Bakal Dikenakan Tarif, Donald Trump Selidiki Impor Tembaga di AS

Seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan bahwa hasil penyelidikan akan menentukan tingkat tarif impor tembaga di AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 26 Feb 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 13:00 WIB
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan penyelidikan terhadap impor tembaga di negaranya, sebagai langkah awal dari potensi kebijakan tarif pada logam tersebut.

Melansir BBC, Rabu (26/2/2025) seorang pejabat pemerintah AS mengatakan Gedung Putih ingin menemukan cara untuk meningkatkan produksi tembaga AS, komponen yang digunakan untuk membuat mobil listrik, kapal, dan pusat data yang menurut mereka penting bagi keamanan nasional.

Adapun seorang pejabat Gedung Putih menyebutkan bahwa hasil penyelidikan akan menentukan tingkat tarif impor tembaga di AS.

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa penyelidikan ini diperlukan untuk melindungi perusahaan tembaga AS dari persaingan dari China.

"China telah lama menggunakan kapasitas industri dan dumping sebagai senjata ekonomi untuk mendominasi pasar global, secara sistematis melemahkan pesaing dan menyingkirkan para pesaing dari bisnis," kata penasihat Presiden AS, Peter Navarro.

"Sudah saatnya tembaga kembali ke negara asal," ucap Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick.

Seperti diketahui, Trump telah menaikkan tarif pada barang-barang dari China, termasuk pajak perbatasan sebesar 25% pada barang-barang dari Kanada dan Meksiko dan tarif "timbal balik" baru yang ditetapkan untuk masing-masing negara.

AS sudah menjadi produsen tembaga utama, juga mengimpor logam tersebut terutama dari Chili, Kanada, dan Meksiko.

Ekspor tembaga global China juga meningkat 2024 lalu, karena permintaan domestik melemah, dan otoritas berlomba-lomba untuk mengekang produksi.

Donald Trump Pastikan Tarif Impor AS ke Kanada dan Meksiko Berlaku Sesuai Jadwal

Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Senin (3/2/2025). (Dok. AP Photo/Evan Vucci)... Selengkapnya

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memastikan tarif impor AS dari Kanada dan Meksiko akan diberlakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dilaporkan, Trump sempat ditanya apakah tarif impor yang sempat ditunda atas Kanada dan Meksiko akan segera berlaku kembali.

"Tarif diberlakukan tepat waktu, sesuai jadwal," ungkap Donald Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip dari CNBC International, Selasa (25/2/2025).

"Jadi tarif akan diberlakukan, ya, dan kami akan menguasai banyak wilayah," ucap dia.

Pada 1 Februari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif sebesar 25% atas produk dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk sebesar 10% atas impor sumber energi dari Kanada.

Trump mendasarkan perintah eksekutif tersebut pada dugaan kegagalan Meksiko dan Kanada untuk menghentikan kejahatan dan perdagangan narkoba di perbatasan AS masing-masing.

Sempat Ada Keputusan Penundaan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 4 Februari 2025 di Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 4 Februari 2025 di Gedung Putih. (Dok. AP Photo/Alex Brandon)... Selengkapnya

Namun, Trump menghentikan tarif baru tersebut dua hari kemudian, setelah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membuat janji terpisah untuk meningkatkan upaya pengawasan perbatasan mereka.

Saat itu, Trump mengatakan tarif impor atas barang-barang Kanada akan dihentikan selama 30 hari, dan bea atas impor Meksiko juga akan ditunda dalam kurun waktu serupa.

Ia mengatakan, selama kurun waktu tersebut, pemerintahannya akan terlibat dalam negosiasi dengan Meksiko dan mengejar kesepakatan ekonomi final dengan Kanada.

Selain Kanada dan Meksiko, Trump juga mengenakan tarif 10% atas impor dari China dan mengumumkan rencana untuk mengenakan "tarif timbal balik" pada mitra dagang Amerika.

China sendiri telah membalas dengan tarif yang ditargetkan pada impor AS, yang memicu kekhawatiran bahwa perang dagang antara kedua negara adikuasa itu dapat meningkat,

Sebelum Trump menghentikan tarif impor pada dua negara tetangga AS itu, baik Trudeau maupun Sheinbaum mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif balasan pada impor Amerika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya