BSN Dukung Peningkatan Daya Saing Ekspor dan Perlindungan Lingkungan

Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) BSN berhasil meraih 6 pengakuan internasional

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Okt 2024, 14:45 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 14:45 WIB
FOTO: Ekspor Impor Indonesia Merosot Akibat Pandemi COVID-19
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan ekspor barang dan jasa kuartal II/2020 kontraksi 11,66 persen secara yoy dibandingkan kuartal II/2019 sebesar -1,73. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Standardisasi Nasional (BSN) baru saja mencetak prestasi baru. Laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) BSN berhasil meraih 6 pengakuan internasional atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi (Calibration and Measurement Capability - CMC) baru.

Pengakuan ini berupa 1 CMC baru di bidang pengukuran tekanan (pressure), 3 CMC baru di bidang pengukuran kimia anorganik, serta 2 CMC baru di bidang pengukuran kimia gas melalui Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) atau Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan.

Hal ini menandakan, alat ukur tekanan yang dikalibrasi ke SNSU BSN akan memperoleh keberterimaan hasil pengukuran dan kalibrasi di tingkat internasional.

Di bidang metrologi kimia, dengan tersedianya bahan acuan serta skema uji profisiensi berbasis akurasi di Indonesia, diharapkan dapat mempermudah laboratorium pengujian untuk memperoleh bahan acuan serta mengikuti Uji Profisiensi, sehingga dapat semakin meningkatkan kualitas hasil pengukuran/pengujian di Indonesia.

“Terpenting, dari sisi ekonomis, laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi tidak lagi mengeluarkan biaya lebih mahal untuk mengalibrasi alat ukur atau membeli bahan acuan di luar negeri,” kata Deputi Bidang SNSU BSN, Y. Kristianto Widiwardono dalam keterangan di Jakarta, dikutip Jumat (11/10/2024).

Dukung Ekspor

BSN optimis, hadirnya laboratorium ini akan mendukung aktivitas komoditas ekspor dalam perdagangan yang membutuhkan pengakuan setara di mata dunia internasional.

Juga untuk sektor lingkungan, pengukuran yang akurat, reliabel dan tertelusur dari air dan udara menjadi basis yang penting untuk mendukung pemantauan parameter air limbah dan penurunan emisi dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE).

Menurut Kristianto, pengukuran tekanan menjadi salah satu aspek penting dalam sektor perdagangan. Hal itu untuk meminimalkan hambatan teknis perdagangan yang berkaitan dengan ekspor.

Sebab hasil pengujian/pengukuran di negara pengekspor setara dengan negara tujuan ekspor. Serta dampak terhadap perlindungan konsumen dari produk-produk lokal maupun impor dapat dilaksanakan secara efektif karena didukung dengan data hasil pengujian/pengukuran yang valid dan tertelusur pada Sistem Satuan Internasional (SI).

“Sebagai contoh, hasil pengukuran tekanan digunakan untuk menentukan nilai transaksi minyak gas, baik transaksi domestik, maupun transaksi internasional. Melalui kesetaraan pengukuran tekanan yang diakui di tingkat internasional, negara kita memiliki landasan yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam transaksi perdagangan,” paparnya.

“Juga misalnya dalam perhitungan pajak untuk penjualan minyak dan gas oleh operator asing, maupun transaksi yang sehari-hari dilakukan oleh publik, sebagai contoh biaya bulanan penggunaan gas, volume gas tabung elpiji, dan transaksi lain yang memerlukan pengukuran tekanan,” jelas Kristianto.

Pengukuran Kimia Dibutuhkan Untuk Sektor Lingkungan

Neraca Perdagangan RI Alami Surplus
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun pengukuran kimia sangat dibutuhkan pada sektor lingkungan.

Kristanto menjelaskan, penyediaan data-data pengukuran dan pemantauan air dan udara yang akurat dan valid menjadi sangatlah penting bagi pemerintah yang berpedoman pada legalitas/regulasi yang berlaku di dalam negeri maupun internasional mengenai ambang batas cemaran di air dan emisi polutan gas di udara untuk memutuskan kebijakan lingkungan yang tepat.

“Hal ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa instrument/peralatan pengukuran yang digunakan di laboratorium lingkungan, di sistem pemantauan air dan udara telah dikalibrasi dengan bahan acuan tersertifikasi tertelusur (Certified Reference Material-CRM) yang dikembangkan oleh SNSU-BSN agar menghasilkan data dengan keakuratan tinggi,” kata Kristianto.

“Pengakuan internasional ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk industri dalam negeri. Pengukuran yang akurat dan tertelusur akan memastikan bahwa produk yang dijual mematuhi standar keamanan dan kualitas, sehingga melindungi konsumen. Selain itu akan berdampak pada efisiensi biaya produksi, yang merupakan faktor kunci dalam persaingan pasar internasional,” imbuhnya.

Dengan kemampuan pengukuran dan kalibrasi baru tersebut, SNSU BSN siap memberikan layanan yang lebih luas kepada laboratorium kalibrasi, laboratorium pengujian, industri, serta pemangku kepentingan lainnya di dalam negeri. Kebutuhan pengguna terhadap pengukuran dan kalibrasi alat ukur di bidang tekanan, kimia anorganik, dan kimia gas yang sebelumnya hanya tersedia di luar negeri, kini dapat diakomodir di dalam negeri melalui SNSU BSN.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya