi dari pilot apa penyebab sebenarnya sehingga pesawat bisa tergelincir," ungkapnya.
Menurut dia, komunikasi dengan Bandara Serui ataupun kru pesawat agak susah sehingga informasi detail mengenai penyebab kecelakaan belum bisa diperoleh.
"Sementara pesawat posisi di luar area bandara tergelincir dari badan landasan sebelah kiri arah selatan sekitar 20 meter," ujar Lalu.
Adapun kondisi pesawat saat ini rusak berat, dengan total muatan atau bagasi saat ingin terbang 270 kilogram dan BF 2.000 kilogram.
Pesawat Trigana Air Tergelincir di Bandara Kamanap Serui
Sebelumnya, Trigana Air memastikan 42 penumpang dan enam awak Pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500 selamat usai pesawat tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua pada Senin, 9 September 2024.
Deputi Area Manager Trigana Air Irwan Rochendi menyampaikan salah satu maskapai Trigana PK YSP ATR 42-500 tergelincir di Bandara Kamanap Serui pada Senin, 9 September 2024 pukul 08.35 WIT.
Mengutip Antara, jumlah penumpang 41 orang ditambah satu bayi sehingga total penumpang di pesawat Trigana yang alami kecelakaan berjumlah 42 orang dengan kru enam orang antara lain Kapten Khoiron Sarwan, Co-Pilot Lingga C Burnama, FA 1 Nadya Ulfa, FA 2 Leddya Engineer, Sarto, FOO Nurrohman.
"Dalam insiden itu 42 penumpang dan ditambah enam kru pesawat selama atau tidak ada korban jiwa,” kata Irwan.
Di sisi lain, Direktur Safety, Security, and Quality (SSQ) Capt Lalu Yuniza menuturkan, hingga kini belum ada laporan mengenai penyebab peristiwa tergelincirnya pesawat itu atau aborted takeoff runway excursion.
"Kami masih menunggu informasi dari pilot apa penyebab sebenarnya sehingga pesawat bisa tergelincir," tutur dia.
Dia menuturkan, komunikasi dengan Bandara Serui maupun kru pesawat agak susah sehingga informasi detail mengenai penyebab kecelakaan belum bisa diperoleh.
"Sementara pesawat posisi di luar area bandara tergelincir dari badan landasan sebelah kiri arah selatan sekitar 20 meter,” ujar dia.
Advertisement
Pesawat Rusak Berat
Irwan mengatakan, kondisi pesawat saat ini rusak berat dengan total muatan atau bagasi saat ingin terbang 270 kilogram dan BF 2.000 kilogram.
"Kami bersyukur peristiwa ini tidak ada korban jiwa, meskipun kerugian besar karena pesawat mengalami rusak parah,” kata dia. Irwan menambahkan pihaknya belum diinformasikan mengenai 42 penumpang itu apakah ada pejabat negara dan daerah atau tidak.
"Kami belum memiliki informasi apakah 42 penumpang itu ada di dalamnya Penjabat Bupati Kepulauan Yapen (Suzana Wanggai) dan Istri Penjabat Gubenur Papua atau tidak, masih melakukan komunikasi dengan kru dan Bandara Kamanap Serui,” tutur dia.
Trigana Air di Papua memiliki tujuh unit pesawat yang dalam kondisi baik, termasuk satu pesawat yang saat ini mengalami musibah kecelakaan.
Perdana, Trigana Air Operasikan Penerbangan Kargo dari Bandara Kertajati
Sebelumnya, maskapai Trigana Air bersama Avia Cargo lakukan pengangkutan barang dan pengiriman perdana dari Bandara Kertajati, Majalengka Selasa (8/3/2022). Ini menandai aktivitas pengiriman cargo yang semakin sering dilakukan di bandara Kertajati.
Penerbangan perdana ini turut disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menhub Budi mengapresiasi Trigana Air dan Avia Cargo yang memilih menggunakan Bandara Internasional Kertajati untuk melakukan kegiatan pengiriman dan bongkar muat kargo.
“Ini suatu gebrakan yang baik. Meski masih di tengah pandemi, sekarang setiap hari ada penerbangan di Kertajati. Bahkan pada hari tertentu ada dua kali penerbangan kargo yang terisi penuh,” kata dia mengutip keterangan resmi, Selasa, 8 Maret 2022.
Ia menjelaskan, pemerintah mendukung upaya yang dilakukan stakeholder penerbangan dalam rangka menggerakan kembali industri penerbangan yang sempat terdampak pandemi.
“Adanya kegiatan di Bandara Kertajati diharapkan berdampak pada pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat maupun secara nasional semakin baik,” tuturnya.
Menhub Budi mengungkapkan, di Jawa Barat ada daerah Cirebon, Patimban, dan Majalengka yang merupakan segitiga strategis yang memiliki potensi untuk dikembangkan untuk menciptakan titik-titik ekonomi baru.
“Pelabuhan Patimban sudah kita bangun, dan ditargetkan ada lebih dari 160 ribu ekspor kendaraan tahun ini. Jadi jangan ragu untuk melakukan kegiatan kargo di sini. Ini akan membuka lapangan pekerjaan yang banyak di sini,” tutur Menhub.
Advertisement