Liputan6.com, Jakarta - Mudik selalu menjadi momen spesial bagi banyak orang di Indonesia, terutama saat Lebaran. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mudik pulang ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga.
Bagi mereka yang tak bisa mudik karena berbagai alasan, perasaan sedih dan rindu tentu sulit dihindari. Namun, ada cara lain untuk tetap merasakan kedekatan dengan keluarga meskipun secara fisik tidak bertemu.
Advertisement
Pendakwah kondang yang tinggal di Cirebon, KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), memberikan nasihat menyejukkan hati bagi mereka yang tidak bisa mudik.
Advertisement
"Yang tidak sempat mudik karena kurang bekal, ingat, mudiklah hatimu," ujar Buya Yahya dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @bobhijrah808.
Menurut Buya Yahya, meskipun tubuh tidak bisa pulang, hati tetap bisa ‘mudik’ dengan cara mendoakan keluarga di kampung halaman.
"Doakan orang tua, doakan saudara di sana. Banyak menyebut nama Allah, agar semakin cinta meskipun tidak bertemu jasad," lanjutnya.
Ia menekankan bahwa hakikat pertemuan bukan sekadar bertemunya fisik, melainkan bertemunya hati dalam doa dan kasih sayang.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Cara yang Bisa Dilakukan saat Tak Bisa Mudik
"Yang mudik, semoga hatinya juga baik. Dan yang tidak mudik, hatinya tetap harus baik," pesannya.
Salah satu cara agar tetap merasa dekat dengan keluarga adalah dengan menghubungi mereka, baik melalui telepon atau video call.
Buya Yahya menekankan bahwa doa dan komunikasi yang baik akan mempererat hubungan meskipun jarak memisahkan.
"Doakan ibunda, doakan ayahanda. Telepon mereka, sampaikan rindu dan doa terbaik," tuturnya.
Selain itu, bagi yang belum bisa mudik tahun ini, jangan putus asa. Buya Yahya mengajak untuk tetap berprasangka baik kepada Allah.
"Insya Allah, niatkan dan berdoa agar tahun depan dimudahkan, dilapangkan rezekinya," ujarnya.
Ia mengingatkan agar tidak terlalu larut dalam kesedihan, melainkan lebih banyak mengadu kepada Allah agar diberikan kemudahan.
Advertisement
Jangan Berkecil Hati
"Tidak usah berkecil hati, tidak usah berlarut-larut dalam sedih. Akan tetapi, larutlah dalam panjatan doa," katanya.
Doa yang dipanjatkan dengan ikhlas bisa menjadi wasilah agar Allah memberikan jalan keluar terbaik.
Buya Yahya juga menegaskan bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari mudik, tetapi dari rasa syukur dan ketenangan hati.
"Semoga dilapangkan rezekinya, semoga Allah mudahkan segala urusan," harapnya.
Baginya, kebahagiaan sejati adalah ketika seseorang semakin cinta kepada keluarga dan semakin dekat dengan Allah.
"Semakin cinta dengan keluarga, diberi kebahagiaan dunia akhirat. Insya Allah, bahagia tetap ada, meskipun tidak mudik," ungkapnya.
Dengan keyakinan dan doa, rezeki akan datang pada waktunya, sehingga kesempatan untuk membahagiakan keluarga tetap terbuka.
"Insya Allah, setelah ini Anda bisa memenuhi kebutuhan, punya bekal yang cukup, dan bisa membahagiakan keluarga," tutupnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
