Daftar Terbaru Tarif Tol Cipali per 30 Oktober 2024

Tarif Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) telah resmi meningkat mulai Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 00.00 WIB.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Okt 2024, 17:59 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2024, 17:59 WIB
Arus Lalu Lintas di Gerbang Tol Cikatama Ramai Lancar
Foto udara yang diambil pada Senin, 8 April 2024, menunjukkan kondisi arus lalu lintas di sekitar Gerbang Tol Cikampek Utama, yang mengarah ke Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat. Gambar ini memberikan gambaran jelas mengenai kepadatan dan kelancaran lalu lintas di area tersebut, yang merupakan salah satu jalur utama bagi kendaraan yang melintasi wilayah ini.

Liputan6.com, Jakarta Tarif Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) mengalami kenaikan resmi yang berlaku mulai Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 00.00 WIB. Kenaikan Tarif Tol Cipali ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR) Nomor 2789/KPTS/M/2024.

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Lintas Marga Sedaya mengumumkan melalui akun Instagram @astratolcipali bahwa penyesuaian tarif untuk ruas Tol Cipali (Km 72-Km 188) mulai berlaku berdasarkan Kepmen PUPR yang ditetapkan pada 15 Oktober 2024.

Kenaikan tarif ini mencakup semua golongan kendaraan. Golongan I, yang terdiri dari sedan, jeep, pickup, truk kecil, dan bus, akan mengalami lonjakan tarif tol. Golongan II, III, IV, dan V yang meliputi truk dengan dua gandar atau lebih juga terkena dampak kenaikan ini.

Kendaraan golongan I kini dikenakan tarif sebesar Rp 132.000 untuk rute terjauh (Cikopo-Palimanan), meningkat Rp 13.000 dari tarif sebelumnya yang sebesar Rp 119.000.

Sementara itu, golongan II dan III mengalami kenaikan tarif sebesar Rp 21.500, dari Rp 196.000 menjadi Rp 217.500. Untuk golongan IV dan V, tarifnya meningkat sebesar Rp 27.000, dari Rp 246.000 menjadi Rp 273.000.

Terakhir kali Tol Cipali mengalami penyesuaian tarif pada Maret 2022. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2024 Pasal 83, kebijakan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali.

Kenaikan tarif per 30 Oktober 2024 ini terhitung lebih signifikan dibandingkan penyesuaian sebelumnya. Sebagai contoh, pada penyesuaian terakhir, kendaraan golongan I mengalami lonjakan tarif Rp 11.500, dari Rp 107.500 menjadi Rp 119.000 untuk rute terjauh. Golongan II dan III kala itu mengalami kenaikan Rp 19.000, dari Rp 177.000 menjadi Rp 196.000, sedangkan golongan IV dan V naik Rp 24.000, dari Rp 222.000 menjadi Rp 246.000.

Rincian Tarif Tol Cipali Terbaru

Berikut adalah rincian tarif Tol Cipali untuk rute terjauh (Cikopo-Palimanan) per 30 Oktober 2024:

  • Golongan I: Rp 132.000 (naik Rp 13.000)
  • Golongan II dan III: Rp 217.500 (naik Rp 21.500)
  • Golongan IV dan V: Rp 273.000 (naik Rp 27.000)

Tarif Jalan Tol Cipali Bakal Naik Mulai Rabu 30 Oktober 2024

Mengais Rezeki dari Kemacetan di Tol Cipali
Pedagang menjajakan berbagai barang kepada pemudik di Jalan Tol Cikopo - Palimanan KM 73, Purwakarta, Jawa Barat, pada Sabtu, 30 April 2022. Ramainya arus lalu lintas di jalur tol Trans Jawa mendorong para pedagang untuk memanfaatkan momen ini, menawarkan berbagai kebutuhan kepada para pengendara yang sedang dalam perjalanan. Aktivitas ini menjadi salah satu pemandangan khas saat musim mudik, di mana para pemudik dapat dengan mudah menemukan berbagai pilihan makanan dan minuman untuk menemani perjalanan mereka.

Penyesuaian Tarif Tol Cikopo-Palimanan Efektif 30 Oktober 2024

Tarif ruas jalan tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) akan mengalami penyesuaian yang mulai berlaku pada 30 Oktober 2024 pukul 00.00 WIB. Penyesuaian ini sesuai dengan regulasi terbaru yang diterbitkan oleh pemerintah.

