Usai IPO, Bank Maspion Yakin Target Naik Kelas Bisa Dipercepat

Bank Maspion menargetkan laba bersih pada 2013 meningkat menjadi Rp 40 miliar. Usai IPO, perusahaan berharap bisa naik kelas ke BUKU II

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 11 Jul 2013, 12:04 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2013, 12:04 WIB
bank-masppion-130711b.jpg
PT Bank Maspion Tbk (BMAS) menargetkan laba bersih perusahaan hingga akhir 2013 bisa mencapai Rp 40 miliar di tahun 2013. Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan mengaku telah mengantongo laba Rp 18 miliar.

Presiden Director Bank Maspion, Herman Halim ketika ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (11/7/2013) menyatakan tahun lalu perusahaan meraup laba bersih sebesat Rp 23 miliar. "Laba tahun ini cukup besar," ujarnya.

Herman menjelaskan, untuk menggenjot penerimaan laba itu, perusahaan berencana meluncurkan elektronik mobile banking pada september 2013. Dengan produk ini, Bank Maspion berharap bisa meraih 10 ribu nasabah baru. Hingga saat ini, nasabah Bank Maspion tercatat sebanyak 110 ribu nasabah.

Selain itu, perusahaan juga berupaya mengubah komposisi dana nasabah yang selama ini lebih banyak ditempatkan dalam bentuk deposito.

"Kalau posisi CASA dan mobile banking nanti akan berada 50 banding 50, kan sekarang porsinya masih didominasi oleh deposito sebesar 60%," ungkapnya.

Naik Status

Dalam jangka panjang, Bank Maspion berharap bisa mempercepat target perusahaan masuk dalam kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) II pada tahun depan. Perseroan sebelumnya menargetkan peningkatkan status ini baru bisa teralisasi pada 2016.

Saat ini, Bank Maspion masih berada di BUKU I dengan memiliki modal inti yang baru mencapai Rp 380 miliar. Dalam merealisasikan rencana untuk memasuki BUKU II, perseroan harus memiliki modal inti yang mencapai sebesar Rp 1 triliun - Rp 5 triliun.

"Setelah IPO baru kita akan yakin bisa memasuki BUKU II. Kami targetkanlah di tahun 2015 sudah memasuki BUKU II," ujar Herman. (Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya