Sasar Lebih Banyak UMKM, Maybank Suntik Modalku

Investasi di Grup Modalku menggarisbawahi komitmen Maybank untuk mendorong inklusi keuangan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Sep 2024, 19:50 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 19:50 WIB
Maybank mengumumkan investasi strategis di Grup Modalku, platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara. (Istimewa)
Maybank mengumumkan investasi strategis di Grup Modalku, platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Maybank menyuntikkan investasi ke Grup Modalku, platform pendanaan digital untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Asia Tenggara. Dengan adanya suntikan ini, Maybank akan mengeksplorasi sinergi kolaboratif dengan Modalku untuk menjembatani kesenjangan pendanaan.

 

President & Group CEO Maybank Dato' Khairussaleh Ramli mengatakan, Maybank secara konsisten mendukung usaha kecil dan menengah, yang merupakan tulang punggung ekonomi ASEAN.

Investasi di Grup Modalku menggarisbawahi komitmen Maybank untuk mendorong inklusi keuangan, sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu Humanising Financial Services.

"Dengan memanfaatkan keahlian perbankan kami bersama platform digital Grup Modalku yang inovatif, Maybank berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem UKM yang kuat dan memastikan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi semua.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).

Country Head Modalku Arthur Adisusanto mengatakan, suatu kehormatan bagi Modalku atas dukungan dari Maybank, yang mencerminkan komitmen bersama untuk melayani UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara.

"Kolaborasi ini menguatkan komitmen kami untuk memperluas akses kredit kepada UMKM yang belum terlayani dan menghadapi tantangan dalam manajemen arus kas, sebagai bagian dari upaya kami mendukung pelaku usaha mencapai potensi bisnis mereka," jelas dia. 

Transaksi ini merupakan investasi perdana dalam inisiatif terbaru di Maybank untuk secara strategis berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan yang terdepan dalam teknologi digital di ASEAN.

Investasi ini merupakan bagian dari pendekatan Maybank untuk mempercepat inovasi dalam melayani komunitas UMKM. Hal ini sejalan dengan strategi M25+ Maybank, yang bertujuan untuk mempercepat digitalisasi melalui pengelolaan ekosistem di dalam dan di luar sektor perbankan.

Didirikan pada 2015, Grup Modalku adalah perusahaan teknologi finansial berskala regional yang berfokus pada pendanaan UMKM.

Grup Modalku telah menyalurkan lebih dari Rp 63 triliun dalam bentuk pendanaan bisnis, memberikan dampak positif kepada lebih dari 100.000 bisnis di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Fintech Modalku Akuisisi Buana Sejahtera Multidana

Sebelumnya, Fintech Grup Modalku masuk ke industri multifinance. Langkah yang dijalankan dengan mengakuisisi PT Buana Sejahtera Multidana yang merupakan perusahaan yang berfokus pada pembiayaan multiguna.

Setelah resmi diakuisisi, PT Buana Sejahtera Multidana telah secara resmi berubah nama menjadi PT Modalku Finansial Indonesia atau Modalku Finance. Perubahan pada nama perusahaan diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, di mana Grup Modalku menjadi pemegang saham mayoritas, serta perubahan fokus usaha menjadi pembiayaan produktif.

Langkah untuk masuk ke industri multifinance merupakan strategi manajemen yang sangat terencana demi mengoptimalkan pertumbuhan bisnis dan mendukung lebih banyak UKM di Indonesia.

Co-Founder Modalku Reynold Wijaya mengatakan Modalku melihat bahwa seiring berjalannya waktu, kebutuhan serta ekspektasi konsumen terhadap akses pendanaan semakin beragam.

"Melalui Modalku Finance, harapannya kami dapat menjangkau aksesibilitas pasar yang lebih luas, dengan menghadirkan berbagai produk yang lebih variatif dengan limit modal usaha yang lebih tinggi, serta opsi pendanaan yang lebih banyak, seperti dari bank, pinjaman luar negeri, penerbitan surat utang jangka menengah, ataupun obligasi.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).

 

Kinerja Multifinance

Jika dilihat pada tahun-tahun sebelumnya, industri multifinance memang mengalami tren penurunan terutama pada masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan piutang pembiayaan terus menurun.

Namun, memasuki 2022, OJK mencatatkan nilai outstanding piutang pembiayaan multifinance pada Agustus 2022 meningkat 8,57 persen menjadi sebesar Rp 389,54 triliun. Hal ini membuktikan bahwa adanya tren peningkatan pada industri multifinance.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya