PGE Gaet Perusahaan Prancis Kembangkan Hidrogen Hijau di Lampung

PGE melakukan inisiatif pemanfaatan energi panas bumi, dengan menjalankan pilot project hidrogen hijau di PGE Area Ulubelu, Lampung

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Okt 2024, 13:17 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2024, 13:17 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjalankan pilot project hidrogen hijau di PGE Area Ulubelu, Lampung.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjalankan pilot project hidrogen hijau di PGE Area Ulubelu, Lampung.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan inisiatif pemanfaatan energi panas bumi, dengan menjalankan pilot project hidrogen hijau di PGE Area Ulubelu, Lampung. Ini menjadi salah satu potensi sumber pendapatan baru di luar sektor ketenagalistrikan (beyond electricity).

Salah satu langkah strategis yang baru saja diambil oleh PGE, dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE).

Dengan turut menggandeng Genvia, sebuah perusahaan asal Prancis dengan fokus pada riset elektrolisis berbasis Solid Oxide Electrolyzer (SOEL), yang mampu mengurangi penggunaan listrik dalam proses produksi hidrogen hingga 30 persen.

MoU ini mengatur kerja sama antara Pertamina NRE, PGE, dan Genvia untuk studi bersama terkait pengembangan hidrogen rendah karbon dengan memadukan teknologi SOEL dari Genvia dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) combined heat and power (CHP) milik PGE.

Studi pengembangan hidrogen rendah karbon ini bermula dari kesepakatan yang dijalin Pertamina NRE dan Genvia pada Juli 2024 untuk studi awal integrasi energi panas bumi dengan teknologi SOEL.

Hasil studi penerapan teknologi rencananya akan diimplementasikan di salah satu Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE. Skema teknologi ini diharapkan dapat menjadi model keekonomian bisnis hidrogen hijau berbasis listrik panas bumi yang menarik dan kompetitif di pasar.

Komitmen Pertamina

Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengapresiasi kemitraan ini sebagai wujud sinergi dan komitmen Pertamina Group dan Genvia yang dapat memberikan nilai strategis. Sekaligus menandai era PGE memasuki pasar energi hijau global.

"Kemitraan ini adalah langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi lintas negara untuk memajukan pengembangan dan pengadopsian energi hijau secara menyeluruh. Nilai strategis pengembangan hidrogen hijau bukan hanya menciptakan sumber pendapatan baru, tetapi sebagai inisiatif pemanfaatan potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia secara non-konvensional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/10/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jadi Energi Hijau

PGE
PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) yang merupakan bagian dari PT Pertamina (Persero) dikunjungi oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia sekaligus membawa New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD) untuk studi bersama pengembangan Hidrogen Hijau pada Minggu (26/02) di Kantor PGE Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. (Dok. Pertamina)

CEO Pertamina NRE John Anis menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya menambah portofolio praktik terbaik (best practice) Pertamina Group dalam produksi energi hijau, namun juga memperkuat upaya dekarbonisasi global.

"Kami di Pertamina sangat antusias dengan kemitraan bersama Genvia ini, yang kami yakini akan mempercepat pengembangan hidrogen hijau di Indonesia. Kolaborasi ini menegaskan komitmen kami untuk mengeksplorasi solusi inovatif guna mencapai produksi hidrogen yang efisien dan memaksimalkan potensi energi hijau Indonesia, seperti panas bumi," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya