Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Pelemahan rupiah ini dampak kekhawatiran investor akan pertumbuhan ekonomi global.
Pada Kamis (27/2/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi 16.393 per dolar AS dari sebelumnya 16.381 per dolar AS.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar rupiah melemah sejalan dengan kekhawatiran investor terhadap arah pertumbuhan ekonomi global.
Advertisement
"Kekhawatiran ini tercermin dalam meningkatnya permintaan terhadap dolar AS (Amerika Serikat) di seluruh Asia," ujarnya diktuip dari Antara.
Para pelaku pasar disebut masih mengevaluasi kondisi ekonomi AS, arah kebijakan moneter, serta perkembangan kondisi perang dagang dan geopolitik.
Di samping itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan ekonomi AS lebih rentan daripada yang ditunjukkan oleh beberapa indikator seperti fluktuasi suku bunga, inflasi yang terus berlanjut, dan peran besar pemerintah dalam mendorong pertumbuhan lapangan kerja.
Scott juga menyoroti pentingnya kebijakan tarif sebagai sumber penerimaan utama negara AS.
Kini, investor menantikan estimasi kedua pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) serta laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan insight lebih lanjut mengenai prospek ekonomi AS.
"USD/IDR (dolar AS/rupiah) diperkirakan akan berada di rentang Rp16.325-Rp16.425 pada perdagangan hari Kamis ini," kata Josua.
Peluncuran Danantara Bawa Angin Segar bagi Rupiah
Rupiah berhasil ditutup menguat 0,18% di level 16.275 per USD pada sore hari ini (24/2/2025), dilansir dari Refinitiv. Momentum ini terjadi usai BP Investasi Danantara diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14:56 WIB turun 0,17% di angka 106,44. Rupiah akhirnya berhasil menguat mengikuti mayoritas mata uang Asia yang sudah lebih dulu reli sejak pagi tadi.
Kepala Ekonom Juwai IQI Shan Saeed yang berbasis pusat di Malaysia memberikan pandangannya terkait pembentukan Danantara. Menurutnya, kehadiran Danantara mengirimkan sinyal positif kepada investor di dalam dan luar negeri
“Segala sesuatu yang didukung oleh pemerintah akan memberikan suntikan likuiditas dan mengirimkan sinyal positif kepada investor bahwa pemerintah berkomitmen pada reformasi ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan negara,” ujar Saeed dalam wawancara dengan media, Senin (24/2).
"Indonesia berada di jalur untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia dalam 3–5 tahun ke depan," lanjutnya.
Selain itu, Saeed menilai Danantara akan dapat menambah penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja pada tingkat makro Indonesia.
“Pemerintah tampak sangat berkomitmen untuk mengubah prospek ekonomi negara guna meningkatkan standar hidup masyarakat,” kata dia.
Advertisement
Bisa Diaudit
Saat meresmikan Danantara, Prabowo menegaskan BP Investasi Danantara harus dapat diaudit setiap saat oleh siapa pun.
Prabowo mengatakan bahwa Danantara harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan dengan sangat hati-hati, serta transparan. Sebab, Danantara didirikan untuk generasi penerus Indonesia.
"Danantara Indonesia adalah untuk anak dan cucu kita. Danantara Indonesia untuk itu harus dikelola sebaik-baiknya dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi," kata Prabowo.
"Harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun, karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia," tegasnya.
