Mendag Ingin Gemini Academy Bantu UMKM Tembus Pasar Ekspor

Mendag Budi Santoso melihat pemanfaatan fitur kecerdasan buatan Gemini Academy yang dibangun Google Indonesia dapat digunakan Kemendag dalam aktivitas pelatihan, bimbingan teknis, atau sosialisasi kebijakan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Jan 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 12:00 WIB
Mendag bertemu Google Indonesia
Menteri Perdagangan Budi Santoso menerima kunjungan Google Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (22/1/2025). (Dok Kemendag)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menekankan pentingnya dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar ekspor. Hal ini guna mendorong UMKM naik kelas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Mendag pun mengapresiasi program Program Gemini Academy binaan Google Indonesia yang mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Bahkan Budi Santoso juga mendorong kolaborasi antara Kemendag dan Google Indonesia.

Hal tersebut diungkap saat menerima kunjungan Google Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu lalu. Dalam pertemuan, Mendag menanggapi positif peluang pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Gemini melalui Gemini Academy.

Budi Santoso melihat pemanfaatan fitur kecerdasan buatan dapat digunakan Kemendag dalam aktivitas pelatihan, bimbingan teknis, atau sosialisasi kebijakan. Secara langsung, fitur ini dapat mendukung baik Program UMKM BISA Ekspor maupun pengembangan UMKM nonekspor.

“Kolaborasi Kemendag dan Google Indonesia untuk mendukung Program UMKM BISA Ekspor melalui Program Gemini Academy cukup baik. Kemendag melihat pemanfaatan kecerdasan buatan melalui Gemini Academy dalam pelatihan, bimbingan teknis, dan sosialisasi kebijakan dapat mendukung Program UMKM BISA Ekspor," ujar Mendag dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/1/2025).

Menurut Mendag, Gemini Academy juga dapat dimanfaatkan dalam pengembangan talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemendag. Terlebih, dalam hal pendampingan ekspor atau peningkatan kapasitas ASN melalui Program AI Policy and Skilling Lab.

“Program ini dapat dikustomisasi untuk ASN pendamping UMKM di daerah dan ASN Pemerintah Pusat,” kata Mendag Busan.

 

UMKM BISA Ekspor

Mendag bertemu Google
Menteri Perdagangan Budi Santoso menerima kunjungan Google Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu (22/1/2025). (Dok Kemendag)... Selengkapnya

Di lain pihak, Google Indonesia mengapresiasi Kemendag dan menyampaikan dukungan terhadap program UMKM BISA Ekspor. Google Indonesia berharap untuk dapat terus berkolaborasi dengan Kemendag dalam memajukan UMKM Indonesia.

Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara dan Asia Pasifik sebagai lokasi Peluncuran Program Gemini Academy. Dijadwalkan diluncurkan di Bandung pada Februari 2025, program ini akan melibatkan sekitar seribu peserta dari lingkup mahasiswa, akademisi, UMKM, komunitas perusahaan rintisan (startup), serta komunitas gim lokal di Kota Bandung.

Turut mendampingi Mendag Busan yakni Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Johni Martha, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perdagangan Mardyana Listyowati.

Riset Google dan Temasek: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Sentuh Rp 1.430 Triliun di 2024

Sebelumnya, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 90 miliar atau Rp 1.430 triliun (estimasi kurs Rp 15.898 per USD) di 2024. Angka ini naik 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini diungkap dalam laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company. Pencapaian ini akan menjadikan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara.

Untuk diketahui, Gross Merchandise Value (GMV) adalah pengukuran nilai terhadap transaksi atau produk yang dijual lewat situs customer to customer dalam rentang waktu tertentu secara spesifik. Atau disederhanakan dengan sebutan yang digunakan untuk mengukur total transaksi dalam ekonomi digital.

Sektor e-commerce tetap menjadi kontributor utama dengan GMV sebesar USD 65 miliar. Inovasi seperti fitur video commerce dapat  semakin memperkuat sektor ini.

“Komunitas kreator video yang berkembang pesat di Indonesia menandakan potensi besar yang dimiliki negara ini,” ujar Country Director, Google Indonesia, Veronica Utami dikutip Kamis (14/11/2024).

Selain e-commerce, sektor layanan keuangan digital (DFS) dan perjalanan online juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Layanan keuangan digital mencatat peningkatan 19% dengan Gross Transaction Value (GTV) sebesar USD 404 miliar. Peningkatan ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar untuk pembayaran digital di Asia Tenggara.

 

Prospek Jangka Panjang

Sementara itu, sektor perjalanan online diprediksi tumbuh 24% hingga mencapai GMV USD 9 miliar, didorong oleh meningkatnya permintaan perjalanan internasional.

Partner di Bain & Company, Aadarsh Baijal menyatakan bahwa Indonesia memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di kawasan ini. Meski para investor global menghadapi tantangan, mereka tetap optimis dengan prospek jangka panjang ekonomi digital Indonesia.

“para investor yakin akan potensi jangka panjang ekonomi digital Indonesia karena faktor-faktor fundamental yang kuat, seperti tren demografis yang menguntungkan.” Ujar, Direktur Asia Tenggara Temasek, Cassie Wu.

Laporan e-Conomy SEA 2024 ini menyoroti pertumbuhan di berbagai sektor digital yang terus berkembang di Indonesia, serta pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan industri untuk mendorong ekonomi digital yang aman dan inklusif.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya