Pertamina Ramal Puncak Arus Mudik 28 Maret 2025, Konsumsi BBM dan LPG Diprediksi Meningkat

Puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Pertamina segera membentuk Satgas RAFI yang akan bekerja sejak 17 Maret-13 April 2025 mendatang.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 20 Feb 2025, 18:20 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 18:20 WIB
BBM Baru Pertamax Green 95
Konsumsi BBM diprediksi naik di Ramadan 2025. Pertamax meningkat 16,7 persen, dan konsumsi Pertamax Turbo diprediksi naik 14,9 persen. Menariknya, konsumsi Pertamax Green diprediksi melonjak hingga 92 persen. (Liputan6.com/ Arief R)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga mengantisipasi lonjakan penggunaan LPG dan BBM selama periode mudik lebaran 2025 mendatang. Untuk itu perusahaan juga akan menyiagakan satuan tugas (satgas) Ramadan dan Idul Fitri 2025.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Pertamina segera membentuk Satgas RAFI yang akan bekerja sejak 17 Maret-13 April 2025 mendatang.

"Untuk itu kami menyampaikan bahwa Satgas Ramadan dan Idul Fitri itu akan kami mulai di tanggal 17 Maret hingga tanggal 13 April yaitu dua minggu sebelum hari raya dan dua minggu setelah hari raya," ungkap Riva dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).

Dia memprediksi ada peningkatan konsumsi BBM dan LPG selama periode ramadan dan Idul Fitri 2025. Konsumsi LPG diprediksi naik 6,7 persen dibandingkan waktu normal.

Kemudian, Pertamax meningkat 16,7 persen, dan konsumsi Pertamax Turbo diprediksi naik 14,9 persen. Menariknya, konsumsi Pertamax Green diprediksi melonjak hingga 92 persen.

"Pertamax Green kalau kita lihat peningkatannya cukup tinggi 92 persen ini dikarenakan volume Pertamax Green itu masih sangat kecil dan hanya ada di wilayah Jakarta dan di Jawa Timur," kata Riva.

"Sehingga dengan adanya kunjungan dari penduduk yang memang kembali ke kampung halamannya ini yang memang meningkatkan konsumsi Pertamax Green menjadi cukup tinggi," bebernya.

Sedangkan, konsumsi Pertalite diprediksi naik 11,2 persen. Namun, kelompok solar dan biosolar diprediksi turun karena penurunan aktivitas industri.

"Sementara dari sisi sektor penerbangan itu akan ada peningkatan kami proyeksikan berdasarkan data historikal dan juga koordinasi kami dengan Kementerian Perhubungan untuk avtur itu akan ada peningkatan sebesar 5 persen," terangnya.

 

2 Juta Warung Masih Boleh Jual LPG 3 Kg

Pertamina Patra Niaga pastikan harga LPG 3 kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. (Foto: Pertamina)
Pertamina Patra Niaga pastikan harga LPG 3 kg di Pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap Pemda. (Foto: Pertamina)... Selengkapnya

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mencatat ada sebanyak 2 juta warung yang belum terdaftar sebagai sub pangkalan LPG 3 kilogram (Kg). Namun, Pertamina tetap akan memasok kebutuhan LPG-nya.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan saat ini telah terdaftar sebanyak 370 ribu sub pangkalan LPG 3 Kg yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Yang terdaftar sub-pangkalan itu ada di angka 370.000," kata Riva dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).

Dia juga mencatat masih ada 2 juta sub pangkalan yang belum terdaftar. Tapi, dia memastikan operasional warung-warung sub pangkalan itu tetap berjalan seperti biasa.

"Namun demikian untuk sub-pangkalan-sub-pangkalan yang memang sudah mulai beroperasi tapi belum terdaftar itu akan tetap kami support dan besarnya itu ada di angka sekitar lebih kurang 2 juta," jelas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya