Krakatau Steel Cetak Rekor Penjualan Pipa Baja Tertinggi Sepanjang Sejarah

Melalui anak usaha PT Krakatau Pipe Industries (KPI) yang bergerak di bidang manufaktur pipa baja dan jasa aplikasi pelapisan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil mencatatkan rekor penjualan sekaligus pengiriman produk tertinggi sepanjang sejarah.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Jan 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 13:00 WIB
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) (Foto: Laman PT Krakatau Steel Tbk)
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Melalui anak usaha PT Krakatau Pipe Industries (KPI) yang bergerak di bidang manufaktur pipa baja dan jasa aplikasi pelapisan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil mencatatkan rekor penjualan sekaligus pengiriman produk tertinggi sepanjang sejarah. (Foto: Laman PT Krakatau Steel Tbk)

Liputan6.com, Jakarta Melalui anak usaha PT Krakatau Pipe Industries (KPI) yang bergerak di bidang manufaktur pipa baja dan jasa aplikasi pelapisan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil mencatatkan rekor penjualan sekaligus pengiriman produk tertinggi sepanjang sejarah.

Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar mengatakan, Krakatau Steel berhasil melakukan pengiriman produk di bulan Desember 2024 sebesar 17.238 ton, yang merupakan penjualan produk pipa baja bulanan terbesar sepanjang sejarah.

“Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi operasional yang efisien, inovasi berkelanjutan, serta kerja sama yang solid di antara tim manajemen dan operasional. Dengan memaksimalkan kapasitas produksi dan distribusi, KPI mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional,” ujar Akbar.

Krakatau Steel mencatatkan penjualan 2024 lebih tinggi sebesar 45% dibandingkan dengan tahun 2023. Adapun penjualan di tahun 2024 ini masih didominasi oleh penjualan pada segmen migas. Sementara untuk jasa pelapisan (coating) pipa baja, Krakatau Steel berhasil mencatatkan 120 ribu meter persegi luasan pipa baja.

Plt. Direktur Utama KPI Hengki Purwoko menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Insan KPI. “Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan seluruh pihak yang terlibat, mulai dari tim manajemen hingga tim operasi. Terima kasih atas segala kerja keras, kolaborasi dan dedikasi yang telah diberikan," kata dia.

KPI berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjaga performa operasional agar mampu mencatatkan prestasi serupa di masa depan serta terus untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.

 

Krakatau Steel Siap Antar Anak Usaha IPO

Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Muhamad Akbar membuka peluang ada anak usaha yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini dinilai jadi pengembangan kinerja perusahaan berkode saham KRAS tersebut.

Akbar menerangkan pihaknya sudah mengkaji rencana initial public offering (IPO) anak usahanya. Ini jadi bagian upaya menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.

"Upaya-upaya yang dilakukan Krakatau Steel Group mengarah kepada peningkatan kinerja secara konsolidasi," kata Akbar dalam paparan publik secara daring, dikutip Selasa (31/12/2024).

Pria yang karib disapa Akbar Djohan ini menuturkan, opsi IPO masuk dalam rencana perusahaan sebagai cara untuk menghimpun dana jumbo. Diketahui, KRAS dalam upaya restrukturisasi utang dengan nilai USD 1,4 miliar.

"Sehingga potensi IPO di anak perusahaan pun akan kami kaji untuk memberikan nilai tambah bagi kinerja Krakatau Steel dan anak perusahaan," terangnya.

Informasi, sumber pelunasan utang Krakatau Steel adalah pertama, utang tranche A dengan nilai outstanding setara kurang lebih USD 171 juta (Rp 2,7 triliun), yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi kinerja operasional bisnis baja; termasuk melalui kerja sama operasi dengan mitra strategis.

 

Divestasi dan IPO

PT Krakatau Steel
PT Krakatau Steel (krakatausteel.com)

Kedua, utang tranche B dengan nilai outstanding kurang lebih USD 234 juta (Rp 3,7 triliun) yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui optimalisasi aset perseroan, dan divestasi anak usaha.

"Di dalam divestasi anak perusahaan itu juga terbuka kemungkinan untuk kita coba eksplore tentang apakah mekanismenya melalui IPO atau melalui strategi finansial lainnya," urai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Tardi.

Ketiga, utang tranche C dengan nilai outstanding kurang lebih USD 1.001 juta (Rp.16,1 triliun) yang direncanakan untuk diselesaikan perseroan melalui fundraising memanfaatkan potensi pertumbuhan anak perusahaan secara jangka panjang.

"Perseroan meyakini dengan dukungan stakeholder, termasuk seluruh kreditor dan pemerintah melalui Kementerian BUMN, perseroan akan menyelesaikan restrukturisasi restrukturisasi utang lanjutan ini dalam waktu dekat," ujar Tardi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya