Liputan6.com, Jakarta - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman mengatakan, pembentukan holding UMKM sudah mulai berjalan di beberapa sektor.
"Ini (holding UMKM) di beberapa sektor sudah jalan holding UMKM ini,” kata Maman saat ditemui di kantornya, Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga
Menteri Maman menyebut, salah satu contoh yang berhasil diterapkan adalah yang dilakukan oleh Sampoerna Group. Sampoerna Group telah membina sekitar 340 ribu UMKM, yang kemudian dikonsolidasikan dalam sebuah sistem bernama Closed Loop Inclusive Business System.
Advertisement
Sistem ini tidak hanya berfokus pada pembinaan UMKM, tetapi juga memastikan produk-produk dari UMKM tersebut memiliki saluran distribusi yang luas.
"Salah satu contohnya itu yang dilakukan oleh Sampurna Group. Sampoerna Group itu punya 340 ribuan UMKM binaan, lalu dikonsolidasikan dan dibuat skema yang namanya Closed Loop Inclusive Business System,” ujarnya.
Dalam sistem ini, Sampoerna Group berperan ganda, yakni selain menjadi pembina UMKM, mereka juga bertindak sebagai off-taker, yaitu membeli produk UMKM dan menyediakan ruang pasar melalui jaringan retail yang mereka bangun.
Kata Maman Abdurrahman, Sampoerna Group telah mendirikan sekitar 240 ribu retail yang tersebar di seluruh Indonesia, yang menjadi peluang besar bagi UMKM untuk memasarkan produk mereka. Dengan adanya retail ini, produk-produk UMKM dapat lebih mudah diakses oleh konsumen di berbagai wilayah, meningkatkan visibilitas dan penjualan mereka.
"Retail yang dibuat oleh Sempoerna itu sudah ada kurang lebih sekitar 240 ribuan kalau nggak salah di seluruh Indonesia. Nah itu, yang mau kita dorong lagi sebanyak-banyaknya,” ujar dia.
Pemerintah Bakal Perluas Holding UMKM Ke Sektor Lain
Maman Abdurrahman juga menambahkan inisiatif ini tidak hanya berlaku di sektor tertentu, tetapi akan terus diperluas ke berbagai sektor lainnya.
Salah satunya adalah sektor peternakan ayam, di mana Kementerian UMKM berupaya memfasilitasi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan franchise ayam goreng.
"Nanti di beberapa sektor lagi kita lihat ada peluang lagi, misalnya dalam urusan peternakan ayam, yang di mana kita bisa fasilitasi dengan beberapa perusahaan-perusahaan franchise ayam-ayam goreng tadi, itu juga lagi. Jadi banyak sekali itu,” ujarnya.
Langkah ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, memberikan kesempatan bagi peternak ayam kecil untuk berkembang dan memperluas pangsa pasar mereka.
Prinsip dasar dari kebijakan ini adalah ketika ada sektor yang potensial untuk diterapkan sistem closed loop atau holding UMKM, Kementerian UMKM akan terus mendorong implementasinya.
Dalam jangka panjang, program ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan UMKM, mengoptimalkan potensi pasar lokal, dan menciptakan peluang kerja yang lebih luas.
“Jadi, ini yang mau kita dorong. Jadi secara prinsip, Kementerian UMKM pada saat melihat ada satu sektor yang memang bisa di-closed loop inklusifkan atau di-UMKM holdingkan, kita akan dorong,” ujarnya.
Advertisement
Target Pemerintah
Adapun target dari pemerintah adalah agar dalam waktu singkat, lebih banyak lagi sektor-sektor lain yang mengimplementasikan model ini. Diharapkan, setiap bulan akan ada perkembangan signifikan dalam pembentukan holding UMKM di berbagai sektor.
Melalui pola ini, Kementerian UMKM berharap bisa lebih banyak membantu pertumbuhan UMKM dan menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan, yang dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Dengan adanya berbagai skema dukungan seperti ini, UMKM di Indonesia diharapkan dapat tumbuh lebih pesat, lebih berdaya saing, dan mampu mengatasi tantangan yang ada, sekaligus memperluas pangsa pasar baik di dalam negeri maupun di pasar global.
“Terus, kalau bisa dalam satu bulan terbentuk banyak juga. Karena ini memang salah satu pola kita untuk supaya bisa mendorong dan menumbuh kembangan UMKM,” ujarnya.