Dasar Hukum Penyesuaian Tarif

Menurut informasi yang dikutip dari Antara pada 28 Oktober 2024, Direktur Astra Tol Cipali, Rinaldi, menjelaskan bahwa penyesuaian tarif ini berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2789/KPTS/M/2024 yang dikeluarkan pada 15 Oktober 2024. Keputusan ini berkaitan dengan penyesuaian tarif tol serta penetapan golongan kendaraan bermotor di ruas Tol Cipali.

Regulasi yang Mengatur Penyesuaian Tarif

Penyesuaian tarif tol ini mengikuti ketentuan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022, yang mengharuskan evaluasi tarif tol setiap dua tahun dengan mempertimbangkan inflasi dan standar pelayanan minimal (SPM) jalan tol. Selain itu, Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2024 juga menyebutkan bahwa Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berwenang untuk mengevaluasi dan menyesuaikan tarif tol berdasarkan inflasi setiap dua tahun.

Detail Penyesuaian Tarif di Tol Cipali

Penyesuaian tarif di ruas Tol Cipali berkisar antara 10,69 persen hingga 10,98 persen, tergantung pada golongan kendaraan. Berikut adalah rincian tarif terjauh yang baru:

  • Golongan I: Rp132.000 (mobil, truk kecil, dan bus)
  • Golongan II: Rp217.500 (truk dua gandar)
  • Golongan III: Rp217.500 (truk tiga gandar)
  • Golongan IV: Rp273.000 (truk empat gandar)
  • Golongan V: Rp273.000 (truk lima gandar atau lebih)

Komitmen Peningkatan Layanan

Rinaldi menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan demi memenuhi SPM jalan tol. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengguna ruas tol Cipali. “Kami akan terus melakukan peningkatan kualitas layanan lalu lintas untuk memastikan pemenuhan SPM jalan tol dan meningkatkan kapasitas untuk kenyamanan pengguna,” ujarnya.

Dengan penyesuaian tarif ini, diharapkan pengguna jalan tol Cipali dapat menikmati layanan yang lebih baik dan aman.

Pemeliharaan Jalan

Skema Ganjil Genap akan Diterapkan di Ruas Tol Cikampek hingga Kalikangkung
Gambar udara menunjukkan keramaian kendaraan pemudik yang sedang memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, menuju Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat. Foto ini diambil pada hari Sabtu, 6 April 2024, dan menggambarkan arus lalu lintas yang padat saat musim mudik. Momen ini menyoroti pentingnya infrastruktur jalan tol dalam mendukung mobilitas masyarakat, terutama saat periode libur panjang.

Peningkatan Infrastruktur dan Keamanan di Astra Tol Cipali

Rinaldi mengungkapkan bahwa dalam dua tahun terakhir, Astra Tol Cipali telah melakukan peningkatan kapasitas jalan dengan menambah lajur ketiga sepanjang 18,2 km, yang telah selesai dibangun pada tahun 2023. Proyek ini akan dilanjutkan dengan penambahan sepanjang 23 km yang direncanakan untuk tahun 2024.

Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Fasilitas

Astra Tol Cipali juga fokus pada pemeliharaan jalan, yang meliputi proses scrapping filling overlay, perbaikan rambu lalu lintas, serta peningkatan fasilitas di area istirahat. Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik lebaran tahun ini, pihaknya telah bekerja sama dengan kepolisian untuk meluncurkan command center di KM 188, yang berfungsi untuk memantau lalu lintas secara real-time.

Inisiatif Keamanan dan Layanan Darurat

Berbagai inisiatif lainnya juga telah dilaksanakan, termasuk penyediaan 12 unit armada derek, 10 unit armada patroli, lima ambulans, dua armada rescue, serta enam armada patroli jalan raya (PJR). Selain itu, Astra Tol Cipali mengoperasikan 295 unit kamera CCTV untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di sepanjang jalan tol.

Keselamatan Pengendara

Dalam upaya meningkatkan keselamatan pengendara, Astra Tol Cipali melengkapi ruas jalan dengan pemasangan wire rope, rumble dot, speed reducer, dan lampu strobo. Rinaldi menambahkan bahwa pihaknya secara rutin melaksanakan program edukasi dan penegakan hukum bersama kepolisian setempat untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Cipali.

Komitmen Terhadap Keberlanjutan

Astra Tol Cipali berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan demi memastikan keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan. Selain itu, perusahaan juga mengupayakan berbagai inisiatif keberlanjutan untuk mencegah dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat di masa depan.

