Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) telah menarik mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, untuk masuk sebagai anggota dewan pengawas. Nama besar lain yang disinyalir bakal ikut bergabung yakni investor kawakan asal Amerika Serikat, Ray Dalio.
Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, buka suara soal rencana pemerintah mengundang tokoh global untuk berkolaborasi dengan Danantara.
Advertisement
Hashim berharap Ray Dalio dan perusahaan hedgefund miliknya, Bridgewater Associates akan ikut bergabung bersama Danantara.
Advertisement
"Saya berharap tokoh seperti Mr Ray Dalio dan Bridgewater-nya juga akan bergabung," ujar Hashim dalam Green Energy Investment Dialogue di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Menurut dia, tujuan pemerintah untuk menarik investor beken ke dalam Danantara, untuk meraup potensi sebanyak mungkin investasi. Khususnya untuk proyek yang bersifat ramah lingkungan, guna mendukung program transisi energi di Indonesia.
"Ide utamanya adalah menarik sebanyak mungkin investor untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang layak, dan bahkan bisa dikatakan ramah lingkungan," kata Hashim.
Penilaian senada sempat diutarakan Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede. Ia menganggap penunjukan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, sebagai anggota Dewan Pengawas Danantara merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kredibilitas internasional serta menarik minat investor global.
Menurut Josua, pengalaman serta jaringan luas Tony Blair di bidang politik dan bisnis berpotensi membuka akses lebih besar ke pasar investasi global, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Â
Bekal Pengalaman Segudang
Selain memperkuat daya tarik investasi, pengalaman Blair dalam tata kelola pemerintahan dan investasi juga diyakini mampu meningkatkan governance Danantara.
Josua menegaskan bahwa transparansi dan integritas menjadi komitmen utama Danantara dalam mengelola dana investasi.
"Namun demikian, ia juga menyadari adanya potensi skeptisisme terhadap independensi keputusan bisnis akibat keterlibatan figur politik global," katanya seperti dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, Danantara perlu menegaskan peran dan batas kewenangan dewan pengawas guna menjaga kepercayaan publik dan investor.
Â
Advertisement
Standar Tata Kelola Kelas Dunia
Josua menambahkan, kehadiran tokoh-tokoh global dalam dewan pengawas mencerminkan komitmen Danantara untuk menerapkan standar tata kelola yang setara dengan sovereign wealth fund kelas dunia, seperti GIC Singapura dan Temasek.
Dengan perspektif internasional dan praktik investasi terbaik, kehadiran Blair diharapkan dapat memperkuat citra Danantara sebagai entitas investasi yang kredibel dan profesional.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa partisipasi tokoh global juga dapat membantu mengurangi kekhawatiran investor terkait potensi konflik kepentingan politik domestik.
Oleh karena itu, transparansi dalam peran dan kontribusi anggota dewan pengawas menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan publik dan investor.
