Lewat Inovasi MAC NING, Pertagas Mampu Hemat Biaya hingga Rp 519 Juta

Berkat MAC NING, proses pembersihan ini kini hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 4 menit, tanpa perlu membuka line bypass. Hasilnya, volume penyaluran minyak mentah tetap terjaga di angka 156.000 BOPD.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Okt 2024, 21:15 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2024, 21:15 WIB
Inovasi MAC NING besutan Pertamina Gas mendapat Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (Dok Pertagas)
Inovasi MAC NING besutan Pertamina Gas mendapat Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (Dok Pertagas)

Liputan6.com, Jakarta - Inovasi menjadi salah satu jiwa insan minyak dan gas bumi (migas). Pasalnya, inovasi menjadikan ekplorasi dan ekspoitasi menjadi lebih efektif dan efisien. Inovasi juga dijalankan oleh insan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Inovasi terbaru yang dikembangkan oleh bagian dari Sub Holding Gas Pertamina ini adalah alat bernama Mesin Automatic Cleaning (MAC NING). Alat ini diciptakan oleh Tim FT-Prove DORA.

MAC NING membantu membersihkan filter strainer secara otomatis di Metering Station Dumai, Riau. Sebelumnya, pembersihan filter strainer memerlukan pembukaan line bypass yang dapat mengganggu stabilitas penyaluran minyak.

Berkat MAC NING, proses pembersihan ini kini hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 4 menit, tanpa perlu membuka line bypass. Hasilnya, volume penyaluran minyak mentah tetap terjaga di angka 156.000 BOPD.

Inovasi MAC NING membuat pekerjaan lebih aman bagi para operator. Sebelum menggunakan MAC NING, pembersihan filter strainer memiliki risiko tinggi karena operator bisa terpapar minyak mentah (crude oil) jenis Heavy Oil (HO) dan Sumatera Light Oil (SLC). MAC NING mengurangi risiko tersebut, sehingga para pekerja merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.

Selain meningkatkan keselamatan, MAC NING juga membantu menghemat biaya. Pertagas tidak perlu lagi membeli filter strainer cadangan, yang bisa menghemat biaya hingga Rp 519 juta. Sementara itu, biaya pembuatan alat MAC NING sendiri hanya Rp 36,9 juta, menjadikannya solusi yang lebih murah dan efisien.

 

Diganjar Penghargaan

Inovasi MAC NING besutan Pertamina Gas mendapat Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (Dok Pertagas)
Inovasi MAC NING besutan Pertamina Gas mendapat Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (Dok Pertagas)

Berkat inovasi ini Pertagas menerima Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaanini diserahkan langsung oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Monas pada Kamis 10 Oktober 2024.

Penghargaan Dharma Karya ESDM ini diberikan kepada perseorangan, kelompok, maupun institusi yang memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan nasional, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral.

Direktur Utama Pertamina Gas Gamal Imam Santoso menyampaikan apresiasi kepada para perwira Pertagas.

“Kami sangat bangga atas pencapaian tim FT-Prove DORA yang berhasil meraih penghargaan Dharma Karya Muda. Inovasi Mesin Automatic Cleaning (MAC NING) menunjukkan upaya pertagas dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan keselamatan kerja di sektor energi.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).

Pada kegiatan yang dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas) ini terdapat 150 penerima penghargaan yang diberikan kepada mereka yang telah memberikan dampak kemajuan dalam pembangunan nasional khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral, 3 diantaranya berasal dari Sub Holding Gas yaitu FT-Prove DORA, PC-Prove SIPLAH dan RT-Prove Semut Ireng.

 

Terus Berinovasi

Gamal juga menambahkan sebagai bagian dari Subholding Gas, Pertamina Gas akan terus berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi yang mendukung ketahanan energi nasional dan keselamatan kerja.

“Penghargaan Dharma Karya Muda ini bukan hanya menjadi pengakuan atas kerja keras kami, tetapi juga merupakan motivasi untuk terus berinovasi demi menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi industri energi Indonesia.” Tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya