Liputan6.com, Jakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen terus mendukung dan memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah Rumah BUMN binaan BRI
Dengan pendekatan holistik, Rumah BUMN bukan hanya menjadi wadah pertemuan berbagai pihak, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kompetensi pelaku UMKM, memperluas akses pasar, serta mempermudah pengelolaan permodalan.
Baca Juga
Super Apps BRImo dan Layanan 721 Ribu E-Channel BRI Dipastikan Handal dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
Dinilai Sajikan Informasi Akurat dan Transparan, BRI Sabet Dua Penghargaan dari Komisi Informasi Pusat
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan saat ini BRI memiliki 54 titik Rumah BUMN dengan lebih dari empat ratus lima puluh ribu anggota. Pihaknya tengah memperkuat program tersebut untuk menjangkau segmen ultra mikro.
Advertisement
“Program seperti ini kami akan perkuat di program yang menjangkau segmen mikro yang lebih bawah lagi, atau yang disebut ultra mikro. Kami bekerja sama dengan PNM dan Pegadaian yang sudah menjadi bagian dari Holding Ultra Mikro. Kita akan per-solid dan permudah serta percepat UMKM mulai dari ultra mikro ke mikro hingga menjadi pelaku usaha yang difasilitasi pinjaman komersial," kata Supari.
Dari awal terbentuk, terjadi pertumbuhan signifikan jumlah UMKM yang mendaftar di Rumah BUMN binaan BRI dari tahun ke tahun. Sampai per September 2024, sebanyak lebih dari 457 ribu UMKM telah terdaftar dengan 14 ribu jumlah pelatihan.
Rumah BUMN Jakarta merupakan salah satu dari 54 titik Rumah BUMN binaan BRI, yang menjadi contoh sukses pengembangan UMKM melalui berbagai pelatihan dan kegiatan pendampingan.
Rumah BUMN Jadi Jembatan untuk Berbagai Peluang Bisnis
Koordinator di Rumah BUMN Jakarta, Jajang Rohmana menjelaskan Rumah BUMN di Jl. Letjen S. Parman, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta, hadir sebagai jembatan antara para pelaku UMKM dan berbagai peluang yang ada di pasar.
"Kami memberikan pendampingan untuk UMKM, mulai dari proses packaging hingga distribusi dan pelatihan-pelatihan yang kami adakan mencakup berbagai aspek penting seperti pemasaran dan digital marketing," ujarnya.
Setiap bulan, Rumah BUMN Jakarta mengadakan 20 hingga 30 pelatihan yang ditujukan untuk para pelaku UMKM. Setiap pelatihan dirancang untuk mengasah keterampilan penting yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis mereka.
Dari pelatihan packaging yang membantu produk UMKM tampil lebih menarik di pasaran, hingga pelatihan pemasaran digital yang mengajarkan bagaimana cara memanfaatkan platform online untuk menjangkau pasar lebih luas.
"Kami memetakan kebutuhan masing-masing UMKM, jika ada yang membutuhkan pelatihan di bidang digital marketing, kami siapkan, jika mereka lebih membutuhkan pelatihan offline, kami adakan secara langsung di Rumah BUMN Jakarta,” jelasnya.
Lebih dari 6.000 UMKM sudah mendapatkan manfaat dari program ini, dengan mayoritas peserta berasal dari sektor F&B (Food and Beverage), fashion, dan kerajinan tangan. Terutama di Jakarta, sektor F&B mendominasi, namun tidak jarang juga ada pelaku bisnis fashion dan craft.
Contohnya, tiga UMKM yang telah berpartisipasi dalam Bazar UMKM BRILiaN di Area Taman BRI, Jakarta, pada Jumat (15/11/2024). Jajang menceritakan Bazar ini menjadi salah satu cara bagi UMKM untuk menguji pasar dan mendapatkan feedback langsung dari konsumen.
Tidak hanya itu, Rumah BUMN Jakarta juga membawa beberapa UMKM dalam pameran besar seperti Trade Expo Indonesia, di mana mereka berkesempatan untuk memperkenalkan produk mereka ke pasar internasional.
"Kami terus berupaya untuk membuka akses pasar bagi para UMKM, baik di dalam maupun luar negeri," ujar Jajang.
(*)
Advertisement