UMKM Ubi Jalar Asal Kalimantan Rasakan Dampak Positif Pendampingan BRI, Ini Buktinya!

Keripik Ubi Jalar merupakan inovasi lokal yang memanfaatkan sumber daya alam di daerah tersebut.

oleh Fachri pada 24 Okt 2024, 13:20 WIB
Diperbarui 24 Okt 2024, 13:16 WIB
UMKM BRI.
Bazaar UMKM BRILiaN di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional. Hal itu pun membuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjalankan berbagai inisiatif strategis guna mengembangkan UMKM.

Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah menggelar Bazaar UMKM BRILiaN di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024). Event tersebut diikuit oleh berbagai UMKM binaan BRI di Indonesia, salah satunya Sayat. Dirinya merupakan pelaku UMKM yang mengolah keripik ubi jalar asal Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Keripik Ubi Jalar merupakan inovasi lokal yang memanfaatkan sumber daya alam di daerah tersebut. Pengembangan produk ini berawal dari kondisi harga ubi jalar yang terus menurun, sehingga mendorong para pelaku UMKM untuk menciptakan nilai tambah melalui pengolahan produk mentah menjadi camilan bernilai tinggi.

Dengan pendampingan dan pembiayaan dari BRI, UMKM tersebut berhasil meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, serta memberdayakan masyarakat lokal, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang berperan dalam proses produksi. Produk keripik berbahan baku ubi jalar itu dibanderol Rp10.000 per kemasan.

Rasakan Manfaat Desa BRILian

UMKM Binaan BRI.
Bazaar UMKM BRILiaN di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).

UMKM Keripik Ubi Jalar Kubu Raya juga merasakan manfaat dari program Desa BRILiaN yang memberikan mereka akses pasar yang lebih luas melalui platform digital dan dukungan pemasaran yang diberikan oleh BRI.

“Dukungan tersebut tidak hanya berupa pembiayaan, tetapi juga kemudahan transaksi melalui BRImo dan sistem pembayaran digital berbasis QRIS, yang membantu memperlancar operasional bisnis," ujarnya.

"Mantri pendamping juga secara aktif memberikan edukasi mengenai kemudahan dan pentingnya melakukan transaksi secara digital,” imbuh Sayat.

Ia pun bersyukur atas pendampingan dari BRI, khususnya mantri untuk bisa mendapatkan link promosi dan penjualan produk.

“Harapannya BRI dapat terus menjalin sinergi dengan kami pelaku usaha di desa," ujar Sayat.

Sebagaimana diketahui, Bazaar UMKM BRILiaN tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan produk-produk Klaster UMKM kepada masyarakat luas, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen BRI dalam memberikan pendampingan yang komprehensif kepada pelaku UMKM.

Melalui berbagai kegiatan edukasi, BRI terus mendorong para pelaku usaha mikro untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi guna meningkatkan daya saing produk lokal.

Contoh Nyata Potensi Lokal

Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI, Muhammad Candra Utama mengapresiasi pencapaian Klaster UMKM Keripik Ubi Jalar ini.

"Klaster UMKM Keripik Ubi Jalar di Kubu Raya merupakan contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dioptimalkan menjadi produk yang memiliki daya saing," ujarnya.

"Melalui pendampingan intensif dari BRI, UMKM ini mampu tumbuh dan merambah pasar yang lebih luas," imbuh Candra.

Ia optimis, dengan inovasi yang terus berkelanjutan serta perluasan akses pasar, usaha tersebut akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal yang signifikan.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya