Konsumsi Cabai Naik 1,5 Kali Lipat Saat Puasa dan Lebaran

Konsumsi cabai masyarakat Indonesia pada saat ramadan dan lebaran rata-rata meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan bulan biasa.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Jul 2013, 15:45 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2013, 15:45 WIB
cabe-rawit130507c.jpg
Naiknya harga cabai rawit yang sempat menembus Rp 120 ribu per kilogram, tak menyurutkan masyarakat untuk membeli komoditas tersebut.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Sri Agustina menyatakan, kebutuhan konsumsi cabai masyarakat Indonesia pada saat ramadan dan lebaran rata-rata meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan bulan biasa.

"Kebutuhan cabai di bulan ramadan atau masa lebaran itu biasanya meningkat 1,5 kali lipatnya," ungkap Sri di Jakarta, Selasa (22/7/2013).

Menurut data Kemendag, kebutuhan cabai rawit masyarakat Indonesia selama setahun adalah 590 ribu ton atau sekitar 49.300 ton per bulan. "Kebutuhan masa-masa lebaran berarti tinggal dikalikan 1,5 kali, itu angkanya," katanya.

Sementara itu demi menekan harga cabai rawit merah, Kemendag akan terus berusaha untuk mengimpor cabai. Impor cabai yang biasanya dilakukan dari China, untuk saat ini dialihkan dari Thailand dan Vietnam.

"Ini ya sampai 3 Agustus kita perkirakan masuk 180 ton cabai rawit merah yang besumber dari Thailand dan Vietnam. Dengan demikian sudah akan berangsur angsur masuk sehingga kita dapat melakukan stabilisasi harga di pasar,"jelas Sri Agustina. (Yas/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya