Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengaku gemas dengan persoalan truk berlebih muatan alias Over Dimension Overload (ODOL). Lantaran penyelesaiannya mandek di tingkat pemerintah hingga eksekusi lapangan.
Untuk itu, ia menanti arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto agar truk obesitas tak lagi berkeliaran di jalan. Sehingga mengakibatkan angka kecelakaan lalu lintas daripadanya yang terus meningkat.
Advertisement
Baca Juga
"Kita tunggu (pernyataan) presiden masalah keselamatan. Harus, enggak bisa (yang lain). Kita keselamatan tuh enggak pernah turun loh, di darat maupun perairan. Naik terus angkanya," tegas Djoko saat berbincang dengan Liputan6.com di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara.
Advertisement
Pasalnya, Djoko sudah habis kesabaran menunggu tindakan dari jajaran menteri terkait. Semisal Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi hingga Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
"Saya gregetnya kok enggak ngomong-ngomong, saya nunggu Pak Menhub nantinya bagaimana statemennya, kita tunggu. Pak AHY juga (ngomong) bisa ngatasi ODOL, kita tunggu lagi," ungkap dia.
"Itu ada 12 kementerian itu yang terlibat. Bisa pendek? Bisa. Asal Presiden (Prabowo) bilang, kerjakan, enggak usah cawe-cawe," seru Djoko.
Truk ODOL Bukan Perkara Gampang
Menurut dia, persoalan truk ODOL ini bukan perkara gampang. Lantaran beberapa instansi lain semisal Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, hingga kelompok pengusaha seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) belum rela truk angkutan barang ditindak.
Selain itu, banyak kepentingan lain yang membuat truk berlebih muatan sulit ditindak. Djoko menceritakan, ia pernah usul kepada mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pengaturan terhadapnya.
"Waktu itu KSP (Kantor Staf Presiden9 sudah membuat draft pak Jokowi. Dia bilang gini orang KSP, kalau soal urusan oknum pak, presiden berani. Urusan partai pak yang berat," ucap Djoko sembari tersenyum.
Advertisement