Upaya Keberlanjutan

Mengais Rezeki dari Kemacetan di Tol Cipali
Pedagang menjajakan barang dagangannya kepada para pemudik di Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 73, Purwakarta, Jawa Barat, pada hari Sabtu, 30 April 2022. Tingginya volume kendaraan di jalur tol Trans Jawa menyebabkan kemacetan yang signifikan. Para pemudik yang terjebak dalam antrean panjang ini menjadi sasaran para pedagang yang menawarkan berbagai macam produk, mulai dari makanan hingga barang kebutuhan lainnya. Situasi ini menciptakan peluang bagi pedagang untuk meraih keuntungan, sekaligus memberikan kemudahan bagi pemudik yang ingin membeli barang tanpa harus meninggalkan kendaraan mereka.

Upaya Keberlanjutan Astra Tol Cipali

Astra Tol Cipali berkomitmen untuk menerapkan berbagai program yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. Rinaldi, perwakilan dari Astra Tol Cipali, menjelaskan bahwa perusahaan telah mengimplementasikan beberapa inisiatif penting.

Inisiatif Lingkungan yang Diterapkan

Beberapa contoh nyata dari upaya tersebut meliputi:

  • Penerapan panel surya untuk sumber energi terbarukan.
  • Pengolahan limbah yang lebih efisien.
  • Pembinaan untuk sekolah dasar di sekitar area tol.
  • Dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hingga September 2024, Astra Tol Cipali berhasil mencatat penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 34 persen. Selain itu, pengolahan limbah padat meningkat sebesar 23 persen, dan penggunaan energi terbarukan mencapai 10 persen. Program sosial yang diadakan juga memberikan manfaat kepada 247 penerima manfaat pada tahun 2024.

Fasilitas Ramah Lingkungan

Untuk mendukung perjalanan yang lebih ramah lingkungan, seluruh rest area di Tol Cipali kini telah dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini merupakan langkah strategis dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Peran Strategis Jalan Tol Cipali

Jalan Tol Cipali, yang memiliki panjang 116,75 km, berperan penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Sejak beroperasi pada tahun 2015, tol ini telah menyediakan jalur alternatif yang mempercepat waktu dan jarak tempuh untuk mobilitas orang, barang, dan distribusi logistik. Rinaldi menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memberikan layanan terbaik demi mendukung fungsi strategis tol ini.

Tol Cisumdawu Punya Terowongan Kembar Terpanjang, Hubungkan Bandung hingga Cipali

Pemudik Mulai Padati Tol Cipali
Kepadatan lalu lintas terpantau di Jalan Tol Cipali, Jawa Barat, menuju Jakarta pada Kamis, 29 Juni. Pada H+4 Lebaran, arus balik dari Jawa Tengah ke Jakarta masih berlangsung dengan lancar meskipun terdapat kepadatan di beberapa titik. Pengemudi diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas guna memastikan keselamatan selama perjalanan.

Peresmian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan oleh Presiden Joko Widodo

Pada hari Selasa, Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, yang dikenal sebagai Tol Cisumdawu. Acara tersebut berlangsung di mulut terowongan kembar terpanjang yang digunakan untuk jalan tol, tepatnya di ruas KM 169, Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Keunikan Terowongan Kembar

Presiden Jokowi menyatakan, "Kita berada di terowongan kembar yang panjangnya 472 meter. Di seluruh Indonesia, tidak ada jalan tol yang melewati terowongan kembar seperti ini." Terowongan ini memiliki panjang identik 472 meter dan diameter 14 meter, menghubungkan Kota Bandung melalui Tol Cipularang ke Tol Cipali.

Proses Pembangunan yang Panjang

Presiden Jokowi mengungkapkan rasa syukurnya karena Tol Cisumdawu, yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2011, akhirnya selesai sepenuhnya dengan panjang total 61,6 km. "Artinya, sudah 12 tahun. Memang banyak masalah di lapangan, terutama terkait pembebasan lahan," tambahnya.

Anggaran dan Pembiayaan Tol Cisumdawu

Proyek Tol Cisumdawu menelan anggaran total sebesar Rp18,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp9,07 triliun berasal dari anggaran pemerintah, sementara sisanya dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Peningkatan Konektivitas ke Bandara Internasional

Presiden menekankan bahwa kehadiran Tol Cisumdawu akan sangat mempermudah akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. "Dulu kita kerjakan bersama-sama agar jalan tol dan Bandara Kertajati selesai bersamaan. Namun, karena masalah pembebasan lahan, Bandara Kertajati selesai lebih dulu, sehingga mengganggu operasional Bandara," ujarnya.

Dengan selesainya Tol Cisumdawu, diharapkan konektivitas antar daerah di Jawa Barat semakin meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya