Hidrogen Hijau jadi Solusi Indonesia Menuju Net Zero Emission 2060

PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjadikan pengembangan hidrogen hijau sebagai upaya mendukung agenda transisi energi Indonesia sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Okt 2024, 21:50 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2024, 21:50 WIB
PT PLN (Persero) meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station (HRS) atau SPBU Hidrogen Hijau milik PLN Indonesia Power, Rabu (21/2/2024). (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
PT PLN (Persero) meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station (HRS) atau SPBU Hidrogen Hijau milik PLN Indonesia Power, Rabu (21/2/2024). (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjadikan pengembangan hidrogen hijau sebagai upaya mendukung agenda transisi energi Indonesia sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, PLN EPI telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mempercepat penggunaan hidrogen hijau di sektor energi nasional.

“PLN berkomitmen untuk berada di garis depan dalam pengembangan hidrogen hijau di Indonesia,” kata Rakhmad, Kamis (17/10/2024).

Rakhmad menjelaskan, PLN EPI berfokus pada penyediaan energi bersih untuk konsumsi domestik, tetapi juga mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang memungkinkan Indonesia menjadi pemain global dalam ekosistem hidrogen hijau.

Hingga saat ini, PLN Grup telah mengembangkan beberapa proyek kunci terkait hidrogen hijau, di antaranya pembangunan Green Hydrogen Plant di Kamojang yang merupakan Pabrik Hidrogen Hijau Geothermal yang pertama di Asia Tenggara. Dengan kapasitas produksi 12 kilogram per hari atau 4,68 ton per tahun, fasilitas ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap inovasi energi berkelanjutan.

Fasilitas ini memasok hidrogen hijau ke Pusat Hidrogen Senayan, yang mendukung inisiatif penelitian dan pengembangan PLN dan mendukung kebutuhan energi bersih untuk transportasi dan industri. Selain itu hidrogen hijau ini juga memasok ke Hydrogen Refueling Stations (HRS) pertama di Indonesia yang terletak di Senayan.

"Dimana pembangunan Hydrogen Refueling Stations (HRS) ini adalah wujud komitmen PLN untuk membangun ekosistem mobilitas hidrogen berkelanjutan di Indonesia. Fasilitas ini mendukung permintaan transportasi bersih yang terus meningkat dengan mengubah hidrogen hijau menjadi energi yang dapat digunakan untuk kendaraan bertenaga hidrogen, menawarkan pengalaman pengisian bahan bakar yang serupa dengan stasiun konvensional. Ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk mengurangi gas rumah kaca secara signifikan,” ujar Rakhmad.

 

Transisi Energi

PT PLN (Persero) meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station (HRS) atau SPBU Hidrogen Hijau milik PLN Indonesia Power, Rabu (21/2/2024). (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
PT PLN (Persero) meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station (HRS) atau SPBU Hidrogen Hijau milik PLN Indonesia Power, Rabu (21/2/2024). (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Inisiatif ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk mempercepat transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan mempromosikan penggunaan energi terbarukan. Hidrogen hijau dianggap sebagai solusi jangka panjang yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat di masa depan.

Ke depan, PLN EPI berencana untuk memperluas kapasitas dan aplikasi hidrogen hijau. PLN EPI melihat masa depan yang menjanjikan dengan peluang besar untuk pengembangan kendaraan berbasis hidrogen, generator sel bahan bakar, dan integrasi yang lebih besar dengan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.

"Proyek ini bukan hanya sebuah pencapaian teknologi, tetapi juga wujud komitmen kami terhadap masa depan yang lebih bersih dan hijau untuk Indonesia,” kata Rakhmad.

 

Pengembangan Hidrogen Hijau

PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia
PT PLN (Persero) melalui sub holding PT PLN Energi Primer Indonesia akan menyulap 1,7 juta hektare dari 14 juta hektare lahan kritis yang tersebar di seluruh tanah air menjadi lebih hijau dan produktif. Ini merupakan upaya pengembangan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.

Rakhmad menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan ini. Transisi energi tidak bisa dilakukan sendiri. PLN EPI terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, untuk mempercepat pengembangan hidrogen hijau dan menciptakan ekosistem yang mendukung penggunaan energi bersih di seluruh Indonesia.

Dengan berbagai inisiatif yang telah diluncurkan, PLN EPI optimistis dapat memainkan peran strategis dalam memastikan keberlanjutan energi primer di Indonesia, sekaligus mendukung target global untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi ke energi terbarukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya