Liputan6.com, Jakarta Pada acara Bali International Airshow 2024, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan The Boeing Company.
MoU ini bertujuan untuk membahas berbagai inisiatif yang berfokus pada peningkatan kapabilitas bandara dalam hal keselamatan, efisiensi operasional, serta pelayanan kepada penumpang.
Penandatanganan tersebut berlangsung pada Rabu, 18 September 2024, di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, bersama Managing Director of Boeing Indonesia, Zaid Alami, menjadi perwakilan yang menandatangani kerja sama tersebut.
Advertisement
InJourney Airports adalah operator bandara terbesar ke-5 di dunia yang mengelola 37 bandara di Indonesia. Sedangkan Boeing, perusahaan aerospace terbesar di dunia, akan berkolaborasi dengan InJourney untuk mendorong sektor aviasi Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Menurut Faik Fahmi, InJourney Airports dan Boeing memiliki keunggulan kompetitif yang saling melengkapi.
“Dengan MoU ini, kami akan bersinergi untuk meningkatkan kemampuan bandara-bandara di Indonesia," ungkapnya, Kamis (19/9/2024).
Langkah Strategis
Kerja sama ini juga merupakan langkah strategis bagi InJourney Airports untuk menjadi operator bandara kelas dunia, yang menghubungkan wisatawan dengan keramahan khas Indonesia melalui peningkatan infrastruktur, operasional, dan kompetensi sumber daya manusia.
Faik Fahmi menegaskan bahwa MoU ini akan fokus pada pengembangan sisi udara (airside) di bandara. Infrastruktur airside sangat penting untuk memastikan bandara berfungsi optimal, terutama dalam melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 dan Boeing 787-9.
Â
Cakupan Kerja Sama
MoU ini mencakup asesmen landasan pacu (runway), manuver pesawat saat di darat, serta studi perencanaan gate keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Bandara yang saat ini sudah melayani penerbangan Boeing 777 termasuk Soekarno-Hatta (Tangerang), Kualanamu (Deli Serdang), Juanda (Surabaya), dan I Gusti Ngurah Rai (Bali).
Pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 mampu mengangkut lebih banyak penumpang dalam satu penerbangan, yang pada akhirnya mengoptimalkan slot time di bandara. Sebagai perbandingan, Boeing 777 berkapasitas hingga 400 kursi, sedangkan pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 memiliki kapasitas 160-200 kursi.
Selain membahas operasional pesawat, MoU ini juga mencakup pelatihan personel bandara guna meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Boeing akan memberikan dukungan penuh dalam hal ini.
Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami, menyatakan bahwa Boeing berkomitmen mendukung perkembangan industri aviasi Indonesia. "Kami ingin berkolaborasi dengan InJourney Airports dalam menemukan solusi untuk memperluas operasional dan kapabilitas bandara secara aman," ujarnya.
Zaid juga menambahkan bahwa Boeing telah memiliki hubungan yang panjang dengan Indonesia sejak 1949, ketika Garuda Indonesia mulai mengoperasikan pesawat Douglas DC-3. Saat ini, Boeing berperan di berbagai sektor di Indonesia, termasuk penerbangan komersial, pertahanan, dan satelit.
InJourney Airports dan Boeing berharap MoU ini menjadi langkah awal dari kolaborasi berkelanjutan yang akan memperkuat sektor aviasi Indonesia.
Advertisement