Konsumsi Listrik di Kota Tujuan Mudik Bakal Naik Selama Lebaran

Seiring berhentinya aktifitas industri sepanjang Lebaran, konsumsi listrik di kawasan perkotaan mengalami perubahan signifikan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Jul 2013, 19:55 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2013, 19:55 WIB
listrik-industri130616c.jpg
Momen Lebaran akan berpengaruh pada konsumsi listrik yang selama ini berlangsung pada hari-hari normal. Banyak masyarakat yang menghentikan rutinitasnya untuk merayakan momentum tahunan tersebut mengubah konsumsi masyarakat di perkotaan dan pedesaan.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan momen Lebaran menyebabkan aktifitas industri berkurang sehingga mempengaruhi konsumsi listrik.

"Setiap wilayah berbeda, seluruh Indonesia ada beberapa puluh sitem kelistrikan, kalau medan normal 1200 Megawatt (MW), Lebaran di bawah 1000 MW. Kalau Jawa Bali 22 ribu MW turun 40%," kata Nur, di Kantornya, Jakarta, Rabu, (23/7/2013).

Nur menjelaskan, kenaikan konsumsi listrik justru mengalami kenaikan di kota-kota yang menjadi tujuan mudik. Namun kenaikan yang terjadi diakui tidak sebanyak konsumsi listik normal di kota besar.

"Kota di Jawa Tengah seperti Solo, naik listirknya, tapi kota besar merosot karena kegiatan industial selama Lebaran menutup, jadi pemakaian industri lebih besar dibandingkan kenaikan rumah tangga di kota tujuan permudik," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Operasi Jawa, Bali dan Sumatera PLN, Ngurah Adnyana mengatakan beban puncak konsumsi listrik pada saat Lebaran mencapai 21.340 MW di seluruh Indonesia. Sedangkan, kapasitas pembangkit listrik di seluruh Indonesia mencapai 32.854 MW.

"Jadi, cadangan kapasitas listrik mencapai  11.514 MW. Bisa dibilang pasokan listrik selama lebaran aman," pungkasnya.(Pew/Shd)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya