Ikut Indonesia, Malaysia Juga Naikkan Harga BBM Bersubsidi

Sama seperti Indonesia, Pemerintah Malaysia juga akan menambah anggaran uang tunai bagi penduduk kurang mampu.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 04 Sep 2013, 20:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2013, 20:30 WIB
bbm-malaysia-130904c.jpg
Mengikuti jejak Indonesia, pemerintah Malaysia akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk pertama kalinya sejak 2010. Langkah ini diambil guna menekan dana subsidi yang bisa membuat anggaran belanja negara dan mengurangi kepercayaan diri para investor.

Seperti dilansir laman Bloomberg, Rabu (4/9/2013), Perdana Menteri Najib Razak mengumumkan, akan menaikkan harga bensin RON 95 yang banyak digunakan di Malaysia sebesar 20 sen menjadi RM 2,1 atau setara Rp 7.300 per liter. Harga bahan bakar setara Pertamax itu mulai berlaku sejak 3 September 2013.  Sementara harga solar naik 20 sen menjadi RM 2 atau Rp 6.950 per liter.

Kenaikkan harga BBM diharapkan membantu menghemat anggaran pemerintah RM 1,1 miliar tahun ini dan RM 3,3 miliar setiap tahunnya. Pemerintah dapat menghemat anggaran melalui pengurangan subsidi negara.

"Lingkungan ekonomi eksternal semakin menantang. Moderasi transaksi berjalan dari neraca pembayaran digabungkan dengan defisit keuangan mengakibatkan risiko jangka menengah bagi ekonomi negara," jelasnya.

Pemerintah Malaysia sebelumnya memberikan subsidi 83 sen untuk setiap liter BBM jenis RON95 dan RM 1 untuk setiap liter sosial. Dengan kenaikan harga BBM, pemerintah hanya mengeluarkan subsidi 63 sen untuk setiap liter bensin RON95 dan 80 sen untuk setiap liter solar.

Najib menyatakan penguatan posisi defisit fiskal merupakan hal yang sangat vital guna menjaga ketahanan ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investor dan masyarakat.

Najib memutuskan langkah tersebut untuk mengatasi risiko yang mengancam posisi fiskal setelah Fitch Ratings memangkas proyeksi rating Malaysia ke level negatif. Perusahaan pemeringkat global ini menilai, utang Malaysia terus meningkat dan rendahnya reformasi anggaran yang dilakukan.

"Kenaikan harga BBM ini cukup substansial," ungkap Ekonom Barclays Plc. Rahul Bajoria yang berbasis di Singapura. Dia menganggap, keputusan ini merupakan langkah yang positif, tapi masih banyak kebijakan yang harus dilakukan pemerintah Malaysia.

Kebijakan lanjutan untuk mengatasi defisit akan diumumkan pada anggaran 2014 bersamaan dengan peningkatan uang tunai bagi penduduk kurang mampu. Pemberian bantuan tersebut merupakan langkah pemerintah untuk mengganti subsidi BBM.

"Dalam jangka panjang, bantuan sosial yang lebih komprehensif akan segera diumumkan," ujar Najib yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia. (Sis/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya