Efisiensi Logistik, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Siapkan Pemindai Kontainer

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) memberikan dukungan penuh terhadap penyediaan alat pemindai kontainer (Container Scanner) di Kawasan Pabean atau Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT Terminal Petikemas Surabaya di Pelabuhan Tanjung Perak.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 13 Feb 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 22:30 WIB
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL)
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) memberikan dukungan penuh terhadap penyediaan alat pemindai kontainer (Container Scanner) di Kawasan Pabean atau Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT Terminal Petikemas Surabaya di Pelabuhan Tanjung Perak.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) memberikan dukungan penuh terhadap penyediaan alat pemindai kontainer (Container Scanner) di Kawasan Pabean atau Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT Terminal Petikemas Surabaya di Pelabuhan Tanjung Perak. Dengan tujuan, untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan arus barang ekspor-impor di pelabuhan.

Direktur Komersial dan Teknik SPSL Ruri I Rachmaputri menegaskan, inisiatif ini merupakan komitmen perusahaan mendukung kebijakan strategis pemerintah dalam meningkatkan kelancaran arus logistik nasional.

Penerapan teknologi pemindaian ini sejalan dengan upaya modernisasi pelabuhan yang telah dilakukan di beberapa pelabuhan utama, seperti Medan, Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

"Dengan adanya alat pemindai kontainer (Container Scanner) ini, diharapkan proses pemeriksaan barang semakin cepat, akurat, dan transparan. Ini akan mendukung kelancaran arus logistik nasional sekaligus memperkuat keamanan arus keluar-masuk barang melalui pelabuhan. Selain itu, inisiatif ini juga berperan penting dalam meningkatkan daya saing layanan pelabuhan di dunia internasional," ujarnya, Kamis (13/2/2025).

Ruri menambahkan, penggunaan alat pemindai peti kemas dengan teknologi x-ray ini merupakan langkah strategis dalam mengakselerasi modernisasi dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan di Indonesia.

Sebelumnya, teknologi ini telah diimplementasikan di Pelabuhan Tanjung Priok pada 18 Desember 2024. Dengan pemasangan 4 unit alat serupa di wilayah kerja Pelindo Solusi Logistik Group, yang merupakan bagian dari total 9 unit yang dioperasikan di pelabuhan tersebut.

Penggunaan alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap keamanan arus barang di Indonesia. Khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok, yang akan menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menjaga standar keamanan pelabuhan internasional.

"Tahun ini, kami akan mempercepat implementasi Container Scanner di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, serta akan memperluas jangkauannya ke sejumlah pelabuhan utama lainnya," imbuh Ruri.

 

Apresiasi Sri Mulyani

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara penyerahan Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) untuk Tahun Anggaran 2025 kepada kementerian dan lembaga pemerintah, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam acara penyerahan Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) untuk Tahun Anggaran 2025 kepada kementerian dan lembaga pemerintah, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Dalam kegiatan kunjungan kerja ke PT Terminal Petikemas Surabaya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemasangan alat pemindai kontainer dengan teknologi x-ray ini mampu mendeteksi 100 persen isi kontainer.

"Ke depan, semuanya (pelabuhan) akan menggunakan x-ray yang bisa melihat 100 persen isi dari kontainer," kata Sri Mulyani.

Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha mengutarakan harapannya, bahwa komitmen SPSL dalam penggunaan pemindai kontainer berteknologi x-ray ini bakal memperlancar proses keluar masuk barang di pelabuhan, mengefisienkan proses logistik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Keandalan dan efisiensi layanan pelabuhan sangat menentukan daya saing Indonesia dalam perdagangan global," sebut Joko.

Dengan alat pemindai kontainer (Container Scanner) yang lebih modern, ia berharap biaya logistik dapat ditekan, sementara proses inspeksi yang lebih cepat dan akurat memberikan kepastian bagi pelaku usaha.

"Sehingga dapat mengurangi potensi keterlambatan, dan mendukung kelancaran ekspor-impor, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional serta memperkuat Indonesia sebagai pusat logistik terintegrasi," pungkas Joko.

 

Kantongi Sertifikat Halal

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL)
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) memberikan dukungan penuh terhadap penyediaan alat pemindai kontainer (Container Scanner) di Kawasan Pabean atau Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT Terminal Petikemas Surabaya di Pelabuhan Tanjung Perak.... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Pelindo Solusi Logistik juga telah memenuhi persyaratan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendukung logistik yang tersertifikasi halal, untuk penyimpanan dan distribusi barang konsumsi dan bahan baku halal.

Halal Logistic dan Cold storage (HLC) yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta saat ini telah memperoleh sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan juga Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Melalui anak usahanya yang bergerak dalam bidang usaha logistik, PT Multi Terminal Indonesia (MTI), SPSL menyediakan fasilitas penyimpanan (cold storage) dan jasa transportasi yang tersertifikasi halal dari LPPOM MUI dengan nomor 00410261031024. Lalu dari BPJPH dengan nomor ID00410020530381024.

Direktur Komersial dan Teknik PT Pelindo Solusi Logistik Ruri I Rachmaputri mengatakan, sertifikasi halal ini jadi bekal perseroan untuk menyediakan layanan logistik yang cepat, aman, efektif dan efisien.

"Sebagai pelaku industri rantai pasok logistik (supply chain), sertifikat halal yang kami peroleh dalam layanan gudang pendingin dan transportasi menjadi nilai tambah bagi kami dalam menyediakan layanan end-to-end bagi semua pelanggan. Terutama untuk produk konsumsi atau bahan baku yang perlu dijaga kehalalannya," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Ruri menjelaskan, layanan HLC ini mencakup area Cold storage seluas 3.600 m2, lapangan penumpukan non TPS seluas 11.708 m2. Fasilitas Cold storage ini memiliki 23 chamber, terdiri dari 14 unit freezer, 8 unit chiller, dan 1 unit cooler, yang menggunakan teknologi pendingin ramah lingkungan serta dilengkapi dengan sistem pengaturan dan pemantauan suhu secara otomatis berbasis digital.

Adapun untuk proses distribusi, HLC memiliki 60 unit armada yang terdiri dari 4 unit reefer truck, 28 unit mobil wing box dan 28 unit truk, dimana seluruhnya telah mendapat sertifikasi halal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya